BAB 10 - Jodohku Siapa?

3 0 0
                                    

Ketika diri ini menginjak usia 20 tahun semuanya terasa berbeda, ingin rasanya ber-iri
hati, tetapi tidak bisa, dikarenakan diri ini selalu berfikir “Mungkin memang sudah rezekinya
dia.” Pernah sesekali terbesit dihati untuk melakukan iri hati, tetapi tidak bisa karena itu adalah
salah satu perbuatan yang sia-sia dan yang tentunya akan merusak hati ini. Teman-teman smk
ku, ada beberapa diantara mereka yang telah menikah ketika sudah lulus sekolah, ada juga yang
sudah bekerja dan ada juga yang sudah kuliah. Hampir disuatu hari aku ingin marah pada diri
ini, tetapi “Ah.. sudahlah! Jalani saja apa yang aku mau.” Setelah wabah Covid-19 memasuki
Indonesia, sejak itu juga makin banyak dari teman-temanku yang menikah, seringkali aku
berfikir ketika sendirian “Ya Allah, jodohku siapa?.” Hampir dan hampir aku mengalami
insecure tetapi Alhamdulillah Allah selalu menguatkan hatiku dikala ingin merasa insecure.

Jodoh Pasti Bertemu
Semua manusia sangat sepakat bahwa mereka semua meyakini akan saling bertemu
dengan jodohnya masing-masing kelak, oleh karenanya kita sebagai manusia betul-betul
dituntut untuk bersabar atas ketetapan yang Allah Ta’ala tetapkan diwaktu dan tempat tertentu
untuk bertemunya kita dengan jodoh kita sendiri. Banyak pula dan banyak cara agar kita
mempersiapkan itu semua sebelum kita dipertemukan oleh Allah Azza wa Jalla kepada jodoh
kita masing-masing, dan oleh karenanya kita sebagai manusia yang beriman kepada Allah,
Rasul-Nya, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan kepada hari akhir.

Kecenderungan Hati dan Tentram Bersamanya
Masuk ke dalam pembahasan ini, maka saya akan mengutip satu ayat yang berasal dari
Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 21 serta tafsir dari Ibnu Katsir sang imam besar yang bermazhab
Syafi’i rahimahullah:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istrimu dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya.” (Ar-Rum: 21)
Al- imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata didalam tafsirnya:
“Dia menciptakan bagi kalian kaum wanita dari jenis kalian sendiri yang kelak mereka menjadi
istri-istri kalian, Seandainya Allah menjadikan semua Bani Adam terdiri dari laki-laki, dan
menjadikan pasangan mereka dari jenis lain yang bukan dari jenis manusia, misalnya jin atau hewan, maka pastilah tidak akan terjadi kerukunan dan kecenderungan di antara mereka dan
tidak akan terjadi pula perkawinan. Bahkan sebaliknya yang terjadi adalah saling bertentangan
dan saling berpaling, seandainya mereka berpasangan bukan dari makhluk sesama manusia.
Termasuk di antara rahmat Allah yang sempurna kepada anak-anak Adam ialah Dia
menjadikan pasangan (istri) mereka dari jenis mereka sendiri, dan menjadikan rasa kasih dan
sayang di antara pasangan-pasangan itu. Karena adakalanya seorang lelaki itu tetap memegang
wanita karena cinta kepadanya atau karena sayang kepadanya, karena mempunyai anak
darinya, atau sebaliknya kerena si wanita memerlukan perlindungan dari si lelaki atau
memerlukan nafkah darinya, atau keduanya saling menyukai, dan alasan lainnya.”

Jodohku Rahasia IlahikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang