Chapter 11 (11화)

39 24 74
                                    

Setibanya Jungkook di rumah sakit ia langsung berlari menghapiri UGD.

"Paman! Dimana Haneul?" Ucap Jungkook.

"Masuklah kesana," ucap Ayah Haneul sambil menunjuk sebuah ruangan yang tertutup tirai.

Tanpa berlama-lama Jungkook masuk. Kini Jungkook menatap beberapa detik mata Haneul yang tampak memerah, Haneul mengalihkan pandangannya seolah-olah ia tak melihat kehadiran Jungkook.

"YA!" Jungkook sedikit meninggikan suaranya berharap Haneul menoleh sedikit padanya.

Jungkook kini memeluk Haneul dengan erat.

"Mianhe...," ucap Jungkook.

Haneul masih tak berkutik.

"Ayolah jangan marah lagi, aku tau aku salah," ucap Jungkook.

"Hmm." Haneul hanya menjawab dengan deheman.

"Jinjja?!" ucap Jungkook.

"Nee...," ucap Haneul.

"Apakah masih sakit, maafkan aku seharusnya aku mendengarkan penjelasanmu dulu," ucap Jungkook

"Gwenchanayoooo..., ini sudah agak membaik" ucap Haneul lembut.

***
Setelah beberapa hari pemulihan akhirya Haneul sudah masuk ke kampus kembali.

"Silahkan masuk tuan putri." Sambil membuka pintu mobil tersebut.

Haneul hanya tersenyum melihat tingkah Jungkook bak bayi.

"Chagia," ucap Jungkook.

"Hmm."

"Berikan aku kecupan," ucap Jungkook.

"Hah, kecupan?! Aniyo...," tolak Haneul.

"Chu." Tanpa aba-aba Jungkook langsung melahap bibir mungil Haneul, tanpa ia sadari pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus.

Haneul pun mendorong Jungkook.

"Ya! Ini sudah lampu hijau," ucap Haneul salah tingkah.

"Pfttt," Jungkook terkekeh.

"Kenapa kau tertawa? Cepat jalan mobil di belakang sudah menunggu," ucap Haneul.

"Nee, nee."

Awalnya ketika Haneul menjelaskan tentang ia dan Kai Jungkook agak sedikit ragu, tapi syukurlah Jungkook percaya padanya.

***

Jungkook memikirkan akan Kai yang sepertinya menaruh perhatian pada Haneul.
Ia harus membereskan masalah ini, kalau dia biarkan Kai akan semakin mendekati Haneul.

.

.

.

Makan siang kali ini Haneul hanya sendirian tidak ditemani Jungkook karena dia masih ada kelas.

Haneul menyeruput ramenya dengan sangat hati-hati karena jika tersedak akan sangat pedas di tenggorokan.

Saat sedang menunduk untuk Haneul dikagetkan dengan suara yang sepertinya ia kenal, "Apakah kau suka ramen."

Haneul mendongakkan kepalanya, dan betul saja orang itu adalah Kai.

"Apa aku boleh duduk di sini?" ucap Kai.

"Eh... silahkan." Sebenarnya Haneul sangat risih dengan keberadaan Kai terlebih lagi Jungkook melarangnya untuk dekat dengan Kai.

Haneul dan Kai memakan makanan mereka masing-masing dengan keheningan, sampai Kai memecah keheningan tersebut.

"Apakah aku boleh bertanya sesuatu?" ucap Kai.

"Tentu," ucap Haneul sambil memakan sisa-sisa ramen yang ia makan.

"Apa hubunganmu dengan Jungko-"

"Dia calon Istriku, jadi jangan dekati dia" ucap Jungkook yang tiba-tiba mendatangi sambil sedikit mengebrak meja.

Jungkook langsung menarik tangan Haneul sambil membawanya pergi dari hadapan Kai, Haneul yang melihat Kai tampak murung itu agak sedikit sungkan.

"Jungkookahh! Lepaskan sakit!"

"Mianhe..., aku sangat kesal dengannya," ucap Jungkook.

"Apa kau tau yang kau katakan tadi," ucap Haneul.

"Memang kenapa? Kau kan memang calon istriku," ucap Jungkook.

"Baiklah-baiklah, terserahmu saja," ucap Haneul malas.

"Hei! Jeon Haneul!"

"Siapa yang kau panggil Joen Haneul?"

"Kau."

"Aku belum menjadi istrimu, mimpi saja sana."

"Cepat atau lambat kau akan segera menjadi miliku Haneul!"

Haneul sedikit mengangkat bibirnya tanpa sepengetahuan Jungkook.

Terimakasih sudah di Vote+Komen jangan lupa tambahkan ke perpustakaanmu🤗

Saranghae😊💜


_NesiaSekarAndini_




Married With Mr. JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang