Bagian 2

19 2 0
                                    


Ting!

Satu notifikasi pesan masuk di hp--Caca. Farzan yang melihat ada pesan masuk dengan sigap langsung mengambil hp--Caca dan membacanya.

[ Caca cantik kenapa Caca gak nerima aja cinta Izam? ]

Setelah membaca pesan itu rahang Farzan mulai mengeras memperlihatkan otot-ototnya.

"Caca!" geram Farzan.

[ Kenapa cuma dibaca aja cantik? ]

"Bedebah, siapa laki-laki ini sebenarnya? Awas saja jika laki-laki ini mengganggu Caca. Aku akan buat perhitungan dengannya," ucap Farzan sambil mengambil kartu hp--Caca dan membuangnya.

"Om, Om sudah pulang?" tanya Caca yang baru keluar dari kamar mandi.

"Sudah," ujar Farzan datar.

'Kenapa dengan Om Farzan? Tidak seperti biasanya?' batin Caca.

"Om, lihat hp aku?" tanya Caca sambil mengobrak-abrik almarinya.

"Untuk apa kamu cari hp Kamu?" tanya Farzan sinis.

"Untuk tanya tugas ke Alice, Om," ujar Caca yang masih terus mencari hp--nya di kolom tempat tidur.

"Untuk tanya tugas, atau untuk berselingkuh?" tanya Farzan dengan tersenyum smirk. Caca yang mendengar penuturan Farzan begitu kaget.

"Apa Om kata? Aku berselingkuh?"

"Iya, Kamu berselingkuh dengan Izam kan? Ngaku aja Ca!" bentak Farzan sambil mendekat ke arah Caca.

"Aku tidak pernah berselingkuh Om, aku juga tidak pernah berhubungan dengan Izam," ucap Caca yang mulai takut dengan tatapan Farzan.

"Alasan! Mulai saat ini Kamu tidak boleh keluar kecuali sekolah!" gertak Farzan.

"Om, apa-apaan sih? Caca gak pernah ngelakuin hal kayak gitu, lepasin Om sakit," cicit Caca karena dagunya dipegang erat oleh Farzan.

"Dan hp Kamu bakalan saya sita!"

"Kenapa Om Farzan jadi kasar sama Caca?" tanya Caca sambil terisak.

"Karena saya tidak mau berbagi apalagi terbagi sama orang lain. Paham Kamu!"

"Om, kembalikan hp Caca, Om!"

"Tidak akan pernah saya kembalikan!"

"Oke, kalau Om tidak mengembalikan hp Caca. Caca akan berdiri di luar rumah," ujar Caca sambil menujuk ke arah jendela. Cuaca saat ini tidak mendukung hujan yang deras mengguyur setiap benda yang ada di bumi.

"Coba saja, pasti Kamu tidak akan kuat," ujar Farzan sambil tersenyum tipis.

"Caca wanita kuat Om, Caca tidak ada hubungan dengan Izam! Caca akan berdiri di luar sampai Om mengembalikan hp Caca lagi!" kemudian Caca berlari keluar.

***

"Hiks ... hiks ... kenapa semua jadi seperti ini?" tanya Caca pada dirinya sendiri. Sekarang tubuhnya sudah basah karena terguyur hujan dari langit.

"Mama, Caca pengen pulang," ujar Caca parau.

"Om Farzan jahat sama Caca, Pa hiks ...."

Sebenarnya usia Farzan masih dua puluh lima tahun, tapi Caca lebih suka memanggil Farzan dengan sebutan 'Om'.

***

"Bos, Nyonya Caca?" tanya Eldrik--orang kepercayaan Farzan.

"Biarkan dia, lihat saja apakah dia kuat?"

"Nyonya Caca adalah istri Bos. Kenapa Bos tega?"

"Jika saya tidak tega, Caca akan semakin nglujak nantinya!"

"Harapan Nyonya sekarang adalah Bos. Bos adalah suaminya Nyonya Caca. Jika terjadi sesuatu jangan menyesal Bos," ujar Eldrik kemudian pergi meninggalkan Farzan.

***

"Dingin," ujar Caca parau. "Kenapa Om Farzan tidak menghampiri aku? Aku kangen Mama sama Papa," ujar Caca kemudian mulai kehilangan kesadarannya.

"Mama, Pa, Caca pengen pulang hiks ...."

Bruk!

Tubuh Caca jatuh di atas tanah bersamaan dengan jatuhnya air hujan. Farzan yang baru keluar untuk menemui Caca langsung berhambur lari.

"Caca!" teriak Farzan.

"Caca, bangun!"

"Om Far--zan. Ca---ca." Belum selesai Caca menuntaskan perkataannya lebih dulu mata Caca tertutup.

"Caca, bangun!" teriak Farzan yang mulai khawatir. Dengan sigap Farzan langsung membawa Caca ke dalam rumah.

FARCA ( Farzan & Caca )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang