“Ai... Ayo ikut gue” pinta Taehyung lembut, meraih tangan Airin untuk ia genggam.
Airin menatap Taehyung dengan sorot yang terlihat lelah, tanpa kata melepaskan genggaman tangan Taehyung.
“Jangan deketin aku lagi, kak..” ucapnya pelan, mundur beberapa langkah. Hampir kembali masuk ke dalam toilet jika saja Taehyung tak menarik nya untuk mendekat, merangkul bahu Airin kemudian menyeretnya untuk pergi.
“Gak usah di liat” ucap Taehyung pelan ketika mereka melewati Nancy dan juga kedua temannya.
“Tapi kak...”
“Jalan aja Ai..”
Airin menundukkan kepalanya sesaat setelah menatap wajah datar Taehyung.
Keduanya berjalan melewati Nancy dan kedua temannya dalam diam, memilih keluar lewat belakang agar tidak terlalu menjadi pusat perhatian. Walaupun nyatanya masih ada orang yang berlalu lalang, menatap keduanya atau lebih tepatnya Airin dengan pandangan heran.
“Tae!! Tunggu dulu”
Taehyung menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Airin. Gadis itu semakin menundukkan wajahnya, seiring dengan langkah kaki Nancy yang semakin mendekat.
“Ada apa lagi?” tanya Taehyung ketika Nancy sudah ada di depan mereka.
Senyum gadis itu merekah, sampai-sampai kedua matanya menyipit. “Gak asik deh.. Padahal aku belum puas jailin dia” tunjuk Nancy ke Airin.
“Terus sekarang kamu mau apa?” Taehyung menghela napasnya pelan.
Raut wajah Nancy berubah menjadi serius. “Aku mau bicara sama dia, empat mata”
Tubuh Airin menegang, gadis itu semakin menundukkan kepalanya. Taehyung yang menyadari hal itu menggenggam kedua tangan Airin lembut. “Gak papa, gue jamin gak akan ada lagi hal buruk yang terjadi sama kamu”
Airin menatap Taehyung ragu. Namun pemuda itu berusaha meyakinkan Airin, hingga akhirnya gadis itu mengangguk setuju.
“Cari tempat teduh, aku mau ngambil dulu tas” ucap Taehyung dan di angguki oleh Nancy.
“Kak maaf, maaf aku gak maksud buat deketin kak Tae...”
“Ssstt... Sini duduk dulu” Nancy menepuk tempat kosong di sampingnya. Saat ini keduanya tengah duduk di bangku gazebo yang ada di belakang gedung fakultas seni.
“Pertama, aku mau minta maaf sama kamu” Nancy tersenyum tulus, raut wajahnya sangat berbeda sekali dengan tadi. Gadis itu menyentuh tangan Airin yang saling memilin satu sama lain di atas paha.
Airin menggeleng pelan. “A...aku yang seharusnya minta maaf sama kakak” ucap Airin, suaranya terdengar parau.
Nancy terkekeh pelan, membuat Airin semakin bingung. Rasanya seperti mimpi, Nancy yang selalu berwajah dingin dan terkesan galak kini tengah memasang wajah ramah, lengkap dengan senyumannya yang membuat gadis itu semakin terlihat cantik.
“Sebenarnya, aku udah gak ada hubungan apa-apa sama Taehyung” ucap Nancy, membuat Airin terkejut.
“T...tapi...”
“Kamu pasti kaget ya?” ucapnya, kembali terkekeh pelan.
Nancy melepaskan genggaman tangannya dari tangan Airin.
“Taehyung sendiri yang minta buat rahasiain hubungan kita. Kamu tau alasannya apa?...
Nancy melirik Airin sekilas.
...Dia cuma gak mau di jadiin pusat perhatian, lebih tepatnya dia gak mau di kejar-kejari wanita barbar di luar sana.. Ya.. Kamu sendiri pasti paham kan maksud aku?” Nancy tertawa kecil. Sedangkan Airin hanya terdiam, sesekali mengangguk pelan.
Otaknya masih belum sepenuhnya paham apa yang terjadi sebenarnya. Semuanya, terlalu tiba-tiba untuk Airin.
“Dan untuk semua perlakuan aku sama kamu, itu pure karna aku gak mau Taehyung salah pilih lagi”
Airin membulat kan matanya terkejut. “M..maksud kakak?”
“Oh iya! Minus surat-surat ancaman itu ya. Aku gak tau sama sekali soal itu, jadi kamu jangan berpikir kalau itu kerjaan aku sama temen-temen ku”
“Kamu pasti bahagia kok sama Taehyung” ucap Nancy, menatap wajah Airin yang juga tengah menatapnya.
“Jagain Taehyung ya, dia itu gak bisa ngelakuin semuanya sendiri. Bahkan hal kecil pun Taehyung masih butuh bantuan dari seseorang” Nancy tersenyum kecil, sorot matanya terlihat menerawang. Mengingat hal-hal yang mungkin berhubungan dengan Kim Taehyung.
“Jangan tertipu dengan wajahnya yang so' keren itu” kali ini Nancy tertawa lebar.
“Ah itu Taehyung” tunjuk Nancy, Airin mengikuti arah pandang Nancy. Benar saja, Taehyung tengah berjalan ke arah mereka berdua. Namun pemuda itu tak sendiri, melainkan bersama kedua teman Nancy yang tadi menyiramnya dengan jus jeruk.
“Udahkan? Sekarang kamu pulang oke” Nancy berdiri, kemudian mengangguk semangat.
“Maaf aku gak bisa nganterin kamu” ucap Taehyung lembut.
Airin membuang wajah, saat Taehyung memeluk Nancy singkat.
“Aku pulang duluan ya, sekali kali aku minta maaf” ucap Nancy, sebelum pergi bersama kedua temannya. Meninggalkan Airin yang masih duduk terdiam, dan Taehyung yang masih berdiri di dekatnya.
“Ai...”
“Kakak lagi mainin aku?”
“Ai.. Dengerin dulu” Taehyung berjongkok di depan Airin, menggenggam erat tangan gadis di depannya yang terasa dingin.
“Aku...aku gak tau kak... Aku bingung, aku gak ngerti.. Aku gak ngerti semuanya, kak...” pada akhirnya air mata Airin terjatuh tanpa bisa ia tahan.
“Maaf. Maaf udah buat kamu bingung, maaf udah bikin kamu ngerasain semua ini, maaf Airin...” Taehyung menarik tubuh Airin untuk berdiri, kemudian memeluk tubuh lemas Airin begitu erat. Mengecup puncak kepala gadis itu beberapa kali, sambil terus menggumamkan kata maaf.
Kedua tangan Airin terangkat, membalas pelukan Taehyung tak kalah erat. Sama sekali tak peduli kalau baju pemuda itu ikutan basah dan juga lengket karna nya.
“Kenapa? Kenapa kakak gak bilang dari awal?” ucap Airin parau. Meremas sweater bagian belakang Taehyung erat, menyalurkan segala emosi yang gadis itu rasakan.
“Kakak janji bakal jelasin semuanya, tapi kamu tenang dulu oke”
Airin mengangguk pelan di dada Taehyung, tapi tangis nya tak kunjung berhenti.Setelah Airin lebih tenang, Taehyung melepas pelukannya. Refleks Airin menyembunyikan wajah sembabnya dengan dua telapak tangannya.
“Gak papa Ai...” Taehyung menarik tangan Airin pelan. Tersenyum kecil ketika menemukan wajah Airin yang masih berlinang air mata, terlihat memerah di bagian hidung dan juga kedua pipinya.
“Kita pulang ya?” ucap Taehyung lembut, membingkai wajah Airin dengan telapak tangannya.
Tersenyum tipis, kemudian mengangguk pelan dengan air mata yang menggenang di pelupuk mata. Terlihat menggemaskan sekali di mata Taehyung, tanpa sadar tangannya mencubit pelan kedua pipi Airin. Hingga akhirnya senyuman itu luntur, berganti dengan cebikkan kesal di bibir tipisnya.
“Maaf jok nya jadi basah” ucap Airin tak enak hati, ketika mereka berdua sudah ada di dalam mobil.
Taehyung menggelengkan kepalanya. “Gak papa, nanti bisa di keringin”
“Maafin juga udah buat baju kakak basah”
“Gak papa nanti juga kering sendiri”
“Mm...maaf juga kemarin udah tampar kakak”
“Gak papa, nanti kapan-kapan kakak yang tampar kamu”
Airin melotot kaget.
TBC.
28 September 2020.WOI INI GAJE BANGET MASAA!!!!
Semoga gak banyak yg kecewa:') sama alurnya. Huhu Nancy itu imud kawand²🤧😂
Aslinya aku gak bisa bikin konflik-konflikan. Soalnya aku orangnya penganut 'hidup mah lurus-lurus aja' dahlah gausah di hirauin.