38 || R E A L - Rooftop

4.3K 353 36
                                    

Selamat membaca!
Voted & Komen
Typo & Krisar
Tandai!

🧜🏻‍♀️ Wizz Baker - Malam

Oh, bintang! Terangilah hati yang sedang gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh, bintang!
Terangilah hati yang sedang gelisah.
Di sisinya aku merasa bahagia.
Serasa aku, dipeluk sang rembulan.
'Kan kubangun megah cinta untukmu.
Dan tak kubiarkan cintaku berlalu, oh.
Jika kau benar-benar cinta, datanglah.
Karena hadirmu menjadi yang terindah! Wizz baker - Malam.

 Karena hadirmu menjadi yang terindah! Wizz baker - Malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

38. Deja vu.

Semilir angin malam menerpa permukaan rambut Alysa yang sedari tadi fokus membaca ulang naskah drama pentas teaternya. Menerbangkan beberapa anakan rambut milik gadis itu. Berlalu, memejamkan kedua bola matanya, menikmati suasana tenang sambil bersandar di pinggir pembatas rooftop. Suara-suara yang berasal di halaman kafe ataupun di jalan raya depan, tak menjadi halangan bahwa ia sangat menyukai suasana saat ini.

Hingga derap langkah kaki yang perlahan mendekat sukses membuatnya terkesiap dan berbalik. Alysa menekuk kedua alisnya dalam, bingung karena datang justru orang lain. Tidak sesuai tebakannya yang mengira Regan telah kembali yang sebelumnya izin hendak mengambil sesuatu di lantai 2.

"Lys," lirih Sadewa memanggil Alysa.

"I-iya?" balas Alysa menutupi keterkejutan sekaligus kebingungannya.

Sadewa dengan napas memburu, tatapan yang hanya fokus berpusat kepada gadis di hadapannya. Cowok itu dalam satu tarikan napas, seketika berkata, "GUE TAU LO SAMA BANG REGAN PACARAN DAN GUE JUGA ENGGAK MUNGKIN REBUT LO DARI DIA. TAPI, GUE TETAP GAK TENANG KALAU GAK NGOMONG INI KE LO."

Sadewa menjeda ucapannya sejenak, tanpa memutuskan pandangannya dari Alysa. Beralih ia menarik napasnya dalam, lalu berkata, "G-gue suka sama lo, Lys."

Alysa sontak mematung di tempat. Mulutnya terbuka sedikit, ada raut terkejut terpancar dari wajahnya. Sebaliknya Sadewa kembali merasakan tremor di tangannya. Darahnya seketika mengalir deras disusul keringatnya tak luput menyapu sebagian rahang wajahnya. Sadewa menelan salivanya kasar.

REGANTALYSA- [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang