chapter 6

11 5 1
                                    

........

Viona dengan darah ditangannya

"Viona kamu kenapa"ucap Revan khawatir pada viona
"Hiks...Revan lihat lah perlakuan istrimu pada ku dia ingin menyelakai  ku" tuduh viona pada Revan
"Sini kamu"Revan pun menarik tangan Rena dengan kasar dan membawanya ke gudang
"Lepasin Van,viona itu pembohong mana mungkin aku melakukan hal sekotor itu" Revan tak mendengar kan Rena dan tetap menarik nya

Bruk

Tubuh Rena terjatuh akibat ulah Revan yang mendorongnya

Revan pun mengambil kayu yang berada di dekatnya dan langsung memukul Rena hingga tubuhnya memerah akibat pukulan Revan

"Van cukup Van aku minta maaf" ucap Rena terus memohon pada Revan agar menghentikan pukulan pada nya

"Ini hukuman buat lu yang udah menyelakai viona" tegas Revan
"Van dengerin penjelasan aku dulu,aku gak ngelakuin itu Van"
"Mana ada maling yang ngaku sih"
"Van kamu harus percaya sama aku"
"Gw udah liat sendiri lu yang megang pisau itu"
"Sumpah Van aku gak ngakuin itu"
"Udah lah sekarang lu tidur lagi di gudang dan nikmati hukuman lu" ucap Revan.
Rena hanya bisa pasrah atas kelakuan Revan pada nya
"Dan ingat lu jangan muncul lagi dihadapan viona,karena gw gak mau viona kenapa-kenapa lagi karena lu paham"ucap Revan sembari mendorong rena.revan pun pergi meninggalkan Rena sendirian di gudang

Flashback on

Jadi disaat Rena tengah mengupas buah apel diam-diam viona membawa pisau kecil di belakang bantal tidur nya dan disaat terdengar suara pintu utama terbuka viona langsung melaksanakan aksi nya yaitu dengan melukai tangan nya sendiri,mendengar teriakan viona Rena pun terkejut sehingga buah apel yang tengah ia kupas terjatuh ke kolong tempat tidur sehingga saat Revan datang terlihat nya Rena yang telah melukai viona padahal tidak dan bodohnya Revan ia malah mempercayai viona ketimbang istrinya sendiri tanpa memeriksa apakah betul Rena yang melukai viona atau tidak

Flashback off

Rena terus-terusan menangis menahan sakit akibat pukulan Revan pada nya.
Malang memang nasib Rena dia harus melewati hari-hari nya dengan kesedihan,entah sampai kapan Revan akan terus-terusan berprilaku kasar pada Rena

Pagi hari

Cklak

Pintu gudang terbuka

"Woi bangun lu" Revan membangun kan Rena dengan kaki nya.
Tapi Rena tidak bangun-bangun Revan yang takut Rena kenapa-kenapa akhirnya memeriksa nadi Rena
"Untung lah dia gak mati"ucap Revan sembari mengelus dada.revan pun menggendong Rena dan membawa nya ke kamar nya

"Sayang dia kenapa,dia sudah tidak ada kah"tanya viona
"Dia masih hidup"jawab Revan
"Apa aku perlu panggilkan dokter"
"Tidak perlu biar lah dia sadar sendiri" ucap Revan tidak peduli
"Terserah kamu saja lah,ayo Anyer aku pulang" dengan nada genit nya
"Maaf aku gak bisa" ucap Revan
"Kenapa?"
"Aku masih banyak pekerjaan"
"Ya sudahlah" viona pun pergi dari kamar Rena

Sedangkan Rena ia masih belum sadar itu mungkin penyebab kejadian semalam sehingga membuat Rena kelelahan dan pingsan.
Sementara Revan ia sebenarnya tidak ada pekerjaan di kantor hari ini,ia sengaja bohong supaya viona pergi sendiri tanpa harus di antar oleh nya.

Revan sedari tadi hanya menatap Rena yang masih tidak sadar kan diri

"Kasihan juga dia" ucap Revan lirih
"Lagian itu juga salah lu sendiri siapa suruh lu lukai viona"lanjut Revan

Maaf ya kalo ada typo
Jangan lupa vote and komen ya
Sampai jumpa di next chapter
😚😚

MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang