"Heart and Soul"*
*
*
*
"HunHan"
*
*
*
*
*
____________________________
Sudah tiga tahun lamanya Oh Sehun menetap di Korea, lebih tepatnya di rumah kelahiran ayahnya. Laki-laki yang begitu mirip dengan pria yang sedang menatapi piring kosong dihadapannya di ruang makan sana tengah memandangi pantulan dirinya di cermin, di kamar mendiang pamannya yang telah meninggal puluhan tahun lalu, bahkan saat itu ayah Sehun masihlah remaja tanggung yang bahkan sampai saat ini berharap bahwa satu-satunya saudaranya itu hidup kembali, tapi itu mustahil bukan? Mengingat semua yang mati tidak mungkin kembali hidup.
Sehun meraih ranselnya dan keluar dari kamar yang sangat dia sukai itu.
Bibi Kim selaku maid di rumah besar itu sedang meletakkan semangkuk besar sup sayur di tengah-tengah meja makan, dan tidak lama Sehun muncul yang hanya berdiri di anak tangga terakhir, "Sehun, ayo sarapan bersama" ujar Seulgi saudara perempuan Sehun.
Pria paruh baya yang tadinya memandangi piring kosongnya beralih kepada putra sulungnya itu, tidak ada suara kecuali tatapannya yang seolah bicara untuk memintanya untuk ikut sarapan bersama, kali ini saja.
Pasalnya setiap kedua orang tua Sehun pulang ke rumah, dia enggan berbaur dengan kedua orang tuanya tersebut, terlebih ayahnya. Sehun tidak membenci mereka, hanya saja ada sedikit kekecewaan yang dia rasakan selama dua puluh satu tahun umurnya. Kenapa dia di besarkan oleh Neneknya? Dan memisahkannya dengan adiknya yang terpaut usia satu tahun itu dan, Inggrislah sejujurnya yang membuat Sehun seperti sekarang ini, persis sama dengan mendiang neneknya yang telah meninggal tiga tahun lalu.
Wanita tua yang keras, tegas dan tidak bersahabat, tetapi bukan berarti dia tidak menyayangi cucunya, justru dialah sebenarnya yang menginginkan Sehun, dan Sehun terbentuk dikarenakan pola asuh neneknya itu.
Pantofel hitam metalik di kedua kaki Sehun memecah keheningan saat dia melangkahkan kakinya menuju meja makan, raut wajah mereka yang tadinya kaku memandanginya yang turun dari kamarnya seketika berubah saat Sehun menarik kursinya dan duduk tanpa minat sama sekali.
Ibu Sehun tersenyum kepada putranya yang duduk tepat disampingnya itu, dia memberikan segelas susu kepada Sehun, "Minumlah" katanya.
Sehun menggeleng, "Aku tidak haus, Ibu"
Sejenak nyonya Oh terdiam, dia beralih kepada sup sayur yang bibi Kim sediakan tadi, "Jika Ibu mengambilkan itu untukku, tidak, terima kasih, aku juga tidak lapar" kata Sehun membuat ibunya kembali menarik tangannya.
"Bagaimana kuliahmu Hun?" kata sang ayah akhirnya bersuara. Sehun cukup terkejut dengan pertanyaan ayahnya itu, setelah di tahun ketiga dia menjadi seorang mahasiswa kenapa baru sekarang dia bertanya, dan Sehun berharap bukan kata-kata itulah yang ingin dia dengar dari ayahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/241377770-288-k998095.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart and Soul
FanfictionSehun itu Chanyeol Luhan itu Baekhyun "sebuah kisah klasik masa lalu yang kembali terulang, dan menciptakan kisah yang baru" terinspirasi dari film BL thailand "Red trhead". Beberapa bagian cerita akan mungkin sama dengan sedikit improvisasi yang sa...