24🍼

530 85 5
                                    

Hari sudah menjelang malam, semuanya sibuk dengan makanan mereka tidak ada pembicaraan sama sekali

Sampai acara makan sudah selesai

"Kalian istirahat ya, besok dilanjut lagi aktivitasnya" Bunda Cheonsa

"Bun" Chanhee

"Apa?" Bunda Cheonsa

"Besok Abang mau kesesuatu sama Gadis,boleh kan Bun kalo kita misah?" Chanhee

"Boleh, asal sore harus udah ada di hotel" Bunda Cheonsa

"Oke Bun" Chanhee

"Emang mau kemana?" Tanya Gadis

"Entar juga lo tau" Chanhee

"Selesai makan langsung kekamar masing-masing,abis tuh tidur nggak usah main hp" Bunda Cheonsa

"Iya Bunda" jawab mereka serentak

"Maura, saya mau bicara sama kamu" Bunda Cheonsa

"Baik Bu" Maura

Bunda Cheonsa dan Maura pergi keluar hotel dan pergi ke sebuah cafe yang tak jauh dari hotel

"Saya percaya sama kamu untuk jagain anak-anak, jadi saya bener-bener minta ke kamu awasi anak-anak lebih ketat lagi, apa lagi disaat jam kerja saya" Bunda Cheonsa

"Apa ada masalah Bu?" Maura

"Wanita itu datang" Bunda Cheonsa

"Maksud ibu?" Maura

"Orang yang sudah merusak rumah tangga saya, kamu tau kan tentang itu" Bunda Cheonsa

"Saya tau dari kak Sangyeon" Maura

"Saya tau betul apa maksud dia, dia paling benci sama anak saya yang terakhir" Bunda Cheonsa

"Bu, saya akan lakukan apapun untuk menjaga mereka,saya melihat mereka buka seperti anak bos saya tapi saya melihat mereka sama seperti Chika" Maura

"Dari awal saya memilih jadi babbysitter mereka saya sudah siap menerima segala konsekuensi yang akan saya hadapi jadi ibu jangan khawatir" Bunda Cheonsa

"Saya takut mereka kenapa-kenapa" Bunda Cheonsa

"Saya tau itu Bu, saya juga nggak tinggal diam, saya dan Gadis juga berencana untuk membantu ibu mencari siapa pelakunya, ibu jangan takut kalo ibu takut orang itu pasti berfikir ibu lemah dan itu akan jadi peluang bagi mereka buat nyakitin ibu dan anak-anak" Bunda Cheonsa

"Kami benar, terimakasih kamu sudah mau mendengarkan keluhan saya" Bunda Cheonsa

"Kapanpun ibu mau berbagi cerita saya siap menjadi pendengar yang baik untuk ibu" Maura

"Kita kembali ke hotel yuk, takut anak-anak nyariin" Bunda Cheonsa

Sesampainya di hotel Maura mengantar Bunda Cheonsa ke kamarnya, dan saat berjalan di lorong karena memang kamar dia dan kamar Bunda Cheonsa terpaut beberapa kamar

Dia mendengar perempuan yang sedang berteriak dan merintih dan suara itu terdengar dari dalam kamarnya

Dengan cepat dia masuk kedalam kamar dan melihat ada Vas bunga yang pecah dan ada Gadis yang menangis disana

Dihadapannya ada Sarah yang membantu Gadis

"Ada apa?" Maura

"Tadi si gadis ceroboh, dia jalan dan kesandung terus nyenggol vas dan waktu dia jatuh dia nggak sengaja nindih pecahan vas nya, akhirnya ya ini tangannya robek" Jelas Sarah

"Sini aku aja yang obatin, kak Sarah boleh minta tolong ambilin kotak obat di tas ku" Maura

Maura menuntun Gadis untuk duduk diatas kasur dan menatap lamat mata Gadis

"Nggak papa, nggak usah takut" Maura

Gadis mengangguk

"Kak, jangan sampai Chanhee tau" Gadis

"Kenapa?" Maura

"Bisa kena semburan maut aku kak" Gadis

"Iya, kakak nggak akan kasih tau" Maura

Setelah nya Maura sibuk mengobati tangan Gadis dan ada Sarah dihadapan mereka

"Mangkanya hati-hati luka kan jadinya" Sarah

"Maaf kak kan nggak sengaja" Gadis

"Lain kali jangan ceroboh inget, kalo kamu luka lagi gimana" Sarah

"Iya, terus itu siapa yang bersihin" Gadis

"Biar nanti cleaning service yang bersihin" Maura

"Nih udah selesai, sana istirahat" Maura

"Makasih kak" Gadis

"Yuni mana?" Maura

"Tadi dia bilang mau ke kamarnya kakak, nemenin Haknyeon" Sarah

"Ooh, kakak nggak istirahat?" Maura

"Nanti aja" Sarah

"Aku istirahat dulu ya" Maura

"Iya" Sarah

Jadi kenapa Haknyeon ada dikamar kakaknya karena ya Haknyeon kan sendirian nggak ada saudara kembar jadinya dia gabung sama kakaknya yang dimana mereka cuman berdua

Jadi gitu

🍼🍼🍼

Seperti rencana tadi malam sekarang Chanhee dan Gadis berada disebuah pantai tapi bukan tempat yang mereka datangi kemarin, entah gadis tidak tau ini dimana

"Ada apa?" Gadis

"Nggak,cuman pengen berduaan" Chanhee

"Sialan, kirain ada hal penting" Gadis

"Ceritain" Chanhee

"Ceritain apa?" Gadis

"Ceritain kenapa lo ganti nama?" Chanhee masih inget ternyata

Gadis mengendus kesal "lo tuh ya sekena nya kalo mau, nih gue ceritain dulu banget waktu masih kecil gue juga nggak tau umur berapa gue dibuang sama orang tua gue mereka bener-bener benci gue bahkan ngasih gue nama aja mereka nggak Sudi, akhirnya ibu panti ngasih gue nama Putri gue nggak srek sebenarnya cuman dari pada nggak ada, nggak lama kemudian keluarga kakak ngangkat gue jadi anak mereka dan nama gue ganti jadi Hana tapi tetep aja gue nggak srek tapi tetep gue terima kok" Gadis diam sebentar

"mereka biayain semua kebutuhan gue, sampai pas gue SMP orang tua angkat gue kecelakaan dan meninggal saat itu juga, gue terpuruk banget kenapa orang baik selalu diambil duluan sama tuhan, jadi ya sekarang gue cuman kakak dan.. Lo" Gadis

"Terus kapan gue kasih namanya" Chanhee

"Pas SMP lah, waktu itu gue lewat depan kelas lo disitu ada lo, blak-blakan nih gue udah suka sama lo dari dulu jadi pas lo manggil gue, gue seneng banget apalagi pas lo manggil gue Gadis waktu itu" Gadis

"Gue inget lo manggil gue gini 'eh gadis pulpen lo jatoh'" Gadis

"Emang lo masih gadis kan,ya kalo gue manggil lo janda" Chanhee

"Tapi karena lo manggil gue gitu, gue jadi punya nama yang pas" Gadis

"Terus..

===
Jangan lupa vote dan komennya 🍼
Maaf kalo ada typo ya 🙏

Bunda | The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang