Happy Reading and Enjoy~Rak itu berbunyi bersamaan dengan jantung Luna yang berdetak. Ia menatap ragu pad arak buku yang tadi disandarinya. Bunyi apa itu? Apa ada pintu rahasia atau lorong yang tersembunyi? Ia mendorong rak itu, yang seketika membuat raknya mengayun keluar.
Sejenak ia menimang-nimang untuk memasuki ruangan itu, apa lantai bawah tempat perkumpulan para mayat? Atau bias jadi jalan keluar rahasia? Semangatnya muncul ketika memikirkan bias saja ruangan itu adalah jalan keluar. Didorongnya rak itu perlahan, dan tidak bertahan lama sebelum tubuh Luna memasuki lorong yang gelap.
Seketika Luna menyesali keputusannya, tidak ada cahaya sedikitpun. Lorong ini benar-benar gelap dan dingin. Ia bahkan berjalan dengan meraba dinding-dinding yang dilewatinya.
Ketakutan menjalari dirinya ketika berpikir bahwa lorong ini tiada ujungnya, kesunyian dan kegelapan menyelimuti. Bagaimana jika ia mati disini sebelum membunuh Allard? Itu adalah hal yang sia-sia, menggelengkan kepalanya kuat-kuat, ia tetap berjalan.
Luna tergelincir di undakan pendek yang mendadak muncul di hadapannya, sementara beberapa meter dari tempatnya berdiri ada cahaya kecil yang bersinar dengan redup. Seolah menemukan sebuah harapan baru, ia semakin bersemangat melangkah.
Ternyata cahaya itu berasal dari pintu yang terbuat dari batu yang lumayan berat, dengan susah payah ia mendorongnya hingga berhasil terbuka sepenuhnya. Tidak ada jalan keluar, sebab pintu itu ternyata sebuah kamar yang cukup mewah. Mewah dan gelap, ibarat bangunan kuno pada zaman dahulu yang hanya mengenakan lilin.
Apa ini kamar Allard? Sebab kamar itu nampak sangat elegan dengan gaya kuno. Matanya menyipit ketika menemukan sosok wanita yang meringkuk di sudut ranjang, ia mendekat dengan perlahan. Wanita itu memainkan tangannya seolah-olah ia sudah tidak waras.
"Hai," sapanya ketika berdiri tepat di hadapannya.
Wanita itu mendogak dan langsung terbelalak, tubuhnya beringsut mundur lebih jauh. Matanya menatap Luna dengan ketakutan, tubuhnya bahkan bergetar. Hatinya seperti diremas oleh tangan tak kasat mata.
Siapa wanita ini dan mengapa ia berada di ruangan yang gelap tanpa cahaya? Mengapa ia ketakutan melihat manusia? Apa Allard yang merusak jiwanya hingga separah ini?
"Namaku Luna, aku tidak ingin menyakitimu, aku hanya ingin berteman." Ia mengulurkan tangannya berniat untuk berkenalan, tetapi perempuan itu malah menutupi kepalanya seolah-olah Luna akan memukulnya.
Ia menelan ludahnya gugup, wanita ini pasti memiliki trauma yang mendalam hingga membuatnya seperti ini. Dengan gerakan yang amat pelan sekali ia menunduk, lalu perlahan melabuhkan punggungnya bersandar pada ranjang. Duduk tepat di sebelah perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Doll
RomanceLapak 21+ terdapat kekerasan fisik, ucapan dan tindakan. Yang masih kecil menjauh, kalau tetap nekat. Bukan tanggung jawab penulis (~‾▿‾)~ "Nikahi aku!" Allard menatap tertarik ke arah seorang gadis yang berdiri di hadapannya. Mata gadis itu meman...