22🍼

563 86 5
                                    

"Mbak, saya nggak bisa nunggu lagi, kalo pun mbak nolak saya terima, tapi jangan gantung saya kayak gini" Jacob

"Maaf bukannya saya ngulur ngulur waktu tapi saya harus pikirin lagi, karena ini bukan pacaran tapi kejenjang yang lebih serius, sedangkan kita kurang mengenal satu sama lain" Sarah

"Tapi kita masih bisa mendekatkan diri satu sama lain, mencoba untuk saling terbuka" Jacob

Sarah diam dengan cukup lama

"Saya sudah pikirkan ini, dan saya mau" Sarah

"Yakin? Saya nggak mau maksa kamu" Jacob

"Saya yakin, saya terima lamaran kamu" Sarah

"Kita bisa ta'aruf kalo kamu mau" Jacob

Sarah tersenyum dan mengangguk

"Ikut saya" Jacob menggandeng tangan Sarah

"Kemana?" Sarah

"Ketemu Bunda" Jacob

"Mereka uwwu banget sih" Yuni histeris dari kejauhan, sepertinya dia menguping seperti biasa

"Lebay banget sih, gitu doang" Haknyeon

"Eh lo suka banget sih ngerusak suasana" Yuni

"Kita tuh kayak setan ya, dimana ada orang lagi pdkt,pacaran bahkan ngelamar selalu ada kita" Haknyeon

"Iya lo emang kek setan" Yuni

"Ini semua juga karena lo ya,kalo aja lo nggak kepo juga nggak akan kita ngumpet-ngumpet gini" Haknyeon

"Emosian lo, sekarang ikut mereka juga yuk,ketemu Tante" Yuni

"Nggak ah lo sendiri aja sana,gue ngantuk" Haknyeon

"Ya udah sana jauh-jauh lo dari gue" Yuni

"Ambekan lo,iya iya gue temenin" Haknyeon

"Gitu dong, sayang deh" Yuni mengunyel pipi Haknyeon

"Gue gampar lo" Haknyeon

"Bacot" Yuni yang sudah kepo akhirnya menarik tangan Haknyeon untuk mengekori Jacob dan Sarah

🍼🍼🍼

"Repot nggak jagain adek-adek aku?" Sangyeon

"Enggak, mereka nggak ngerepotin, mereka termasuk pendiem kok, cuman kadang kalo lagi berantem nggak bisa dilerai" Maura

"Mereka emang gitu,apalagi Unjun sama Sunwoo, mereka emang suka berantem tapi mereka berdua yang paling Deket, Unjun aja kadang masing canggung kalo sama Eric" Sangyeon

"Sebenarnya itu emang udah bawaannya ya Unjun se introvert kayak gitu?" Maura

"Iya, itu aja karena ada kamu jadi bawel,biasanya kalo cuman bertiga sama kakak, dia diem aja diajak ngomong ya jawab seadanya, beda lagi sama Eric dia bukannya pendiem tapi emang kelewat santuy, kalo Sunwoo ya seperti yang kamu tau" Sangyeon

"Tapi apa kalian nggak pernah bantuin Unjun buat mengenal dunia luar gitu" Maura

"Sering, bahkan sama mas sering diajak ketempat nongkrong mereka sama temen-temennya,tapi ya gitu baru diajak omong udah di sinisin" Sangyeon

"Ada hal juga kenapa Unjun sering banget nanyain ayah" Sangyeon

"Apa?" Maura

"Dulu setiap para bocil nanya dimana ayah kita udah sepakat buat jawab kalo ayah lagi kerja dan lama kalo pulang, awalnya mereka percaya,tapi Unjun pernah denger pas Bunda dapet keterangan jelas dari kepolisian tentang kematian ayah" Sangyeon

"Disitu Unjun sering banget desek kita buat jawab, tapi kita diem aja cuman mas Hyunjae yang nggak bisa, Unjun itu adek kesayangannya Mas Hyunjae yang lain juga disayang sih tapi kelemahan mas Hyunjae itu Unjun" Sangyeon

"Kalo boleh tau bapak meninggal karena apa?" Maura

"Rumit sebenarnya, waktu itu Bunda lahiran para bocil, Ayah yang waktu itu ada diluar kota dia mau datengin Bunda, tapi ditengah jalan kapal yang Ayah tumpangi tenggelam dan jasadnya tidak ditemukan" Sangyeon

"Kira-kira kenapa ayah sama Bunda ke pisah?" Sangyeon

"Karena pekerjaan mungkin, bapak dipindah tugaskan keluar kota" Maura

"Nggak, kan kamu tau kalo kantornya ada di Jakarta, yang dipegang Bunda sekarang" Sangyeon

"Terus karena apa?" Maura

"Karena ayah dulu sempet selingkuh dari Bunda, mangkanya anak-anak benci banget ke ayah, apalagi mas yang mergokin ayah langsung waktu itu" Sangyeon

"Ehm, mungkin nggak usah dilanjutin kak, aku udah terlalu jauh ngerti tentang permasalahan keluarga kakak" Maura

"Nggak papa, dilanjut nggak nih?" Sangyeon

"Nggak usah, tapi kalo boleh tau kenapa kematian ayah disembunyikan dari para bocil" Maura

"Simple, waktu Bunda hamil para bocil ayah selingkuh dan nggak mau ngakuin para bocil tapi nggak tau kenapa waktu denger bunda mau lahiran tiba-tiba dia mau dateng" Sangyeon

"Padahal udah di ancem sama mas kalo sampe ayah dateng ayah bakalan dihajar tapi ayah nggak perduli sampe ya kejadian itu tadi" Sangyeon

Maura hanya mengangguk paham

"Ada yang mau ditanyain lagi?" Sangyeon

"Nggak ada, aku tadi tanya biar aku bisa tau apa yang aku lakuin kalo semisal para bocil tanya tentang  bapak ke aku" Maura

"Lanjut lagi makannya" Sangyeon

Saat Sangyeon dan Maura sibuk mengobrol tentang banyak hal dari kejauhan terlihat Younghoon yang sedang melihat kearah mereka

"Diem aja mas, kenapa sih?" Tanya Kevin yang langsung mengikuti arah pandang Younghoon

"Gue curiga kenapa kakak malah cerita ke tuh cewek" Younghoon

"Cerita apa?" Changmin

"Tentang ayah" Younghoon

"Ya udah lah mungkin kakak emang percaya sama kak Maura" Kevin

"Tapikan nggak perlu diceritain se detail-detailnya" nggak tau kenapa Younghoon malah emosi

"Lo ngomong gitu cuman cemburu aja mas" Hyunjae

"Cemburu apaan, gue belum suka sama tuh cewek" Younghoon

"Belum?" Koreksi Chanhee yang tiba-tiba datang

"Berarti akan" Chanhee

"Gue nggak suka sama dia" Younghoon pergi meninggalkan adik-adiknya

"Gimana jadinya kalo kakak berantem sama mas karena cewek" gumam Juyeon

"Nggak mungkin" Chanhee

"Kan sapa tau" Juyeon

"Gue yakin kalo emang kakak dan Mas suka sama cewek yang sama pasti salah satu dari mereka bakalan ngalah" Chanhee

"Menurut lo siapa?" Juyeon

"Kakak" Chanhee

"Yakin banget kayaknya" Kevin

"Cuman menganalisis aja sih" Chanhee

"Gue malah berharap nya jangan sampe mereka suka cewek yang sama, pasti nyakitin sih" Chanhee

"Gue suka sama Gadis loh" Juyeon

Aura Chanhee mendadak gelap

===
Jangan lupa vote dan komennya 🍼
Maaf kalo ada typo ya 🙏

Bunda | The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang