Electric Love

393 54 3
                                    

bel pulang sekolah yang berbunyi langsung disambut sorakan senang seisi sekolah. para murid berlomba  membereskan buku-buku mereka dan beranjak pergi dari tempat terkutuk itu.

seorang pemuda bermata rubah tampaknya sedang sibuk sendiri diujung kelas, "baby you're like lightning in a bottle.." jeongin sibuk menggumamkan sebuah lagu.

"all i need is to be strucked-"

"woi! ngapain lo!" jeongin yang kaget langsung mematikan layar ponselnya lalu menyembunyikan benda persegi panjang itu ke saku celananya.

jeongin mendadak gugup kala melihat tatapan memicing seungmin seperti curiga padanya, "engga hyung, jeje engga ngapa ngapain kok, hehe," ujarnya sambil menggaruk belakang kepalanya canggung.

seungmin tak percaya, "ah bohong! lo kalo boong idungnya merah. hayo, abis nonton apa?"

skakmat, jeongin tak bisa lagi berbohong, "h-hyung jeje beneran engga abis nonton apa apa kok"

yang lebih tua ambil ancang-ancang berteriak, "oOH JEJE ABIS NONTON BOKEP YA?!"

mampus.

seungmin dengan suaranya yang besar itu adalah hal yang sangat jeongin hindari.

sekarang jeongin harus berurusan dengan tatapan bingung dari sisa penghuni kelas. "engga, hyung. ya ampun, jeje beneran engga habis liat apa apa kok. sumpah."

"ih je, kok-"

"sayang, ayo pulang. kamu aku cariin kok malah sama jeongin disini," chan melongok dari depan pintu kelas, mencari kekasih puppynya yang mendadak hilang.

seungmin mencari sumber suara, "kak chan! oke, aku ambil tas dulu ya di kelas," ujarnya dengan manis sebelum menengok horror ke arah jeongin, "liat aja, nanti gue cari tau lo nonton apa."

jeongin bergidik ngeri. seungmin ini memang harus ada pawangnya baru bisa jinak, "KAK CHAN, BAWA SEUNGMIN HYUNG PERGI DEH, CEPETAN!" teriak jeongin pada chan.

"je?! ish- kakk, jangan seret aku kayak gituu," adalah gerutuan terakhir seungmin sebelum keduanya menghilang dibalik pintu.

yang lebih muda mengelus dada lega, "untung ga ketawan sama jelmaan lambe turah," tukasnya sebelum menyambar ransel miliknya dan berjalan meninggalkan sekolah.

jeongin memilih naik bus untuk pulang. beruntung, ia tak perlu menunggu lama di halte kali ini karena ia datang bertepatan dengan bus sampai. tangan mungilnya ia gunakan untuk merogoh isi tasnya, guna mengambil sebuah earphone.

pemuda itu langsung menyumpal kedua telinganya dengan benda penyalur suara itu. ia lihat playlist musik dalam ponselnya, kemudian memutar lagu yang akhir-akhir ini sering muncul di for you page sebuah aplikasi yang sering ia buka untuk melihat-lihat, electric love.

"candy, she's sweet like candy in my veins," sungguh, setiap nada pada lagu ini seakan memberi jeongin serangan serotonin diseluruh bagian tubuhnya.

bahkan ketika ia sampai tepat didepan flat miliknya, ia tetap menggumamkan salah satu bait lagu itu. seperti tidak ada jenuh sama sekali ketika lagu itu menyapa indra pendengarannya.

"jeongin, sudah pulang?" sapaan seseorang mengagetkan jeongin yang sedang berfokus pada layar ponselnya.

"kak hyunjin! jangan suka bikin jeje kaget kayak gitu, ah," gerutu jeongin sebal, sedang yang lebih tua hanya tertawa kecil ketika mendengarnya.

hyunjin kembali pada pekerjaan awalnya, mencuci alat-alat yang habis ia gunakan untuk memasak, "duduk je, kakak udah masak tadi."

"masak apa kak?" tanya si pemuda rubah penasaran.

Winter - HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang