chapter 9

7 1 0
                                    

Seperti biasa rena bangun pagi menyiapkan makanan dan bersih-bersih rumah,saat rena sedang membersihkan ruang tengah terdengar suara ketukan pintu "tok-tok" Rena pun langsung membuka pintu dan terlihat nya revan dengan raut wajah yang kusut baju acak-acakan entah apa yang revan lakukan semalam diluar

Revan langsung menuju kamar nya tanpa menyapa istrinya tersebut "dia habis dari mana semalam?," Ujar rena pada dirinya sendiri

"RENA!!," Teriak revan, mendengar suara revan yang memanggil dirinya sontak rena pun langsung menuju kamar revan "ada apa van," tanya Rena

"Nih lu cuciin baju-baju gue," melempar baju miliknya kepada rena,Rena hanya mengangguk dan pergi dari kamar revan "oh iya kalo viona kesini suruh dia masuk ke kamar gue" ujar Revan sebelum rena pergi meninggalkan kamar nya

Sekarang rena sedang mencuci baju revan tapi ketika ia mencuci baju Revan yang semalam revan gunakan rena mencium parfum wanita di baju revan bukan hanya wangi parfum wanita saja dikera leher baju revan juga ada bekas lipstik "apa jangan-jangan lipstik dan parfum ini milik viona," ujar nya

Tapi rena tidak mau berfikiran negatif pada suaminya tersebut,rena pun melanjutkan pekerjaannya itu,setelah selesai rena hendak menuju kamar nya untuk istirahat tapi ia mendengar ketukan pintu diluar,Rena pun langsung membukanya

"Revan dimana," ujar viona,ya yang mengetuk pintu itu adalah viona
"Revan ada dikamar nya," ujar Rena
Mendengar itu viona pun melanjutkan langkahnya menuju kamar Revan tapi ia berbalik lagi dan menghampiri Rena
"Lu tau gak suami lu semalam ngapain sama gue," Rena hanya diam "dia habis bermain sama gue semalaman, gue kasian sama lu,padahal kan lu istri nya tapi revan bahkan gak mau ngeliat atau nyentuh cewek penyakitan kaya lu,makannya jadi cewek jangan penyakitan biar suami itu betah dirumah," ujar viona lagi,setelah mengucapkan kalimat itu pada rena dia langsung pergi menuju kamar revan

Setelah mendengar kan ucapan viona barusan air mata rena pun jatuh, ia pun langsung menuju ke kamarnya disana ia menangis "benar kata viona aku ini gak berguna sebagai istri,mana ada pria yang mau mempunyai istri seperti ku yang penyakitan ini," ujar Rena yang menyalah kan dirinya sendiri

Sedangkan di kamar sebelah revan dan viona asik menebar keuwuan seperti pasangan suami istri sedangkan istrinya disana tengah menangis.

Setelah beberapa jam revan dan viona pun keluar dari kamar,sedangkan rena ia sedang duduk di ruang tamu ditemani televisi

"Ren gue sama viona mau keluar lu jaga rumah dan kalo sampai jam 8 malam gue belum pulang berarti gue malam ini gak pulang," ujar Revan
"Tapi kenapa van kemarin kamu gak tidur di rumah sekarang kamu mau pergi lagi?," tanya rena
"Ya pasti revan gak betah lah mau ngapain dirumah berdua sama cewek penyakitan kaya lu," ujar viona "pertanyaan lu udah dijawab sama viona jadi lu gak usah nanya lagi sama gue," ujar revan sembari mengarah kan tangan ke pinggang viona

Mereka berdua pun pergi "sabar rena jangan nangis lagi udah cukup nangisnya hari ini," ujar Rena menyemangati diri nya sendiri.

Malam hari

Rena sekarang tidak menunggu revan pulang karena pasti yakin revan gak akan pulang malam ini,jadi Rena memutuskan untuk tidur terlebih dahulu.

Pagi hari

Rena sudah bangun dan dia sedang membersihkan area kolam renang

"Auw... Kenapa dada ku sesak sekali," rintih rena dan memegangi dadanya yang sesak,Rena pun memutuskan untuk istirahat sebentar
"Uhuk...uhuk...," Batuk rena,Rena kaget setelah melihat tangannya ada bercak darah, Rena pun langsung menuju ke kamar mandi dan membersihkan mulut serta tangannya,sementara rena sedang dikamar mandi diluar sana ada Revan yang baru saja datang dan memanggil Rena tapi tidak ada jawaban dari rena
"Tuh orang kemana dari tadi di panggil gak nyaut-nyaut," kesal Revan

Revan pun mencari nya, terlihat nya Rena tengah minum obat
"Lu minum obat kenapa penyakit lu kambuh lagi?," tanya Revan,rena hanya mengangguk "kamu perlu apa?," Tanya Rena
"Udah lah gak jadi lu istirahat aja," ujar Revan "gakpapa van kalo kamu perlu sesuatu bilang aja," tawar Rena pada Revan
"Udah gak usah lu istirahat aja gue mau ke kantor ada keperluan kalo ada apa-apa lu kabarin gue aja," Rena hanya mengangguk dan tersenyum kecil pad Revan
"Ya udah gue cabut dulu," pamit revan

Setelah Revan pergi sekarang rena hanya tersenyum sembari mengingat-ingat wajah Revan barusan

"Kamu itu sebenarnya baik tapi harus ada seseorang yang bisa membimbing mu,dan aku yakin aku pasti bisa buat kamu jadi orang yang lebih baik,"

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa Vote and komen 🌟

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang