33 || R E A L - Rumah

2.3K 226 142
                                    

Selamat membaca!
Voted & Komen
Typo & Krisar
Tandai!

🧜🏻‍♀️Chintya Gabriella - Aku Sayang Aku

🧜🏻‍♀️Chintya Gabriella - Aku Sayang Aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang lo tidur aja, Ca. Istirahat yang banyak! Jangan khawatir, lo udah pulang ke rumah yang tepat."

33

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

33. Berusaha Mengakrabkan Diri.

Lembutnya sapuan embusan angin kian menambah suasana seolah datang mengasih pelukan, menyambut kehadiran mereka yang akhirnya bisa bersama-sama untuk mengunjungi tempat persinggahan terakhir dari seorang gadis yang mereka sayangi. Suara riuh dari pepohonan yang berada di tempat itu, mengiringi ritme dari pembaca doa yang ikut bersama mereka.

Butiran air mata terasa hangat turun dan menyentuh permukaan pipi Alysa yang kini bibir gadis itu senantiasa tak bergeming. Ia sedang berperang dalam batinnya, mengungkapkan seluruh perasaannya melalui hati berharap akan didengar oleh pemilik gundukan tanah tersebut, Alyra Callista Salfano.

Sebaliknya Regan yang berada di seberang Alysa, diam-diam menarik senyum harunya. Menatap Saga di samping Alysa merasakan kehangatan dan lega telah berhasil mengumpulkan orang-orang yang disayang dari mendiang Alyra untuk datang bersama ke makam sahabatnya itu. Lebih tepatnya, mendiang dari gadis yang ia anggap seperti adiknya sendiri, Rara-nya.

Hingga kedua manik coklat Regan, tak sengaja menyadari Alysa yang kembali menangis seketika tak segan mengeluarkan sapu tangan berlogo Dionysius dari balik kantong jaket. Lalu, mengulurkannya kepada gadis itu yang sayangnya bersamaan dengan aksi Saga, ayah dari gadis itu.

Regan menarik sapu tangannya kembali, tersenyum canggung menyadari Alysa memang lebih pantas milih pemberian dari Saga. Ia bertutur, "Silahkan, Om."

Saga tak merespon apapun, setia menampilkan raut wajah datarnya. Berikutnya, setelah sesi doa selesai sambil menyiram air. Lalu, menabur bunga. Mereka memutuskan untuk segera pergi melangkahkan kaki, meninggalkan tempat tersebut. Beralih, ke Saga dan Regan yang kini tak sengaja berjalan berdampingan di belakang Alysa.

REGANTALYSA- [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang