Kringkring (anggep aja suara alaram ya gess) waktu sudah menunjukan pukul 06.00 pagi dimana Rena harus menyiapkan makanan untuk Revan suami nya.rena pun terbangun ia langsung menuju dapur untuk memasak,selesai memasak Rena pun berniat untuk membangunkan Revan
"Revan bangun aku udah siapin sarapan untukmu" namun tidak ada jawaban dari dalam kamar revan,Rena pun membuka pintu kamar revan tersebut,setelah masuk didalam kamar revan,kamar tersebut kosong tidak ada tanda-tanda Revan ada dikamar nya
"Revan kemana apa jangan-jangan dia belum pulang dari semalam ya atau terjadi sesuatu pada nya" cemas rena,Rena pun turun dari kamar revan dan berniat untuk mencarinya tiba-tiba terdengar suara mobil milik revan,Rena pun segera keluar dari rumah untuk memastikan apa benar itu revan"Revan kamu dari mana kenapa kamu bau alkohol apa kamu habis minum?"tanya Rena cemas akan keadaan Revan yg sangat tidak enak dipandang rambut yang berantakan,baju yang kusut,mata merah,dan bau alkohol yang sangat menyengat
"Berisik lu,gw baru pulang lu udah nyerocos mulu"bentak Revan pada Rena dan berjalan masuk menuju rumah
"Aku khawatir Van,aku takut kamu kenapa-kenapa"jelas Rena sembari mengikuti Revan dari belakang,Revan pun menjatuhkan tubuhnya ke sofa"Ngapain lu khawatirin gw,emang lu siapa gw"ucap Revan
Rena yang mendengar perkataan Revan tersebut sakit hati,dan meninggalkan Revan disofa
"Tunggu dulu"Revan menghentikan langkah Rena
"Ada apa" tanya Rena
"Cuciin baju gw,gw mau mandi dan sediakan sarapan buat gw"ucap Revan,Rena hanya mengangguk kecil dan pergi untuk mencuci baju suami nya tersebut
Disaat Rena mencuci baju Revan tiba-tiba hp Revan yg berada di dompet saku bajunya berbunyi tanda pesan masuk,Rena enggan mengecek pesan dari siapa yang masuk tapi ke ingin tahuan nya itu tinggi sehingga Rena berinisiatif untuk melihat nya,betapa terkejutnya Rena saat melihat notif dari hp Revan suami nya tertera nama "viona" pesan itu berisi "Revan makasih atas waktu nya semalam kapan-kapan kita habiskan malam yang lebih panjang lagi ya" ya itulah isi pesan dari viona. Hati Rena begitu sakit karena bagaimana pun sikap Revan kepadanya Rena sudah menganggap nya suami nya walau Revan tidak menganggap Rena sebagai istrinya bahkan tidak pernah menganggap nya ada tapi Rena sudah terlanjur mencintainya,aneh memang kenapa Rena bisa mencintai pria sekejam itu tapi itu lah cinta susah untuk di tebak.Sekarang Rena sedang menangis sampai dia tidak sadar atas kedatangan Revan yang sedari tadi melihat kelakuan istrinya"Bagus ya lu,udah lancang buka hp orang gitu aja"bentak Revan sambil merebut kasar hp nya yang berada di genggaman istrinya
"Van jelasin viona itu siapa" ucap Rena sembari mengusap air matanya
"Itu bukan urusan lu"ucap Revan
"Jelas itu urusan ku van,kamu ini sekarang sudah menjadi suami ku aku berhak tau siapa viona itu" jelas Rena dengan volume agak tinggiPlaakk~
Tamparan mendarat di pipi mulus Rena
"Berani-beraninya lu bilang lu istri gw ,inget pernikahan kita itu bukan kemauan gw jadi lu bukan siapa-siapa gw dan kalo pun gw mau gw udah ceraiin lu,tapi gw gk lakuin itu karena gw gk mau alm orang tua gw kecewa" tegas Revan
"Tapi kenapa kamu sebenci itu Van sama aku hiks..hiks" ucap Rena
"Lu mau tau kenapa gw benci banget sama lu,itu karena lu udah ngrusak semua masa muda gw yang seharusnya gw nikmatin dengan bebas tapi apa sekarang gw harus nikah sama cewe penyakitan kaya lu"Rena sangat kecewa pada revan,karena Rena juga harus kehilangan masa muda nya yang seharusnya di tempuh untuk mengejar cita-cita nya tapi terhalang karena perjodohan ini.
Revan meninggalkan Rena begitu saja
Dengan Rena yang masih menangis"Jika itu mau kamu,aku akan pergi dari sini,dan aku gk bakal ganggu kamu lagi" ucap Rena di tengah-tengah tangisnya
Rena pun membereskan semua pakaian nya kedalam koper ia bersiap untuk pergi dari rumah yang bagi nya adalah penjara
Rena sudah selesai berkemas dia pun turun dan pergi dari rumah itu tanpa meninggalkan surat atau pun pesan lain nya kepada revan.
Profil Viona
_________
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf
Teen Fiction[follow dulu sebelum baca] [Jangan lupa vote dan komen] Maaf.... Maaf atas semua sikap ku Maaf karena tidak pernah peduli Maaf karena tidak bisa menjadi suami yang baik untuk mu Maaf karena selalu berbuat kasar Maaf karena telah memukul mu Maaf k...