chapter 5

18 6 0
                                    

Rena seharian ini hanya membersihkan rumah,masak dan beristirahat itulah yang Rena kerjakan sembari menunggu Revan pulang

Waktu menunjukan pukul 18.45 yang artinya Revan akan pulang sebentar lagi,rena sudah menyiapkan makanan untuk Revan dia hanya tinggal menunggu revan.

Tok tok

Rena yang mendengar ketukan pintu pun langsung keluar untuk membuka pintu

"Revan kenapa kamu membawa viona kesini" ya Revan pulang dengan viona yang sedang tidak sadarkan diri
"Udah gak usah banyak ngomong bawain nih sepatu sama tas viona dan  bawa kekemar gw"Revan menyerahkan sepatu dan tas viona pada Rena dan membawa viona ke kamar nya,Rena hanya mengikuti langkah Revan dari belakang, sesampainya di kamar,Revan pun meletakkan viona ke kasur empuk miliknya.

"Van aku mau ngomong sama kamu"
"Ngomong tinggal ngomong"
"Kenapa kamu bawa viona kerumah kita"
"Apa lu gak suka.itu hak gw,gw mau bawa siapa aja itu terserah gw"ucap Revan
"Tapi Van gak seharusnya kamu nempatin dia di kamar kamu"
"Apa lu iri karena lu gak bisa tidur satu kamar sama gw,ngaca dulu lu itu gak pantes buat gw bahkan buat cowok lain pun lu gak pantes"cairan bening dari kelopak mata Rena pun keluar setelah mendengar kata-kata Revan barusan sehina itu kah Rena dimata seorang Revan
"Lu ini bisa nya nangis mulu jijik gw liat nya sana lu pergi gw eneg liat muka lu"Revan mendorong Rena keluar dari dalam kamar nya dan menutup pintu dengan keras dihadapan rena.
Rena pun masuk ke kamarnya dan menangis ia tumpahkan semua air mata nya sehingga membuat wajah cantiknya penuh dengan air mata

"Sehina itu kah aku dimata mu revan,aku sadar aku sakit-sakitan aku gak pandai berdandan dan aku pun tidak mempunyai baju yang bagus seperti viona aku sangat berbeda dari nya tapi setidaknya kamu hargai aku Van karena bagaimana pun aku ini istrimu"iya itulah ungkapan isi hati rena,Revan pasti mendengarnya karena kamar mereka bersebelahan tapi Revan tetap lah Revan dia tidak akan mempedulikan Rena sedikit pun. Rena hanya terus menangis meratapi nasibnya yang harus mempunyai suami berhati batu seperti Revan

Pagi hari

Rena tidak tidur semalaman ia isi malam itu dengan tangisan sehingga matanya merah dan bengkak akibat terlalu banyak menangis

Ceklak

Pintu kamar Rena terbuka dan terlihat nya Revan

"Gw mau pergi kekantor lu jagain viona kalo sampe terjadi sesuatu pada viona lu pasti udah tau kan apa yang akan gw lakuin" setelah mengucapkan itu Revan pun pergi

Rena pun bangun dan mandi. Selesai mandi Rena pun turun kebawah untuk menyiapkan makanan untuknya dan untuk viona.

"Pembantu gw laper nih"ucap viona yang sudah bangun dan turun dari kamar untuk mencari makan di dapur
"Maaf aku disini bukan pembantu"ucap Rena pada viona
"Oh iya gw lupa lu kan istrinya Revan tapi sayang nya gak dianggap tuh"ledek viona sembari tertawa.
Rena hanya diam dia tidak mau membalas ucapan sang pelakor itu
"Ko bisa ya cewe yang kaya lu dapetin Revan padahal mantan Revan itu cantik-cantik pokonya beda banget sama lu yang dekil,baju murah,gak pernah make up" ucap viona untuk memanas-manasi Rena agar dia terpancing emosi oleh perkataannya.
Tapi Rena tidak menanggapi ucapan viona tadi Rena hanya fokus pada masakannya.
Viona yang kesal ucapannya dari tadi tidak ditanggapi pun marah
"Lu tuli atau gimana sih gw tadi ngomong lu gak jawab ucapan gw" ucapnya dengan nada kesal
"Maaf omongan mbak nya gak berpengaruh bagi saya jadi coba lagi nanti" ucap Rena dengan hati yang senang karena melihat viona kesal akan tingkah nya
"Kurang ajar ya lu" viona sudah mengarah kan tangan nya untuk menampar Rena tapi hal itu tidak ia lakukan
"Kenapa kalo mau tampar,tampar aja lagi pula saya sudah sering dengan tamparan Revan dan itu membuat saya jadi lebih kuat"
Viona pun sangat kesal atas tingkah Rena

Awas aja lu Rena gw bakal bales lu lewat Revan _batin viona

Makanan pun siap

"Nih mbak makan" ucap Rena
"Ya pastilah gw makan orang gw udah laper"
Saat satu kunyahan masuk kedalam mulut viona,viona pun langsung membuang nya

"Huek apaan nih lu mau racunin gw"
"Emang kenapa apa ada yang salah"
"Pake nanya lagi,ini masakan ku pedes banget pasti lu sengaja kan"
"Ya maaf mbak soalnya mbak kan suka mabuk saya kira mbak juga suka pedes jadi saya masakin sesuai selera saya"sindir Rena pada viona
"Gw gk mau tau gw mau lu masak lagi" pintah viona
"Maaf nih mbak saya harus beres-beres rumah saya masih banyak pekerjaan jadi lebih baik mbak masak sendiri aja ya" ucap rena lalu meninggalkan viona

"Awas aja lu rena gw bakal kasih lu pelajaran sampai lu mohon-mohon ke gw"

Malam hari

Rena tengah beristirahat di kamar nya sedangkan viona tengah mempersiapkan misi nya untuk membuat Rena kembali dihukum oleh Revan

"Rena sini sebentar" teriak viona dari kamar Revan
Rena pun menghampiri viona
"Iya ada apa"
"Kupasin kulit apel ini"
"Tinggal dimakan langsung aja sih"
"udah deh nurut aja sih"
Rena pun mengkupas kulit apel itu dengan menggunakan pisau

Ceklak

Suara pintu utama terbuka

Auuhhh.....

Revan yang baru saja datang langsung menuju suara tersebut yang berada di kamar nya dan terlihat nya
...........






Tutututu...... Gimana nih chapter kali ini komen dong aku mau tau tanggapan kalian di chapter kali ini  jangan diem-diem Bae ya.
Vote juga ya🌟

SarangHae buat kalian❤️❤️

MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang