Tigabelas

484 74 24
                                    

"Becanda..."

Taehyung pencet pelan hidung Airin, saking gemasnya.

"Sakiiitt...." rengek Airin, jauhin tangan Taehyung dari wajahnya. Sedangkan pemuda itu hanya terkekeh pelan, kemudian mulai menjalankan mobilnya.

"Mama kamu ada di rumah?"

"Ada, emangnya kenapa kak?"

Taehyung ngelirik sekilas ke arah Airin. "Emang, kamu gak papa pulang kaya gini?"

"Huh" Airin merhatiin baju dan juga celananya yang udah kotor, masih sedikit basah. Di tambah rambut dan juga sekujur badannya lengket, bau jeruk pula.

Taehyung ketawa. "Ini kamu kalau di masukin gelas di kasih sedotan sama es batu udah jadi jus jeruk deh kayanya"

Airin mendelik tajam, kemudian mencubit keras lengan atas Taehyung. "Ini juga gara-gara pacar kakak!"

"Mantan pacar sayang~"

Blush...

Airin memalingkan wajahnya yang memerah.

Taehyung menahan tawa, kemudian menyodorkan kipas angin kecil berwarna pink bentuk kelinci ke hadapan Airin.

"Nih... Buat dinginin muka kamu, merah-merah gitu. Kepanasan ya?"
Dan Airin mengerang kesal setelahnya.

"Ugh... Kita dimana kak?" Airin mengucek mata, melihat ke luar mobil. Bukan lagi di jalan raya.

"Nih minum dulu" Airin menerima botol berisi air mineral yang di berikan Taehyung, meminumnya hingga tersisa setengah.

Taehyung keluar terlebih dahulu, kemudian membuka pintu mobil yang ada di samping Airin. "Ayo turun"

Airin mengangguk pelan setelah mengumpulkan nyawanya yang baru kembali. Sepanjang jalan gadis itu tertidur, jadi dia tidak tau Taehyung membawanya kemana. Namun yang pasti, ini bukan rumahnya.

Begitu Airin keluar, dirinya baru sadar kalau mereka berdua ada di sebuah garasi yang memiliki kapasitas 2 sampai 3 mobil, mungkin. Pantas saja Airin tidak melihat jalan raya.

"Ini butik orang tua kakak" ucap Taehyung. Membuka pintu yang ada di sana, langsung terhubung dengan bagian belakang butik.

Airin hanya mengangguk, mengikuti Taehyung dari belakang.

Seorang wanita dengan pakaian rapi menyambut keduanya dengan senyum ramah, Airin membalasnya dengan kikuk. Ayolah, keadaannya saat ini sangat terlihat tidak pantas berada di tempat seperti ini. Bahkan jika di bandingkan dengan lantai yang saat ini ia pijak pun jauh sekali perbedaan nya.

Huh.. Terkadang Airin terlalu hiperbol.

Pelayan tersebut berbincang sebentar dengan Taehyung, sebelum pemuda itu membawanya ke lantai dua.

"Cuma kamar ini yang bisa di gunain, yang lain isinya baju-baju semua" ucap Taehyung, membuka salah satu pintu kemudian mempersilahkan Airin masuk terlebih dahulu.

Airin memasuki kamar tersebut, melihat-lihat dari sudut ke sudut. Satu buah ranjang ukuran sedang, meja rias, lemari, beberapa sofa dan mini pantry yang ada di pojok ruangan.

"Kamu mandi dulu aja, kakak ke bawah dulu ambil baju ganti buat kamu"

Airin mengangguk pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

愛AiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang