Affair. (hyunjeongknow)

348 35 8
                                    

"kak hyunjin!" panggilan seseorang membuat hyunjin menengok kebelakang, berusaha melihat asal suara.

ketika ia berbalik, ia mendapati kekasihnya sedang berdiri diujung koridor sambil melambaikan tangan heboh, ciri khas jeongin.

omong-omong, kekasihnya itu terlihat cantik hari ini. perpaduan sweatshirt dan jeans begitu pas ketika melekat ditubuhnya. oh, ditambah baret lucu itu, ah sudahlah. penampilan jeongin hari ini begitu bersinar hingga memukau orang-orang disekitarnya.

"kenapa sayang? jangan lari lari. nanti kalau kesandung gimana?" ujar hyunjin khawatir pada kekasih pecicilannya.

sedang yang diperingatkan hanya tertawa kecil, "kak hyunjinn, mau temenin aku ke perpustakaan? aku mau cari buku buat ngejurnal."

sayang, keinginan jeongin harus dapat penolakan dari hyunjin, "maaf je. kakak harus rapat himpunan hari ini. lain kali aja ya? besok gimana?" tawar hyunjin tak enak.

ekspresi jeongin berubah murung, kemudian menggeleng pelan, "aku cuma mau lengkapin jurnal hari ini kak. besok di kumpul soalnya."

"kamu mau kakak batalin rapatnya?"

si kecil menggeleng ribut, "engga kak! jeje sendiri aja, atau nanti sama kak jisung atau kak felix," ujar jeongin dengan senyum yang dipaksakan.

hyunjin makin merasa bersalah, "yakin engga apa-apa?"

jeongin mengangguk mantap, "iya kak gapapa."

yang lebih tua merengkuh jeongin kedalam pelukan hangat, "kakak pergi dulu ya sayang? nanti malam kakak ke rumah. gimana?"

si kecil mengangguk semangat, "iya kak! see youu," usai mengucapkan selamat tinggal, jeongin segera berlari meninggalkan hyunjin. takut kalau ia berada dalam pelukan hyunjin terlalu lama, ia mungkin malah bisa menahan hyunjin untuk tidak mengikuti rapat.

jeongin berjalan sendirian menyusuri taman kampus. wajahnya begitu sendu dan murung, membuat beberapa orang rasanya ingin menepuk si rubah dan bertanya, 'ada apa?'

merasa lelah karena berjalan terlalu lama, jeongin memutuskan untuk duduk di kursi taman. tangannya merogoh kedalam tas, berusaha mencari botol minum karena ia kehausan. hari ini cuaca begitu terik, membuat jeongin sangat mudah kepanasan dan merasa haus.

sibuk mencari botol, jeongin sampai tidak memperhatikan sekelilingnya. ia terlonjak sebentar ketika merasakan sesuatu yang dingin menyentuh kulit pipinya.

"ih kak minho!" bibir jeongin mengerucut lucu begitu tahu minho adalah orang yang menempelkan sebotol isotonik dingin ke pipinya.

minho tersenyum kalem, "kamu ngapain panas-panasan disini? bukannya ruang himpunan lebih adem? kamu biasanya disitu kan?"

jeongin menunduk sendu, membuat minho sempat kelabakan, "kak hyunjin lagi rapat.. jeje mau ke perpustakaan tapi engga ada yang nemenin."

yang lebih tua tergelak pelan, kemudian menarik dagu jeongin untuk menghadap ke arahnya, "kakak temenin, mau?"

sejenak, jeongin terpana melihat senyum minho. rasanya seperti ada jutaan kupu-kupu berterbangan di perutnya.

rona malu berwarna kemerahan timbul perlahan di pipi gembil jeongin, "ayo kak, jeje mau."

minho berdiri duluan, kemudian melepas topi yang sedari tadi ia gunakan, menaruhnya di kepala jeongin agar pemuda itu tak lagi kepanasan.

"ayo," ajak minho lalu menggandeng tangan kecil jeongin, tak tahu kalau semua akan mulai jadi salah sejak saat itu.

ˏˋ°•*⁀➷

"jeje! kamu ga papa?" minho berujar khawatir sambil mengecek seluruh tubuh jeongin, takut pemuda itu terluka. lalu tanpa aba-aba, minho memeluk tubuh jeongin yang menggigil karena basah.

Winter - HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang