Chapter IX

828 125 8
                                    

Malam sudah larut, sekitar jam 2 malam

Namun seorang pemuda sedang asyik menghitung bintang didepan tendanya.

Ketika yang lain asyik bermain poker tadi ia malah asyik tertidur, jadilah ia sekarang terbagun dan tidak bisa tidur kembali.

Tapi memang begitu jam tidur Chanhee kan? Biasanya dia sekarang sedang makan malam.

Hyunjae terbangun karna merasakan ingin membuang hajat, dia terlalu banyak memakan daging panggang tadi.

Ia menghentikan langkahnya didepan tendanya lalu mengucek kedua matanya ketika mendapati Chanhee berjongkok memeluk kedua kakinya sambil menatap langit.

Ia melupakan niatnya tadi lalu berjalan dan mendudukan dirinya disamping Chanhee.

Chanhee menoleh kearah Hyunjae sebentar lalu kembali menatap langit.

"Kau tidak bisa tidur?" Tanya Hyunjae.

"Hmm" jawab Chanhee hanya menggumam.

"Suasana hatimu sedang buruk hari ini? Biasanya kau bisa lebih cerewet dari hari ini"

Chanhee menoleh dan menatap Hyunjae "Ne"

"Kenapa?"

Chanhee hanya menggeleng lalu mendudukan dirinya dan meluruskan kakinya "aku tidak tahu"

"Karna Juyeon? Aku dengar dari Changmin kalau kau dulu menyukainya"

"Kenapa kau tidak menyukai orang yang bernama Sunwoo itu?"

Hyunjae memutar bola matanya "kau mengalihkan pembicaraan lagi kan"

"Aku hanya penasaran" ucap Chanhee memutar badannya menghadap Hyunjae dan mengamatinya untuk menanti jawabannya.

Hyunjae memundurjan badannya karena grogi, ia kaget karna tidak biasanya Chanhee seperti ini.

"A.. i... itu.. itu karna dia adalah Kim" jawabnya sedikit tergugup.

Chanhee mengangkat sebelah alisnya karna tidak mengerti maksud Hyunjae barusan. Apa salahnya dengan Kim?

"Nama marga ayahku adalah Kim, dia menyelingkuhi ibuku lalu meninggalkan kami" terang Hyunjae

"Aku sangat membencinya sampai akhirnya memakai nama belakang ibuku" lanjutnya bercerita.

"Aku kira diumurmu kau sudah bisa berdamai dengan dunia" ucap Chanhee menopang wajahnya mengamati Hyunjae.

"Ha?"

"Ayahku selalu berkata, ketika belum ada dua angka diumurmu, kau akan belajar mengenai dunia. Ketika umurmu belasan kau akan mulai memaki dunia. Lalu ketika kau berkepala dua kau akan mulai menemukan jawaban tentang dunia ini dan diumur 30an kau akan berdamai dengan dunia sehingga diumur 40an kau akan terbiasa dan diumur 50an kau akan menjadi manusia yang bijaksana" terang Chanhee panjang lebar.

Hyunjae mengerjabkan matanya mendengar penjelasan panjang dari Chanhee barusan "pfftt" lalu ia tertawa pelan "Yak, kau harus menua untuk jadi dewasa dan bijaksana maksudmu?"

"Aniya, maksudku kau harusnya mulai berdamai dengan dunia" ucap Chanhee kembali menghadapkan badannya kedepan.

"Hidup tidak selurus dan semulus itu Choi Chanhee"

"Hmm, setidaknya itu bisa kau jadikan patokan"

"Lalu, jawaban apa yang kau temukan diumurmu sekarang?" Tanya Hyunjae penasaran.

Chanhee menggidikan bahunya "Entahlah, aku tidak pernah belajar ataupun memaki dunia bagaimana aku mendapatkan jawaban?"

Hyunjae terkekeh pelan lalu mengamati Chanhee "Jadi kau tidak akan menjadi bijak kan?"

EntangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang