AvsK Chapter 4

79 17 6
                                    

Sorry for typo
-   -   -   -   -   -   -

Sudah 1 minggu wabah virus zombie itu terjadi. Tidak ada tindakan lanjut dari pemerintah korea untuk saat ini. Membuat sebagian orang yang masih bertahan dalam wabah ini merasa kawatir untuk hidup mereka kedepannya.

"Kya... San? Persediaan air kita sudah habis!" ujar wooyoung sambil mengecek semua botol air yang ada, tapi nihil tak ada air barang setetespun dibotol itu.

"Hujan akan turun sekitar 3 atau 5 hari lagi, jadi kita tidak bisa mengandalkannya. Air kran sudah diputus sejak kemarin. Jadi.... Kita harus mencari persediaan air disetiap apartment yang ada!" dengan cepat wooyoung menggelengkan kepalanya.

"Tidak... Aku tidak mau... Jika aku dimakan oleh makhluk bernama zombie itu bagaimana? Jika aku berubah menjadi zombie bagaimana? Tidak, tidak, tidak....!" San memutar bola matanya malas, sebenarnya siapa yang ia tolong ini?

"Baiklah, aku yang akan pergi!" San beranjak untuk membuka pintu apartment wooyoung, lalu keluar dari dalam apartment itu.

"Kya... Kenapa dia nekat sekali?" wooyoung menutup dan mengunci Pintu apartment nya. Ia berharap San akan kembali dengan keadaan yang baik baik saja. Somoga saja!.

Tak terasa hari mulai malam, tapi San tak kunjung kembali dari pagi tadi ia pergi, membuat wooyoung kawatir padanya.

'Apakah San tak berhasil? Apakah san sudah digigit oleh para zombie itu? Apakah San sudah menjadi zombie... Astaga bagaimana jika San kembali dan dia telah terinfeksi? Dan dia akan menggigitku? Tidak.... Aku tidak mau jadi zombie... Kya... Ibu bagaimana ini?' Jangan salahkan wooyoung, salahkan saja pemikirannya yang sungguh menyebalkan itu. Ayolah wooyoung... Cepat atau lambat kau pasti akan jadi seperti mereka?.

"Oke... Kita tunggu sebentar lagi, jika nanti jam 12 malam San tak kunjung kembali... Terpaksa aku harus pergi menyusulnya... Dan ya? Maafkan aku ibu, aku tidak bisa menjadi anak yang baik untukmu. Yatuhann ... Tolong lindungi aku..." mohon wooyoung. Sekarang jam masih menunjukkan angka 21:47 tersisa waktu beberapa jam lagi untuk wooyoung pergi menyusul San.

- - -

DOK DOK DOK

wooyoung terbangun dari tidurnya karena ketukan pada pintu apartment nya.

"Siapa? Jangan bilang itu zombie? Tidak... Jangan bukan pintunya wooyoung.... Oh my... Ini sudah pagi"

DOK DOK DOK

"KYA... WOOYOUNG CEPAT BUKA PINTUNYA... APA KAU INGIN KAMI SEMUA MATI DISINI HUH?" wooyoung mengenali suara itu, tapi siapa?

Loading..

Loading...

Loading....

"San?" wooyoung beranjak membuka pintu apartment nya, dan mendapati San dan teman temannya sedang melawan para zombie. Wooyoung bergidik ngeri melihat pemandangan didepannya ini!. Salah satu teman San memukul kepala zombie itu dengan tongkat baseball, dua yang lainnya menggunakan kapak berukuran sedang. Ada 2 diantara mereka yang berdiam diri, dan San? Bahkan wooyoung bingung dengan San sekarang! bukannya malah masuk kedalam, San malah memanjat pagar pembatas lalu mengangkat telponnya tinggi. Ah... Baiklah, Woyoung tau sekarang San sedang mencari sinyal.

"SAN MASUKLAH!!!" teriak wooyoung, sepertinya San tidak peduli, ia malah berdiri dan memainkan ponselnya. Benar benar gila, pikir wooyoung.

"San cepatlah, disana semakin banyak!" ujar seseorang yang paling tampan dari yang lain.

"Dapat!" San turun lalu masuk kedalam apartment wooyoung, begitupun teman temannya yang lain.

Setelah mereka semua masuk kedalam wooyoung segera menutup serta mengunci pintu apartment nya, San membantu mendorong lemari kecil itu. (Bukan meja yg tadi ya. Ini lemari!)

"Mingi? Dimana walkie talkie nya?" tanya san pada pria yang memiliki tubuh tinggi itu.

"Ada didalam tasku!" pria yang bernama Mingi itu menggendong tas yang berukuran sangat besar, wooyoung tak mau tahu apa isi didalam tas itu, mungkin saja potongan tubuh mayat hidup, oh... ayolah hentikan pikiranmu itu wooyoung.....

"Hmm... Terima kasih telah menolong kami!" ujar pria yang berparas sedikit cantik itu lalu mereka berdua membungkukkan tubuh mereka, seraya berterima kasih pada San dan teman temannya.

DAMMMMM

DUARRRRR

mereka bertujuh yang mendengar ledakan itupun segera menutup telinga mereka masing-masing. Mereka seakan-akan bertanya, apa yang sedang terjadi?.

"Ada apa?" Tanya Seonghwa, orang yang San dan teman temannya tolong. Dan ya... Tentu saja teman disebelahnya (jongho) itu merasa bingung, tidak, melainkan mereka semua yang bingung.

Yeosang beranjak melihat keadaan luar dari jendela apartment itu, dan betapa terkejutnya ia saat melihat keadaan luar gedung apartment itu.

"Dua helicopter terjatuh dan menabrak apartment disamping sana, hingga terjadi bunyi ledakan yang sangat keras dan para zombie bergerombol datang kesini!" jelas yeosang kembali menutup jendela itu.

"Kita tidak akan aman jika terus berdiam disini!" ujar hongjoong, dan benar saja. Sampai kapan mereka harus tetap berada diapartment itu? Sampai mereka berubah menjadi zombie?

"Baiklah, persiapkan diri kalian.... Malam nanti kita akan keluar dari sini. Aku, Mingi, yeosang serta hongjoong akan mengatur rencananya!"

"Keluar? Kau ingin kita mati huh?" keluh wooyoung, ya... Hal yang paling wooyoung takuti adalah meninggal, apalagi meninggal karena dimakan oleh makhluk kanibal itu.

San menghela nafasnya berat, mengalihkan pandangannya kearah wooyoung, lalu berkata....

"Fight or die?"

" I don't want to die right now!"

"Maka bertarunglah!" mungkin sekarang wooyoung harus membuang rasa takutnya jauh jauh. "Baiklah, aku ikut!"

Jika wooyoung terus didalam apartment ini, belum tentu ia akan selamat, jika ia ikut san dan juga teman temannya itu belum tentu juga ia akan selamat, tapi.... Cepat atau lambat ia akan mati diantara makhluk kanibal itu, entah mati menjadi satu diantara mereka, atau mati membunuh dirinya sendiri.

- - -

Pendeq gak partnya? Iya pendeq kek author... Kek hongjoong juga... Tapi boong.

Untuk penggunaan kata yang kurang tepat, mohon dimaapkan.

Menunggu komen dari kalian, berharap ama kalian dikomen gitu. Kan seneng authornya (╥﹏╥)

ATEEZ VS KANIBALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang