Epilog

833 91 7
                                    

17 tahun yang lalu

"Huweeeee Eommaa" Changmin menangis sesegukan dipelukan ibu tirinya "Hummbb"

Chanhee melihat malas kearah saudara tirinya itu lalu menatap mainannya yang dirusak olehnya.

"Chanhee, Eomma sudah bilang kau harus menjadi Hyung yang baik untuk Changmin" Omel ibunya sembari mengelusi kepala saudaranya "Kenapa kau memukulnya?"

"Eomma, aku tidak memukulnya! Dan juga... Hyung? Kami hanya selisih beberapa bulan"

"Chanhee, tetap saja-"

"Aku benci Eomma!"

Chanhee berlari menaiki anak tangga dengan langkah kecilnya.

"Choi Chanhee!!!!"

Chanhee tidak menghiraukan teriakan ibunya dan tetap berlari dengan menutupi telinganya.

Saat itu juga ayah Changmin pulang sore itu dan melihat kejadian barusan lalu menghampiri istrinya.

"Ahreum-ah, bukankah kau ada kuliah sore?"

"Oh Oppa? Kau sudah pulang?"

"Pergilah, biar anak-anak aku tangani"

"Ta..tapi-"

"Tidak apa-apa"

"Eo...eommaaa" Rengek Changmin kecil ketika ibu tirinya itu melepaskan pelukannya.

"Eomma akan masakan kesukaan Changmin nanti ne?"

Changmin mengangguk pelan dan menatap kepergian Eommanya sembari mengusapi air matanya.

Sang ayah menatap kelantai atas lalu berjongkong didepan anaknya "Changmin-ah, kau tidak mau bercerita dengan appa? Appa janji... tidak akan bercerita dengan Eomma hm?"

Changmin kecil menunduk dan memainkan ujung bajunya "Aku... hanya ingin bermain dengan saudaraku, tapi dia hanya asyik dengan mainannya" cicitnya pelan.

"Lalu?"

"Aku melempar mainannya... A...ppa..."

Sang ayah tersenyum lalu mengusaki rambut anaknya, dia tahu Changmin hanya ingin bermain dengan saudaranya dan mencari perhatian ibunya.

Sedari lahir ia tidak merasakan kasih sayang ibunya yang meninggal setelah melahirkannya, jadi ia paham dengan apa yang putranya ini lakukan.

"Lain kali jangan katakan saudaramu menyakitimu didepan Eomma hm? Eomma dan Appa akan melindungi kalian berdua, jadi Changmin... jangan berbohong lagi ya?"

"Appa... Mian" Changmin kembali menangis dan memeluk ayahnya.

"Tidak apa-apa, Changmin sudah berjanji dengan Appa kan?"

Changmin kecil mengangguk didekapan ayahnya "Hiks... Apa Chanhee akan memaafkanku Appa?"

Ayahnya mengangkat tubuh kecil itu dan mendudukannya di kursi meja makan "Tentu saja, Changmin tunggu disini biar appa memanggil saudaramu ya? Appa membawa pizza hari ini"

"Pizza?" Tanya Changmin dengan mata yang berbinar "Chanhee sangat menyukai pizza Appa!"

Sang ayah tersenyum dan mengusak kembali rambut putranya lalu berjalan menaiki tangga untuk menghibur putra sambungnya.

Ia menghela nafasnya sebelum membuka pintu kamar Chanhee, putra sambungnya itu berbeda dengan Changmin yang masih polos seperti anak seusianya.

Untuk anak seusia Chanhee, ia tergolong jenius dan sudah berfikiran dewasa, pengertian yang ia berikan pada Changmin barusan tidak ada gunanya jika untuk Chanhee.

EntangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang