■18■

102 14 0
                                    

Sesuai janji tadi malam di pesta pertunangan sahabatnya sekarang Sunwoo dan Ryujin janjian di sebuah cafe. Sunwoo menyewa cafe tersebut satu hari full. Dia paling tidak suka di gangu, kalau urusannya sangat pribadi. Di celah jendela dapur cafe, sahabat sahabat Sunwoo mengawasi. Tenang jendelanya sangat lebar dan transparan dari dalam. Bila kita melihat dari luar kita tidak akan tahu kegiataan apa yang di lakukan di dapur. Sebaliknya orang orang yang berada di dapur dapat melihat kegiataan pengujungnya.

"Jadi inti kamu untuk berbicara denganku apa?" Sunwoo tak ingin terjebak dalam tipu muslihat gadis cantik ini. Ingat di hatinya rasa untuk Ryujin tak sebesar dulu lagi.

Ryujin tersenyum tipis, dia memakan kue yang telah terhindang disana. Menguyahnya pelan pelan lalu meminum minumanya pelan pelan. Dia senang membuat Sunwoo kesal "Sikapmu memang tak berubah, intinya aku merindukanmu" Menikmati wajah pemuda ini sunguh menyenangkan sekali.

Ekspresi Sunwoo datar tidak bisakah gadis ini tak bercanda dalam pembicaraan sekarang "Kamu tau kan hatiku sangat baik, jika nanti dirimu terpuruk aku akan menghiburmu" Pembicaraan aneh darinya menghibur hati Ryujin. Benarkan pemuda ini masih peduli dengannya seperti yang dia harapkan selama ini.

Ryujin bertepuk tangan, dia berdiri dari kursinya mengambil tasnya menata penampilannya "Sepertinya aku sudah puas merindukanmu, aku pergi dulu dan menantikan pelukanmu" Menepuk pundak Sunwoo, kakinya ia langkahkan pergi membuka pintu cafe ini. Memberi ciuman udara sebagai salam perpisahaan untuk pemuda yang menatapnya datar.

Dengan kasarnya Somi membanting pintu dapur cafe ini. Di ikutin Juyeon, Renjun dan Heechan mereka duduk di tempat Sunwoo. "Pengen ku remuk wajah gadis tadi, bicaranya tak masuk akal" Kesal Somi sambil menyeruput jus di sana sampai habis.

"Aku curiga Ryunjin mengetahui rencana kita. Ku menilai dari ekspresi wajahnya" Pemikiran Renjun masuk akal. Membuat mereka was was untuk melakukannya secara hati hati.

Heechan masih santai, mendengarkan anilisi dari kekasihnya. Dia lagi mengerjakan sesuatu "Lihat datanya sudah lengkap. Rencana kita akan bisa kita laksanakan pada hari pernikahaan mereka" Tunjuknya kepada mereka semua. Langsung menatap layar datar dari tablet Heechan.

Sunwoo kagum dan tak menyangka mereka semua sudah seperti FBI. Sesuai janji yang di ucapkan tadi pada Ryunjin dia akan ada di saat gadis itu terpuruk. Tetapi kan Somi berprekdisi gadis tadi itu sudah tau rencana mereka atau belum sih mana yang benar. Dia jadi binggung sekarang.

Daripada pemikiran Sunwoo gak jelas gara gara ucapan Ryunjin tadi atau apapun. Sekarang dirinya harus fokus ke rencana mereka terlebih dahulu. "Sekarang kita pulang, kan kita sudah menemani Sunwoo dan rencana kita berhasil tingal aksinya belum" Ujar Juyeon, bukannya dia tak ingin berkumpul lama lama dengan sahabatnya. Otak mereka harus istrahat setelah berpikir pikir tidak tidak. Dan badan mereka juga harus di persiapkan untuk kemungkinan buruk nantinya.

"Makananku belum habis Juyeon"

"Kita bisa membungkusnya Somi ku Sayang"

"Baiklah benar kata Juyeon, sebaiknya kita istrahat"

"Renjunni, aku akan menginap hari ini di rumahmu"

Pembicaraan absurd dari mereka, sunguh otak mereka pintar berbanding terbalik dengan sikap konyolnya. Di depan orang mereka bisa sehumoris mungkin. Bila di belakang layar, apalagi sedang mengerjakan sesuatu yang penting maka kepribadiaan mereka akan berubah serius.




_________






Menempuh perjalanan jauh, Jisung, Hyunjin dan Jinyoung sampai di sebuah gedung pemakaman tempat penyimpanan abu bagi manusia telah tiada.

STRANGE COUPLE IN LOVE DRAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang