■7■

142 23 3
                                    

Sekarang Jisung berada di rumah sepupunya. Sepupu tercinta yang ternyata sudah kembali sejak minggu lalu, tanpa mengabarinya sama sekali.

Malahan sepupu tercintanya membohonginya mengatakan kalau dia baru pulang esok lusa. Tentu saja hal itu membuatnya kaget, niat pulang ke rumah sepupunya daripada harus kembali ke asrama karena pikirannya lagi kacau balau seperti mau pecah. Soal bingkisan kue dari Changbin untuk Felix tenang saja, ia sudah mengirimkanya lewat jasa PERGI OJEK.

Mumpung rumah sepupunya sepi dia bebas tidur di sana dan memutuskan untuk membolos kuliah untuk satu hari saja, tapi hal tersebut urung terjadi.

Karena sepupunya tercinta membangukanya dengan cara tidak layak yaitu menyiram tubuh dengan air dingin satu ember penuh. Membuatnya kaget, ia kira rumah sepupunya ini kebocoran ternyata yang ia dapatkan saat membuka mata yaitu senyuman cantik tak berdosa serta lambaian tangan dari sepupunya tercinta.

"Ini makan, melamun terus sejak tadi. Mikiran apa sih Ji? Dosamu yang menumpuk mengunung?" Ejekan khas di layangkan oleh Yuna, soalnya sejak tadi sepupunya terus saja bengong sambil mengetuk meja makan.

Jisung mencibirkan mulutnya, ia lalu mengambil makanan dari gadis cantik itu dengan segera. "Kak Yuna, kenapa bohong sama aku? "Ia masih kesal saja dengan gadis cantik ini. Pertama karena membohonginya dan menyiram tubuhnya hinga ia harus mandi mengunakan air panas.

Dengan senyuman lebarnya, Yuna menyendokan makanan yang di buatnya ke dalam mulutnya. Bukannya ia ingin berbohong kepada sepupunya. Niatnya hanya ingin menyelidiki saja, kalau pemuda manis ini berhasil menjalankan tantangannya yaitu bisa mandiri dengan bekerja paruh waktu.

Begitulah sepupunya tidak akan percaya bila belum melihatnya secara langsung.

"Ada masalah, hinga kamu menginap di sini? Kakak gak suka kalau kamu punya masalah sampe harus membolos kuliah. Selesaikan lah hal itu segera"

Pertanyaan serta tebakan Yuna sunguh tepat membuat Jisung tidak bisa berbohong untuk menjawabnya.

"Tidak Kak! Aku ada kuliah siang, aku nginep di sini karena teman sekamarku pulang ke rumahnya jadi daripada sendirian di kamar asrama mending ke sini. Bisa lihat koleksi baju Kakak"

Di dalam jawaban Jisung ada kejujuran serta dusta di sana. Memang hari ini Jisung ada kuliah siang, dari pada nanti Yuna bertanya lebih ia mengarang alasan tak masuk akal.

Sepupunya ini tidak mungkin berbohong, Yuna tau sifat pemuda manis itu jadi ia percaya akan ucapannya.

Setelah membersihkan makanan mereka di meja, tangan Yuna menondong Jisung meminta hadiah yang sudah di janjikan oleh pemuda manis itu yang akan di beli dengan hasil keringatnya sendiri. Jisung segera mengambil hadiah itu dari tasnya, ia memberi Yuna sebuah anting anting berbentuk not balok yang mana saat di pakai oleh gadis itu sangat menawan di lihatnya. Tidak salah pilih dia.

"Aku mencintaimu wahai sepupuku" Yuna senang menerima hal tersebut, ia mencubit pipi  gembil Jisung saking bahagianya. Membuat pemuda manis itu meringkis kesakitan.

Kenapa Yuna harus bilang kata cinta membuat Jisung teringat saja akan perkataan seseorang semalam yang membuatnya terkejut setengah mati.

"Aku hanya berpura pura menjadi uke, untuk membantu seseorang. Sebenarnya aku gak tertarik padamu. Mungkin karena ketulusanmu memberi bunga bunga itu untukku dari uangmu sendiri. Dan ketulusan hati mu membantu sahabatmu. Aku mulai jatuh cinta kepadamu" Pernyataan Jinyoung membuat Jisung terdiam di tempat.

Hinga suara klakson taksi membuatnya tersadar, lalu mendorong Jinyoung untuk segera masuk ke dalam taksi tersebut.

"Ku anggap tadi hanya bercandaan semata. Aku akan melupakannya" Mudah sekali Jisung berkata hal seperti itu membuat Jinyoung untuk keluar sebentar dari taksi tersebut. Jinyoung sekali lagi mencium Jisung sekilas lalu pemuda tersebut kembali ke dalam taksi dengan segera lalu menutup pintu dan jendelanya.

STRANGE COUPLE IN LOVE DRAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang