Delapan

309 62 22
                                    

Sekali lagi, Airin menarik napasnya dalam, kemudian menghembuskannya secara perlahan. Meneguhkan hati, gadis itu mendorong pintu kaca di depannya.

Pandangannya langsung berpedar mencari meja dengan nomor 05.

“Ooh... Jadi ini yang namanya Airin” seseorang dengan rambut panjang dan juga tatapan tajam menyambut Airin ketika gadis itu berada 2 langkah tepat di depan meja nomor 05 tersebut.

“Si mahasiswa baru yang belum apa-apa udah kegatelan sama cowok orang” Airin mengalihkan pandangannya, menatap seorang gadis cantik mirip barbie yang tengah menatapnya sinis.

Sedangkan satu orang gadis yang duduk di antara kedua gadis itu hanya diam, namun tatapannya tak lepas dari Airin. Menilai dari ujung kaki hingga ujung rambut, dengan tatapan tajamnya.

“Well.... Gak perlu basa-basi, gue cuma mau lo jauhin Taehyung”


***


Airin duduk seorang diri di kantin kampus. Mengaduk-aduk jus strawberry nya dengan pandangan yang terlihat kosong.

Teror dari fans fanatik Taehyung memang sudah berhenti, pemuda itu benar-benar menepati janjinya.

Namun bukannya tenang, kini perasaannya lebih kacau dari pada mendapat hujatan dan juga teror yang di layangkan oleh fans Taehyung.

Nancy....

Semalam dia menghubunginya, entah mendapatkan kontaknya dari siapa. Yang pasti gadis yang berstatus sebagai kekasih dari Kim Taehyung itu meminta untuk bertemu.

Sejak awal perasaan Airin sudah tidak enak, ingin menolak pun rasanya tidak bisa. Lebih tepatnya tidak ada alasan untuknya menolak.

Berakhir dengan dirinya yang menjadi bahan cacian dan makian oleh teman-teman Nancy yang sama garangnya. Beruntung saat itu masih agak pagi, pengunjung cafe masih sedikit. Hanya ada beberapa orang, yang sedikit banyak memperhatikan Airin yang saat itu berdiri di hadapan ketiga gadis yang seolah-olah sedang meroastingnya.




“Gak baik ngelamun pagi-pagi”

Lamunan Airin buyar ketika seseorang datang dengan membawa nampan yang berisi makanan, lalu meletakkannya di atas meja yang sama dengan Airin.

“Boleh ikut duduk?” ucapnya lagi.

Namun rasanya Airin tidak perlu menjawabnya. Karena tanpa meng'iya'kan pun orang itu sudah duduk terlebih dahulu di kursi yang ada di sebrang meja yang kini Airin tempati.

“Teman-temanmu mana?” tanyanya. Lalu mulai memakan sarapannya.

Airin berdehem singkat, sebelum menjawab pertanyaan orang tersebut.

“Gak ada kak, mereka gak ke kampus”

Menghentikan suapannya. “Oh.. Kamu ada mata kuliah tambahan?”

Airin menggeleng pelan. “Mata kuliah susulan kak” ucapnya di akhiri dengan ringisan. Apa kata seniornya ini, baru masuk beberapa hari saja sudah bolos. Huh memalukan, pikirnya.

“Oh... Gitu ya” ucap nya di akhiri dengan kekehan.

Sedangkan Airin hanya tersenyum tipis. Agak canggung juga sebenarnya jika mengingat kejadian apa yang pernah di alaminya bersama senior di depannya ini. Ugh... Rasa malunya belum juga hilang, meskipun Airin tau saat itu dirinya tidak sepenuhnya dalam keadaan sadar.

愛AiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang