BAB 04 - Penantian Berharga

2 0 0
                                    

Didalam kesunyian malam yang gelap gulita, hanya ada beberapa lampu sebagai
penerang kamarku untuk menemani tidurku, ketika semua keluargaku sudah pada tidur terlelap
itu lah saat-saat yang tepat untuk diriku merenungi suatu hal yang sangat berarti padaku, karena
jika aku salah langkah, maka yang terjadi hanyalah penyesalan semata yang tak kunjung reda.
Harapan, hanya itulah satu-satunya yang kumiliki untuk saat ini hingga kedepannya nanti.

Menunggu, Meski Pahit tetap Kujalani
Yang kubisa lakukan hanyalah menunggu dan terus menunggu, suatu ketika aku
sedang mencoba untuk mengistirahatkan otakku dikarenakan telah Lelah belajar selama 3 jam,
mungkin ini terdengar sangat remeh, tapi percayalah jika hidupmu tidak digunakan sebaik
mungkin untuk mempelajari suatu hal, maka kalian akan merasa tertinggal jauh jika waktu
digunakan hanyalah untuk rebahan, rebahan dan rebahan. Tiba-tiba handphoneku bergetar
kupikir “sudahlah ini gak penting.” Lalu aku mengeceknya dan ternyata adik kelasku dahulu
dismk mengechatku hanya berkata “Ka.” Aneh memang, tapi yasudahlah.
Jelang beberapa hari kemudian aku melihat status whatsappnya dia, dan ternyata ia
tengah memposting foto dirinya Bersama pasangannya dengan background berwarna kuning
dan diatasnya ada balon huruf dengan bertuliskan “Engagement.” Duniaku terhenti seketika
dan tersenyumlah aku saat itu dan lisanku berkata: “Kamu sudah besar.” Hampir setiap hari
aku mendengarkan kabar bahwa “Teman-temanmu sudah menikah, kamu kapan?.” Tidak, aku
mendengar kabar itu hanyalah dari pikiranku, entah itu sampai kapan aku menunggu, pahit
memang rasanya tapi tetap akan kujalani.

Memperbaiki Diri
Dua kata ini, mungkin selalu terdengar ditelinga kita dan selalu terlihat oleh kedua mata
kita, yakni kata “Memperbaiki diri.” Tidak, kalimat ini tidak diperuntukkan kepada orang-orang yang hatinya tersakiti saja, tetapi kalimat ini juga digunakan kepada mereka orang-orang
yang sangat menghargai kehidupannya, yang tidak menyia-nyiakan waktunya, karena waktu
itu bagaikan harta didunia ini yang paling berharga dan juga waktu itu tidak bisa dibeli dengan
uang, Memperbaiki diri itu penting, sebab kita sebagai manusia tidak akan selalu hidup
didalam kubangan keburukan, keterpurukan dan pasti aka nada saat-saatnya diri kita untuk
bangkit, memperbaiki segala keburukan dan kekurangan yang ada. Kamu tidak perlu untuk
menjadi orang lain untuk membuat dirimu Bahagia, kamu boleh meniru kebaikan-kebaikan
yang dimiliki oleh orang lain semisalnya bersedekah, bersedekah itu dapat menularkan
kebahagiaan, sebab sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh orang lain kita berikan dengan cara
Cuma-Cuma.
Manusia adalah sesosok makhluk hidup yang tak luput dari kesalahan. Ya, dua kata ini
sangatlah berarti, dua kata ini dapat membuat kita menjadi orang yang rendah hati, tidak
mencela orang lain dikarenakan dahulunya kita pernah berbuat salah atau kesalahan yang
dilakukan pada orang lain, memperbaiki diri tidak akan membuatmu menjadi rugi, tidak akan
membuat usahamu bangkrut dan tidak pula dapat menghambatmu dari segala tujuan hidupmu.
Melainkan dua kata ini akan sangat membantu dirimu untuk menjadi sesosok yang sangat
diperlukan dimasyarakat dan kamu akan menjadi sesosok yang ingin ditiru oleh orang lain.

Jodohku Rahasia IlahikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang