Rio pov
Saat aku, Toka-chan, dan Kaede-chan sedang berjalan jalan di koridor, kami mendengar suara keributan, dan sorakan dari para siswi. Kami memutuskan untuk datang ke sumber suara, disana kami melihat ada Nagisa, Asano, Maehara, dan Isogai. Mereka melihat kearah para siswi yang berkumpul di sekitar seseorang, aku tidak bisa melihat siapa orang itu, aku hanya melihat sekelebat warna merah. Kami mendekati Nagisa dan yang lainya.
Kaede:"Nagisa-kun, ada apa ini?"
Nagisa:"um, jadi begini awalnya para siswi itu berkerumun dan merayu Isogai-kun, Maehara-kun, dan Asano-kun, mereka memanggil mereka bertiga sebagai tiga pangeran atau semacamnya"Aku sedikit tertawa mendengar itu.
Nagisa:"tapi itu tidak terlalu lama, karena Karma kemudian lewat, dan mereka semua langsung berkerumun disekitar Karma, bahkan jumlah mereka lebih banyak dari sebelumnya"
Toka:"jadi yang disana itu Karma?"
Entah kenapa, saat mendengar kalau yang di kerumuni para siswi itu adalah Karma, aku menjadi kesal, dan aku merasakan perasaan yang aneh di dadaku, tapi aku menghiraukannya, dan mencoba mengubah pembicaraan.
Rio:"bagaimana denganmu Nagisa, apa ada yang merayumu juga?"
Aku lalu melihat Kaede-chan menatap Nagisa dengan serius.
Nagisa:"ada beberapa cowok yang mencoba merayuku tadi"
Mendengar itu aku langsung tertawa dan melupakan perasaan aneh tadi.Toka-chan, dan Kaede-chan juga ikut tertawa.
Rio:"beneran?"
Nagisa membalas perkataanku dengan tawa datar. Tak lama kemudian Karma mendatangi kami.
Karma:"teman teman, apa yang kalian bicarakan?"
Aku lalu mencoba untuk menyindir Karma.
Rio:"wah wah wah, selamat siang tuan playboy, bagaimana rasanya di kerumuni banyak gadis gadis cantik?"
Karma lalu membalasku dengan sarkas.
Karma:"haha, sangat menyenangkan"
Tapi setelah mendengar itu, aku tiba tiba kesal dan marah ke Karma.
Rio:"OH, JADI BEGITU YA, KAMU LEBIH SENANG DENGAN MEREKA, KALAU BEGITU SANA PERGILAH DENGAN MEREKA"
Karma dan yang lain cukup terkejut karena amarahku.Tapi untunglah Karma tidak termakan amarahnya.
Kaede:"Rio-chan, kenapa kamu tiba tiba marah?"
Aku lalu tersadar dan memijat keningku.
Rio:"maaf Karma, akhir akhir ini aku gampang sekali kesal"
Rio:"mungkin karena aku sedang pms"
Karma:"ah, um ok"
Aku lalu langsung pergi kembali ke asrama. Toka-chan, dan Kaede-chan kemudian ikut dan menyusulku.
Toka:"ne ne Rio, kenapa kamu tadi tiba tiba marah ke Karma?"
Aku membuang nafas sebelum menjawab pertanyaan Toka-chan.
Rio:"aku tidak tau"
Mereka berdua kemudian tersenyum menggoda.
Kaede & Toka:"tidak tau hmm?"3ps pov
Di koridor, Karma masih saja diam sambil melihat punggung dari Rio yang semakin lama semakin menjauh. Dia bahkan tidak menyadari kalau Nagisa sudah memanggilnya berkali kali.
Nagisa:"KARMA!!"
Karma:"kamu tidak perlu teriak seperti itu Nagisa"
Nagisa:"habisnya aku panggil dari tadi kamu enggak jawab"
Karma:"iya maaf, aku sedang memikirkan sesuatu"
Nagisa lalu tersenyum kepadanya.
Nagisa:"memikirkan apa?"
Nagisa:"memikirkan Nakamura-san?"
Karma:"iya, aku tidak tau apa yang aku lakukan, tapi sepertinya aku membuatnya marah, aku harus memikirkan sesuatu untuk meminta maaf kepadanya"
Nagisa:"mau aku bantu?"
Karma:"tidak perlu, terima kasih"
Karma tersenyum kepada Nagisa, kemudian dia pergi entah kemana.Asano, Isogai, dan Maehara lalu mendekat kearah Nagisa.
Asano:"aku tadi mendengar teriakannya Nakamura-san, apa terjadi sesuatu?"
Nagisa:"iya, dan itu sesuatu yang bagus"
Isogai:"memangnya apa yang terjadi?"
Nagisa:"sepertinya Karma, dan Nakamura-san, mulai menyadari perasaan mereka masing masing"
Isogai lalu menyikut pelan perut Maehara.
Isogai:"hei Maehara, sepertinya kamu harus menyiapkan dompetmu"
Maehara:"hei, taruhan itu sudah lama tau, saat kita masih smp dulu"
Isogai:"tapi semuanya masih mengingat taruhan itu"
Nagisa:"taruhan apa?"
Maehara:"dulu kami membuat taruhan tentang mereka berdua, Isogai bertaruh mereka berdua akan berpacaran suatu saat, sedangkan aku bertaruh kalau Karma akan sendiri selama hidupnya"
Nagisa:"bukankah itu terlalu kasar Maehara-kun"
Maehara:"hehe"Di tempat lain, saat Karma sedang memasak sesuatu di dapur, Itona dan Ritsu melihat dia.
Itona:"yo, Karma apa yang kamu lakukan disini?"
Ritsu:"menurut perhitunganku, sepertinya Karma sedang memasak sesuatu"
Itona:"benarkah? Aku tidak tau kamu bisa memasak"
Karma:"karena ini rahasia"
Karma menempelkan jari telunjuknya di mulutnya, lalu dia mengedipkan matanya.
Ritsu:"baiklah, kami akan meninggalkanmu sendiri"
Itona dan Ritsu pergi ke ruang bermain asrama, dan hampir semua orang ada disitu. Mereka juga melihat Rio yang sepertinya sedang mencari seseorang. Saat Rio melihat mereka berdua, dia mendekati mereka.Rio:"apa kalian tau dimana Karma? Aku tidak melihatnya dari tadi?"
Ritsu dan Itona kemudian berpura pura bingung.
Ritsu:"aku tidak melihatnya"
Itona:"aku juga, terakhir kali aku melihatnya di lorong tadi sore"
Rio:"kemana sih dia"
Teman temannya yang lain saling menahan tertawa saat melihat Rio seperti itu.
Fuwa:"tenanglah Rio-chan, Karma-kun mungkin sedang jalan jalan dengan Nagisa-kun"
Sugino:"Fuwa-san benar, Nakamura-san, duduklah dan ikut kami bermain sini"
Rio:"benar juga ya"
Rio lalu membagikan cola kepada yang lainya, dan mereka mengambil cola itu tanpa rasa curiga. Saat mereka membuka cola itu, isi di dalamnya muncrat ke muka mereka semua selain Rio, dan Rio tertawa terbahak bahak karena itu.Maehara:"sial, padahal aku kira dia sedang khawatir, tapi masih aja ngeprank"
Kataoka:"Rio, kenapa kami juga kena"
Rio:"hehe, maaf maaf"
Rio lalu membagikan lap kepada mereka, tapi kali ini mereka ragu ragu untuk mengambil lap itu.
Rio:"tenang saja, aku sedang tidak mood untuk ngeprank kok"
Okajima lalu mengambil salah satu lap, bersamaan saat Nagisa datang ke ruangan dengan tergesa gesa dan kelelahan.
Nagisa:"Nakamura-san, Nakamura-san gawat, Karma sedang dalam bahaya"
Rio langsung terkejut dan langsung lari untuk mencari Karma.Maehara dan yang lain ingin mengejar Rio tapi di tahan oleh Nagisa.
Isogai:"ada apa Nagisa? Kenapa kamu menghentikan kami, dan apa sebenarnya yang terjadi kepada Karma?"
Nagisa tersenyum lalu menjelaskan kepada yang lain, dan mereka semua langsung ikut tersenyum. Di sisi lain, Rio sedang kepanikan mencari Karma ke seluruh tempat, namun dia tidak menemukan Karma. Saat dia berada di taman, dia mendengar suara Karma.
Karma:"auh"
Rio dengan cepat langsung mencari darimana suara itu berasal. Dia menemukan Karma di dekat sebuah meja yang di tata seperti di sebuah restauran, dengan lilin di tengah meja dan ada dua kursi yang saling berhadapan.Tapi Rio tidak memperdulikan itu, dan malah melihat kearah tangan Karma yang berdarah. Dia langsung berlari kearah Karma, dan memegang tangannya.
Rio:"Karma, apa yang terjadi? Kenapa tanganmu berdarah?"
Karma awalnya terkejut saat Rio memegang tanganya, tapi dia langsung menenangkan dirinya.
Karma:"Nakamura, kenapa kamu panik seperti itu? Tanganku hanya tidak sengaja terkena pisau saja"
Rio:"tapi Nagisa bilang kamu dalam bahaya"
Karma:"seperti yang kamu lihat, aku baik baik saja, lagipula memangnya ada orang yang cukup kuat yang bisa melukaiku?"
Rio lalu menjawab dengan datar.
Rio:"sebuah pisau"
Rio:"lalu, apa yang sebenarnya kamu lakukan disini?"
Karma lalu berjalan kearah meja yang telah disiapkannya.Di atas meja, Karma sudah menyiapkan dua buah tudung makanan, dia lalu menarikkan kursi untuk Rio, dan Rio pun duduk.
Rio:"kamu yang membuat ini semua?"
Karma:"yup"
Karma lalu membuka tudung saji yang berisikan pizza, dan itu membuat Rio sangat bahagia.
Rio:"wah, ini kan pizza favoritku, darimana kamu mendapatkannya?"
Karma:"aku yang membuatnya"
Rio:"woah benarkah?"
Rio:"tapi kenapa? Memangnya ada acara apa?"
Karma:"alasan pertama karena, ini ulang tahunmu"
Karma membuka tudung kedua, yang ternyata berisikan kue ulang tahun.
Karma:"Happy birthday Rio"
Rio:"woah kamu yang membuatnya juga?"
Karma:"iya"Rio:"kamu tidak memasukan hal yang aneh aneh kan?"
Karma:"tidak kok tenang saja"
Rio:"lalu alasan keduanya apa?"
Karma:"tadi siang kamu tiba tiba marah kepadaku, aku tidak tau apa salahku, tapi maaf"
Rio lalu tertawa terbahak bahak.
Rio:"tidak, itu semua salahku, aku tidak seharusnya marah kepadamu, dan terima kasih"
Karma:"kalo boleh tau kenapa kamu marah?"
Rio langsung menjawab tanpa berpikir.
Rio:"itu karena aku merasa cemburu saat melihatmu di kerumuni para cewek itu"
Rio lalu sadar tentang apa yang baru saja dia katakan, dan dia langsung menutup mulutnya dengan kedua tanganya.Di semak semak yang tidak jauh dari mereka, Nagisa dan yang lainya menguping pembicaraan mereka. Mereka semua menahan tawa saat mendengar apa yang dikatakan Rio.
Sugaya:"tidak kusangka, ternyata Nakamura-san benar benar mengatakan itu"
Kayano:"tapi apa kalian tidak berpikir kalau itu manis?"
Yada:"Kayano-chan benar mereka berdua terlihat manis jika bersama"
Karma lalu meraih dan menggenggam tangan Rio.
Karma:"tenang saja, bagiku kamu itu spesial, dan tidak tergantikan"
Karma lalu tersenyum sangat tulus, membuat Rio terpukau melihatnya, dan membuat semua orang terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassination Classroom Reunion (Hiatus)
FanfictionBeberapa tahun setelah kematian Koro sensei Nagisa, Karma dan teman teman mereka lainya memutuskan untuk mengadakan reuni di kelas lama mereka, dan terjadilah hal yang tak terduga. Disclaimer : Assassination Classroom dan seluruh karakter di dalam n...