hari ini oracle menyelesaikan pendidikan akademinya dengan gelar lulusan terbaik di satu angkatan. pemuda itu terlihat tampan dengan balutan seragam kebanggaan miliknya dan rambut yang kini berwarna hitam legam itu ditata dengan sedemikian rupa.
oracle mendapat banyak sekali pujian atas prestasinya. tak henti-hentinya pengajar dan teman-teman seperjuangan menyalami dirinya, yang hanya bisa oracle dengan senyuman tipis yang setia mengiringi kemanapun ia melangkah.
pemuda itu berhenti sejenak untuk mengecek ponselnya yang terus bergetar sejak tadi, kemudian menatap nanar layar ponsel miliknya.
ma.
| Oracle, congratulations sayang. so sorry we couldn't get in there for you.
| Pulang ya sayang? ma and pa kangen banget sama kamu..
| Kamu juga harus temuin orion. dia nangisin kamu terus setiap malam. ma sampai ga tega buat nolak dia yang mau tidur di kamar bekas kamu.
hati oracle terhenyak sebentar.
| Pulang ya sayang?
Nanti oracle pikirin dulu ma. |
oracle menarik napas dalam sambil menyenderkan tubuhnya yang lelah di dinding. pernyataan ibunya tadi sempat menggoyahkan usahanya untuk melupakan eksistensi orion dan melanjutkan hidup di kota ini.
terkesan tak tahu diri memang, melupakan orang yang menyelamatkanmu sampai ia harus kehilangan hal yang begitu berharga. tapi bukankah akan lebih baik untuk orion melupakan oracle? setidaknya orion tidak akan terbebani dengan tanggung jawab tak langsung untuk terus menjaga oracle dimanapun dan kapanpun.
rasa bersalah terus menggerogoti oracle hingga hari ini. rasa bersalah itu juga yang ia pakai untuk pergi dari sana, melupakan orion, dan bersekolah hingga mendapat titel lulusan terbaik dari akademi.
oracle juga rindu orion, sangat rindu malah. bayang-bayang senyum orion terus berputar di kepalanya setiap malam. kata-kata penenang yang selalu orion keluarkan ketika oracle takut terus menghantuinya setiap ia butuh.
oracle butuh orion untuk hidup, tetapi ia tak menyadarinya dan tetap menyangkalnya hingga hari ini.
pemuda itu memijat pangkal hidungnya, kemudian mengambil ponselnya, mengetikkan sesuatu untuk ibunya diseberang sana dan akhirnya tersenyum hangat untuk pertama kalinya setelah ibunya merespon.
"tunggu aku, ri."
˚ ༘♡ ⋆。˚ ❀. ☄. *
orion berjalan santai menuju supermarket diujung gang. sesekali laki-laki yang sudah legal itu menendang kerikil kecil yang ada di jalan atau menakuti kucing yang sedang tertidur.
orion kembali kepada dirinya yang dulu meski belum sepenuhnya. tetapi kedua orang tuanya bersyukur karena setidaknya sekarang orion tidak akan menangis pada malam hari, menggumamkan nama oracle dalam tidurnya, atau melamun sambil menatap syal kesayangan oracle yang ia pajang di atas tembok. pemuda itu sudah kembali tersenyum dan cerewet seperti saat sebelum ia ditinggal oracle.
saat ia ingin menyeberang jalan, seorang laki-laki menggunakan pakaian serba hitam dan motor jenis bratstyle melintas cepat tepat dihadapannya, membuat orion spontan terlonjak kebelakang sambil mengelus dada.
ingin orion mengumpati orang itu, tapi apa daya, motor itu melaju terlalu cepat, tak sempat orion lihat detail si pengendara, tapi ia hafal warna motor itu.
"putih pucat ya. gue ingetin lo. awas ketemu lagi, gue pretelin itu motor," ujarnya kesal, lalu lanjut menyeberang dan membeli sebungkus makanan ringan, kesukaan ia dan oracle, dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter - Hyunjeong
ФанфикHyunjin and Jeongin biased, oneshoot and twoshoot compilation.