Warning‼️Cek partnya ya sayang!!
Pastikan kalian bacanya urut karena part banyak yang acak, terimakasih😊Jennie mundur dengan tidak nyaman. Membiarkan Lee Taeyong masuk ke rumahnya sama seperti membiarkan iblis menguasai kehidupannya. Tetapi tidak ada pilihan lain. Mereka harus berbicara, panjang lebar. Dan mereka tidak mungkin berbicara di ambang pintu seperti ini.
Jennie memiringkan tubuhnya mempersilahkan Taeyong masuk ke rumahnya yang mungil tetapi indah itu. Taeyong langsung duduk di sofa cokelat itu, tampak nyaman, kemudian melepaskan kacamata hitamnya dan meletakkan di meja,
"Apa yang kau rencanakan di hari ulang tahunmu?," Taeyong mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.
"Tidak ada,"
Jennie punya cheese cake strawberry di kulkasnya. Tapi itu untuk dia makan sendiri nanti malam. Tanpa gangguan Taeyong.
Taeyong menatap Jennie seolah mengukur-ukur, "Aku bisa mengadakan pesta untukmu"
"Aku tidak butuh pesta darimu"
"Hmm," Lelaki itu mendesah, lalu ketika menatap Jennie, tatapannya berubah serius, "Kau tahu kan kenapa aku kemari?"
Jennie mengangguk, "Dan sebelum kau katakan maksudmu, aku ingin membuat penawaran baru untukmu"
"Penawaran?," Taeyong mengangkat alisnya, "Oke jelaskan"
"Aku akan mengembalikan semua uang yang pernah kau berikan kepada ayahku"
"Jennie..." Taeyong terkekeh, "Utang itu begitu besar hingga kau mungkin hanya bisa menggantinya dengan tubuhmu. Tidak. Aku menolak penawaranmu. Dan kau...," mata Taeyong berubah sensual, "Kau akan menjadi isteriku sebentar lagi sesuai perjanjian"
"Aku bukan barang yang bisa dibeli seenaknya, dan kenapa kau begitu santai?? Ini masalah pernikahan bukan jual beli perusahaan"
"Aku hanya ingin kau menjadi isteriku," Taeyong bersedekap, menatap Jennie yang mulai emosi, "Itu sudah kutetapkan sejak awal mula"
"Kenapa?," Jennie tidak bisa menahan suara tajam di lidahnya, "Karena kau ingin menjadikanku boneka pengganti Jane?"
Wajah Taeyong mengeras ketika Jennie menyebut nama Jane, bibirnya mengetat, "Jangan hubung-hubungkan dia dengan ini semua"
"Bagaimana aku bisa tidak menghubungkan?," Jennie sudah menahan diri, tetapi suaranya meninggi, "Semua ini karena wajah ini, karena wajah yang sama dengan almarhumah isterimu! Kau tidak bisa menganggapku sebagai penggantinya Taeyong! Kami orang yang berbeda, dan aku menolak diperlakukan seperti itu!"
"Aku tahu kalian orang yang berbeda," Taeyong berdiri di depan Jennie, siap berkonfrontasi, "Percayalah, aku benar-benar tahu, karena gairah semacam ini, tidak pernah kurasakan dengan siapapun!"
Lelaki itu meraih Jennie ke pelukannya dan langsung mencium bibirnya. Dengan lembut. Tidak memaksa seperti biasa, dengan pelan dia menguak bibir Jennie, mencicipinya pelan pelan kemudian melumatnya lembut. Lidahnya menelusuri seluruh bibir Jennie dan kemudian bermain-main dengan lidah Jennie, mencecapnya habis-habisan. Ketika akhirnya ciuman itu selesai mereka sama-sama terengah-engah.
"Apakah pada akhirnya kau mengakui kalau kau merindukanku?"
"Dalam mimpimu, Lee Taeyong," Jennie menjawab dengan ketus, membuat Taeyong terkekeh geli.
"Kita adalah pasangan yang sangat cocok," Taeyong mendekatkan tubuh Jennie ke tubuhnya, dalam rangkuman dadanya,
"Kaitkan kakimu di kakiku"
KAMU SEDANG MEMBACA
SLEEP WITH THE DEVIL [JenYong]
Romansa[WARNING 21+ MATURE CONTENT] Ketika bisnis orang tuanya jatuh, Jennie terpaksa melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana orang-orang yang dicintainya satu persatu hancur. Ibunya terpuruk dalam rasa malu dan kecewa lalu meninggal karena digerog...