inspired by yoo seung woo (ft. OOHYO)'s song title, 45,7cm.
❀✿
"heee, jangan deket deket!" seru jeongin panik saat hyunjin berusaha berjalan mendekatinya.
hyunjin berdecak kesal. bocah didepannya ini begitu sentimen kalau hyunjin yang mendekatinya, sedangkan teman-teman dan adiknya bebas mendekati jeongin tanpa dilarang oleh anak tengil itu.
yang lebih tua menghentikan langkah, kemudian memutar bola matanya malas, "apalagi? aku udah mandi, udah bersih, pakaianku baru, wangi banget lagi. nih cium aja kalau ga percaya," hyunjin menyodorkan sedikit kain dari bajunya, menunjukkan kalau jeongin tidak bisa lagi menolaknya dengan berbagai alasan seperti yang sudah-sudah.
jeongin panik lagi, hyunjin memang sudah wangi dan bersih seperti tak ada cela. bahkan wangi deterjen pakaiannya saja sampai tercium hingga ketempat jeongin berdiri sekarang. sungguh, ia tak bisa berdekatan dengan hyunjin. jeongin sendiri tak tahu alasannya apa, tapi tubuhnya seakan menolak kalau ia berdekatan dengan hyunjin kurang dari 45,7cm.
"u-uh," mata jeongin bergulir cepat, berusaha mencari setitik kesalahan hyunjin agar ia bisa kabur dari jeratan pemuda didepannya.
dapat. "ha! kak hyunjin pakai sandal kotor. abis injek lumpur lapindo ya?" jeongin ambil ancang-ancang untuk berlari.
hyunjin spontan menunduk kearah kedua kakinya yang dilapisi sepatu putih bersih, "apaan sih je, kakak pake sepatu ko-"
telat. begitu hyunjin mendongak, jeongin sudah lenyap dari tempat ia berdiri tadi. pemuda maret itu menggeram kesal, "YANG JEONGIIIN!"
"maafin jeje kak!" balas teriak jeongin sambil berlari dengan kecepatan penuh.
huft, setidaknya ia lolos lagi dari hyunjin, sekarang.
❀✿
"ji, temen lo itu kenapa deh? kalo gue deketin langsung kayak cacing kepanasan gitu, gabisa diem banget, tau tau ilang ditelan bumi," gerutu hyunjin pada yeji, adik kembarnya yang lahir selisih 7 menit darinya.
yeji masih sibuk tukar pesan dengan ryujin, kekasihnya hanya menjawab, "lo bau tai burung bang. makanya dia ga seneng sama lo- aduh! sakit anjir bang," yeji mengaduh sambil mengusap kepalanya yang sakit sehabis dilepar bantal oleh hyunjin.
"ga guna lo jadi adek, ji," ujar hyunjin lalu merebahkan dirinya di sebelah yeji yang masih sibuk dengan ponselnya.
yeji langsung sewot habis dengan perkataan hyunjin, "yee, itumah lo yang salah bang! gue, ryujin, jisung, sama seungmo aja bisa bebas deketin jeongin. lah elu? bisa ape lau bang," cecarnya kesal, lalu bangkit dari kasur milik hyunjin yang ia tempati sedari tadi.
"dih baper lo, ji."
yeji menatap hyunjin kesal, kemudian mengeluarkan suara besarnya, "mAMAAA, ABANG KATAIN ADEK GAK GUNA TADI!"
"ABAANGG, ADEKNYA JANGAN DIKATAIN DONG. ABANG MAMA GA KASIH MAKAN, MAU?" mama si kembar berteriak dari bawah.
yeji tersenyum picik, "mampus lo bang, ga dikasih makan sama mama," kemudian bersenandung kecil sambil keluar dari kamar hyunjin, meninggalkan hyunjin dengan tatapan tak percaya pada adiknya itu.
hyunjin mengelus dada, "sabar, jin, sabar. orang ganteng yang suka sabar dapet jeongin nanti."
❀✿
"yeddeong! ryuddaeng!" panggil jeongin pada dua perempuan yang sedang berjalan santai sambil sesekali bersenda gurau berdua.
keduanya menengok pada sumber suara, "jeje! sini sini!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Winter - Hyunjeong
FanficHyunjin and Jeongin biased, oneshoot and twoshoot compilation.