Pencapaian pertama Pujki selama dia hidup kali ini adalah baris paling depan saat upacara bendera dan membiarkan terik matahari menyengat kulit wajahnya yang terlindungin sunscreen tiga ratus ribunya.
Pujki mengusap keringat yang mengalir di dagu. Tatapannya tidak lepas dari pemimpin upacara di sana.
Ya, Allah. Ini mah ganteng pisan.
Posturnya yang berdiri dengan gagah itu, memberi hormat ke sang bendera merah putih, berteriak lantang menyuruh seluruh murid untuk hormat juga. Bahunya yang tegap, dadanya yang bidang, dan urat-urat yang timbul disekitar lengan.
Pujki hampir pingsan.
"Ini boleh nggak, sih, gue lari ke pelukan si Ami?"
"Terpesona banget ya lo?"
"Asli. Gue bahkan rela kalau dia ngajak gue nikah detik ini juga."
Sella terkekeh pelan. Alih-alih menyanyikan lagu Indonesia Raya, keduanya asik mengobrol. Gadis itu melirik Pujki yang berdiri disebelahnya. Sorot mata Pujki benar-benar tidak lepas sedetikpun dari Azmi.
"Gila aja cowo sekeren Ami nggak gue perjuangin? Cewe secantik gue nggak mungkin nggak dia lirik 'kan?" Pujki bertanya tanpa mengalihkan pandangan. Sella jelas mengerti kalau pertanyaan Pujki tertuju padanya.
"Kalau lo caper ke dia mulu, dia pasti bakal notice. Dia bakal lirik. Itu jelas. Tapi apa dia tertarik sama lo?" tanya Sella balik, ia ikut memperhatikan Azmi di sana.
"Lo ada tips, nggak?"
"Hm, apa, ya?" Sella berfikir sejenak. "Menurut gue lo harus bikin moment di mana lo sama dia ketemu terus. Cuman susah kayanya. Azmi itu sibuk OSIS sama Paskibra. Oiya, anak Rohis juga dia."
Pujki dibuat melongo. "Ah, males banget gue kegiatan kaya gitu," keluhnya. "Gue nggak suka ikut organisasi.
Sella mengangkat bahu ringan. "Pake cara gila lo aja, deh. Gue baca-baca di novel, tuh, cowo modelan Azmi gini bisa luluh kalau lo gangguin dia mulu."
Gadis itu mengerjap sampai menoleh sepenuhnya menatap Sella. Bibirnya sumringah seperti memiliki harapan. "Beneran?"
Sella mengangguk. Sedikit wawas. Tidak lama setelah itu Pujki mengaduh betisnya seperti dipukul kayu tipis. Merasakan perih. Belakangan Sella 'pun mendapati hal yang sama. Mereka kompak melihat kebelakang. Bu Gara sudah melotot besar dengan tangan mengangkat rotan.
"Maju ke depan!"
Pujki nyengir canggung, sementara Sella meneguk ludah bulat-bulat. Mampus, kasus!
"Oke, misi pertama di lirik Azmi!" Pujki dengan semangat 45 maju ke depan. Tidak peduli malu ditatap seantoro sekolah. Sella tertunduk menyusul Pujki dari belakang.
Sementara bendera merah putih sudah berkibar diatas tiang bendara, pemimpin upacara mengomando mentegapkan kembali barisan. Sesaat Pujki yang terus menatap Azmi dari depan, terkejut bukan main ketika Azmi melirik padanya.
Mereka saling tatap sesaat.
Jantung Pujki berhenti satu detik, setelahnya deg-deg-an sampai keringat dingin.
"Pegangin gue, Sel.. Pegangin. Takutnya gue pingsan."
huh huh huh huh!
____
Mengumpulkan seluruh papan nama kelas upacara itu biasanya tugas babu sekolah alias anak OSIS, tapi karena Pujki dan Sella tadi ketahuan ngobrol saat upacara sedang berlangsung jadinya mereka di hukum menggantikan tugas anak OSIS.
Pujki dan Sella sudah mengumpulkan papan nama dari kelas 10. Mereka bagi tugas dengan Pujki bertanggungjawab untuk jurusan IPA sementara Sella jurusan IPS. Kemudian mereka beralih ke kelas 11.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah dari Pujki
RomanceMenceritakan sebuah kisah rumit antara Pujki Cantika Maher, Gery Fernando, dan Candrarhe Azmi Gunawan adalah suatu hal yang menarik. Orang pikir kisah mereka terlalu basic dalam kehidupan remaja pada umumnya, namun siapa sangka kisah basic itu terny...