Sorry for typo
- - - - - - -Wooyoung terduduk disofa depan televisinya, hari ini hari libur, jadi ia tidak akan pergi untuk bersekolah.
Drrtt drttt drttt
Wooyoung segera meraih ponsel yang berada di meja depan televisi dan mengangkat panggilan telpon yang ternyata dari ibunya itu.
"Nee? Ada apa?" tanya wooyoung.
"Young-ah~ nanti akan ada orang yang menjemputmu, kau ikut saja, dan jangan banyak bertanya!" wooyoung menghela nafasnya kasar.
"Apa ibu tidak pulang?"
"Wooyoung! Ibu tidak bisa pulang, kau tau kan ibu sangat sibuk dengan pekerjaan ibu... Kau harus mengerti... Baiklah, ibu tutup telponnya!"
Tut tut tut
Sambungan telponpun terputus, lagi lagi wooyoung menghela nafasnya kasar, ia tidak habis pikir dengan ibunya "Siapa anaknya? Aku atau pekerjaannya? Bahkan ibu lebih perhatian terhadap pekerjaannya!" omel wooyoung, karena merasa bosan didalam Apartment nya ia memilih untuk menyalakan televisi, mungkin saja terdapat berita menarik didalamnya.
Wooyoung baru 1 minggu tinggal diapartment ini, jadi ia tidak terlalu mengenal pengguni didalam apartment ini. Apartment besar ini terdapat 10 lantai, 1 lantai bisa mencangkup 12-15 ruangan yang cukup besar. wooyoung tinggal dilantai 8, dan wooyoung tinggal diruangan nomer 112.
. . .
Karena tak tertarik dengan acara ditelevisi, wooyoung memilih untuk tidur disofa, hanya saja ia merasa malas harus berjalan kearah kamarnya, walaupun hanya terletak beberapa langkah dari sana.
13:12
Wooyoung terbangun dari tidurnya, dan ia merasa sangat lapar. Wooyoung beranjak untuk membasuh wajahnya, dan saat membuka lemari makanan, ternyata tak ada makanan satupun disana, membuat wooyoung berdecak sebal dibuatnya.
"Aku akan membeli beberapa makanan!" wooyoung meraih kunci mobilnya diatas nangkas tempat tidurnya, dan menjalankan mobilnya menuju ketempat perbelanjaan makanan.
Sudah berjam jam lamanya wooyoung berada ditempat perbelanjaan makanan itu dan sekarang ia pulang dengan menenteng 2 kantong plastik besar, yang pastinya berisi bahan makanan dan beberapa cemilan ringan.
"Huah... Capeknya.. Entahlah kenapa aku membeli begitu banyak stok makanan untuk 1 minggu ini!" wooyoung meletakkan semua makanannya dimeja ruang tamu. Mendudukkan dirinya disofa lalu menyalakan televisi.
Wooyoung mengalihkan pandangannya kearah jendela besar yang terdapat disana, dilangit langit terdapat awan gelap yang mulai menutupi sinar sang matahari membuat penerangan disana sedikit lebih gelap.
"Ada apa dengan cuacanya?" wooyoung menutup jendela besar itu, dan menarik tirai merah itu untuk menutupi jendela besar yang terbuat dari kaca.
Wooyoung meraih ponselnya dan membuka salah satu sosial media, saat sedang asik memainkan ponselnya tiba tiba...
"Kya... Ada apa dengan sinyalnya?" kesal wooyoung karena tiba tiba saja sinyal dari ponselnya menghilang. Wooyoung menaruh ponselnya diatas meja dan memfokuskan dirinya menonton drama favoritenya yang sedang ditayangkan dilayar televisi.
"Kya... Ada apa lagi ini? Kenapa dengan televisinya? Ish... Benar benar menyebalkan!" kesal wooyoung, bagaimana tidak kesal? Ia sedang menonton drama favoritenya dengan sekejap acara televisi berganti dengan layar warna warni didalamnya.
Ting!
Sebuah notif masuk kedalam ponsel wooyoung, wooyoung segera mengambil ponselnya dan menemukan...
"Pusat Darurat Penanggulangan Bencana di Seoul?"
"Ada apa ini?" tanya wooyoung, dan ia baru teringat pesan dari ibunya. Orang? Katanya orang itu akan menjemput wooyoung, tapi dimana orang itu sekarang?
Wooyoung mendial nomer ibunya lalu menelponnya, "kenapa ibu tidak mengangkat telponnya?" wooyoung mencoba menelpon ibunya lagi, tapi hasilnya tetap sama, ibunya tidak mengangkat telponnya.
"Ahh... Pasti dia sibuk dengan pekerjaannya!" ujar wooyoung, tak lama televisi kembali seperti semula, bukan untuk menampilkan drama yang tadi wooyoung tonton, melainkan kekacauan yang terjadi di yeongdeungpo-gu, seoul. Tempat tinggal wooyoung sekarang ini.
"Para warga mulai menyerang warga lainnya secara membabi buta. Kejadian ini bermula di daerah **** seoul, dan sekarang sudah meluas didaerah ibukota. Warga dihimbau untuk tetap waspada dikeadaan seperti ini........"
"Ada apa ini?" wooyoung membuka tirai merah yang menutupi jendela besar itu, lalu melihat keadaan luar apartmentnya dari atas.
"Oh... Ada keributan apa diluar?"
- - -
Entah mengapa author mau buat cerita ini. Yaudah bagi yang gak suka boleh tinggalkan, bagi yang suka boleh lanjut membaca.
Tapi kalau gak sesuai, cerita gak nyambung, banyak kata yang tidak dimengerti, banyak typo atau banyak kesalahannya dalam penulisan cerita mohon dimaafkan dan dimaklumin ya...
Next yak?
KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ VS KANIBAL
FanficStart: 02 November 2020 End: - Wooyoung khawatir akan hidupnya untuk kedepannya. Pasalnya kota yang ia tempati sekarang sedang diserang oleh ratusan mayat hidup/zombie. Wooyoung takut ia akan menjadi sebangsa dengan makhluk kanibal itu, ia sangat ta...