Hari ke hari berjalan begitu cepat. Baru kemarin persiapan acara di mulai, sekarang acara meriah menyambut hari kemerdekaan NKRI akan dilaksanakan.
Dari barat sampai ke timur SMA Trisakti sudah terhias dengan rapih dan juga ramai. Berbagai pernak-pernik, balon, pita-pita, sampai lampu kecil di pasang di setiap sudut SMA Trisakti. Bahkan beberapa foto pahlawan Indonesia terpajang rapih di mading dan setiap sudut.
Karena acara ini hanya diadakan sampai sore hari, jadi puncak acara yang diisi oleh berbagai tamu untuk memeriahkan acara diadakan saat sore hari.
" Je, serius lo kita tinggal ? " Ucap Lisa memandang Rose sedikit khawatir.
" Santai kali, gue juga ada temen-temen yang lain selain lo berdua. "
" Songong dia lis, parah. "
Yuqi mencubit pelan lengan Rose dan mereka tertawa entah karena apa. Yuqi dan Lisa berpamitan untuk segera ke ruang osis untuk mempersiapkan acara.
Perayaan 17 Agustus ini tadi pagi dibuka dengan upacara penghormatan dan selanjutnya adalah persiapan untuk memulai berbagai lomba.
Dulu saat Rose masih normal, dia akan mengikuti berbagai lomba apalagi lomba lari yang rutin dilaksanakan SMA Trisakti saat ada event seperti ini. Benar-benar banyak yang berubah dari Rose. Ia tersenyum miris sambil menatap kakinya.
Omong-omong soal kejadian June, Rose memutuskan untuk tidak melapor kepada guru dan menyelesaikan nya saja. Bukan karena apa-apa, hanya rasanya agak lelah menghadapi orang-orang seperti itu.
Dia pasrah akan dirinya yang sekarang, dirinya yang tidak mampu melawan atau membela diri. Hanya bisa diam saat di tindas ataupun di permalukan.
Tidak sedikit yang mencemooh Rose karena keadaan nya yang sekarang dan tentunya itu semua adalah suruhan June kepada teman-temannya untuk mempermalukan Rose.
Tapi dia juga bersyukur karena kejadian ini dia bisa tau siapa yang benar-benar orang baik dan siapa yang memasang topeng. Mencari yang benar-benar baik memang sedikit mustahil.
" Ngelamun aja neng, kesambet nanti. "
Rose menatap kearah seseorang yang berbicara padanya. Dia Jungkook, lelaki yang akhir ini benar-benar dekat dengannya. Yang selalu menjaga, membantu, menghibur, menyemangati, bahkan menasehati nya.
Lelaki yang entah mengapa selalu berada di pikiran Rose belum lama ini. Selalu membuatnya tersenyum tiba-tiba saat merasa sedih dan patah semangat. Selalu membuat candaan yang membuatnya tertawa dan melupakan masalahnya sejenak. Yang selalu membuatnya merasa aman jika berada di dekatnya.
" Lo beneran gak kesambet kan? " Tanya Jungkook sambil menyintil dahi Rose.
" Sakit. Lo mah ih! " Ucap Rose sambil mengusap dahinya.
" Ya lagian gue manggil bukannya nyaut malah bengong. "
" Ya gak di sentil juga! "
" Iye iye dah maaf. Btw ngapain lo disini? Yang lain di lapangan juga. "
" Ngapain ke lapangan kalo gak ikut lomba? " Ucapnya dengan nada lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
you, passion and hope
FanfictionKetika seorang atlet lari terpaksa cita citanya direnggut oleh takdir. Roseanne Adara yang harus kehilangan cita citanya, dan menghadapi masa sulit. Bertemu dengan Jungkook Cakrawala yang hidup nya selalu penuh dengan kebahagiaan.