Karma masih berada di rumah keluarganya Rio, karena mereka memaksa Karma untuk makan malam dan menginap di rumah mereka. Lagipula keesokan harinya mereka juga libur sekolah, jadi Karma tidak memiliki alasan untuk menolak. Kalaupun dia memiliki alasan, dia tetap tidak akan menolak karena dia tidak ingin terlihat buruk di depan orang tua Rio, dan membuat mereka melarang Rio untuk bergaul dengan Karma lagi. Karma sangat suka bersama dengan Rio, dan dia rela melakukan apa saja untuk bisa tetap bersama Rio. Rio juga memikirkan hal yang sama. Karma awalnya merasa canggung, tapi lama kelamaan dia bisa mulai akrab dengan keluarganya Rio.
Saat ini Karma sedang bermain Mario Kart bersama kakak dan ayahnya Rio, sedangkan Rio dan ibunya menonton mereka dari sofa. Mereka juga sambil mengobrol tentang banyak hal saat bermain, tapi tidak satu kalipun mereka membahas tentang keluarganya Karma, dan Karma sangat bersyukur karenanya.
Mendoza:"ngomong ngomong Karma, dari tadi aku sebenarnya penasaran"
Mendoza:"rambut kamu itu di warnain atau aslinya emang gitu?"
Karma:"ini asli kok"
Roma:"eh asli? Aku kira kamu mewarnainya seperti Rio"
Karma:"owh, Rio mewarnai rambutnya?"
Maria:"iya, rambut aslinya berwarna hitam, sejujurnya awalnya kami terkejut saat kami tau kalau dia mewarnai rambutnya dan dia dimasukan ke kelas E"Maria:"tapi setelah kami melihat kalau Rio menjadi jauh lebih ceria setelah masuk ke kelas E, kami tidak lagi mempermasalahkan hal itu"
Rio:"haha, itu karena sistem di sekolah itu dulu busuk, dan cuma di kelas E saja kami semua bisa bebas"
Karma:"itu benar, kami juga mendapat guru terbaik di kelas E"
Roma:"ah, kami juga mengetahui tentang guru kalian itu, sangat di sayangkan seseorang seperti dia sudah tiada"
Rio dan Karma menjadi sedikit murung karena mereka kembali mengingat Koro-sensei, tapi mereka langsung kembali tersenyum.
Karma:"itu benar, sangat disayangkan"Romi:"Karma, kalau saya boleh bertanya, bagaimana kamu bisa masuk ke dalam kelas E? Bukankah nilai kamu bagus bagus semua?"
Rio:"ah, kalau di pikir pikir aku juga tidak tau"
Karma awalnya tidak ingin menceritakan tentang itu, tapi dia memutuskan untuk memberitahu mereka. Karma merasa kalau sebaiknya dia tidak berbohong kepada mereka. Karma lalu menceritakan tentang kenapa dia sampai bisa dimasukan ke kelas E, lalu setelah dia selesai bercerita, dia diam dan menunggu reaksi Rio dan keluarganya. Mendoza menggenggam kontroler yang sedang dia pakai dengan cukup keras, karena dia kesal, Rio, dan Maria terlihat sangat marah dan seperti siap untuk membunuh guru yang Karma ceritakan, sedangkan Roma berusaha menenangkan dirinya dengan memijat keningnya.Roma:"jadi, kamu dimasukan ke kelas E, hanya karena kamu membantu seseorang yang sedang dibuli?"
Roma:"saya sampai tidak tau apa yang harus saya katakan"
Karma langsung menunduk dan sedikit takut setelah mendengar itu, dan Roma menyadarinya.
Roma:"bukan kepada kamu kok Karma tenang saja, tapi kepada guru kamu itu"
Mendoza:"itu benar Karma, kamu tidak salah apa apa, seharusnya kamu hajar juga guru penghianat itu"
Maria:"saya tidak habis pikir kenapa sampai ada guru yang seperti itu, apa yang sebenarnya dipikirkan oleh si kepala sekolah"Rio:"percayalah ma, kepala sekolah jauh lebih parah dari pada itu"
Keluarganya Rio langsung melihat Rio dengan horor.
Roma:"lebih parah? Sebenarnya sekolah macam apa itu?"
Karma:"tempat itu sangat tidak pantas di sebut dengan sekolah"
Karma:"tapi paling tidak kepala sekolah sudah berubah sekarang"
Maria:"benarkah?"
Rio:"itu benar, semua itu berkat Koro-sensei"
Karma dan Rio kemudian tersenyum.
Maria:"ah, mama jadi pengen bertemu dengan guru kalian itu"
Roma:"ayah juga"
Rio:"kalian bisa bertemu dengan Karasuma-sensei dan bi......"
Rio berhenti bicara saat dia hampir mengatakan Bitch-sensei, dan dia langsung mengganti namanya.
Rio:"Irina-sensei"
Orang tuanya Rio sempat bingung karena Rio tiba tiba memperbaiki perkataanya, sedangkan Karma dengan segala kemampuanya menahan supaya dia tidak tertawa terbahak bahak.Maria:"mungkin lain kali, saat pernikahan kalian berdua"
Perkataan ibunya Rio membuat Karma dan Rio terkejut, bahkan Karma sampai menjatuhkan kontrolernya. Rio lalu memarahi ibunya dengan wajah yang memerah.
Rio:"MAMA!!"
Maria malah tertawa dan pura pura menutupi mulutnya.
Maria:"ups mama keceplosan"
Mereka kemudian tertawa bersama, dan Karma juga tersenyum kearah mereka. Untuk pertama kalinya dia merasakan hangatnya sebuah keluarga, dan dia benar benar berterima kasih kepada Rio karena dia mau memperkenalkanya ke keluarganya.Saat waktu sudah menunjukan sudah dekat waktunya makan malam, Maria pergi ke dapur untuk memasak, awalnya Karma ingin membantu, tapi Maria melarangnya, dan memintanya untuk menemani Rio membeli beberapa hal di minimarket terdekat. Saat dalam perjalanan ke minimarket, Karma berterima kasih kepada Rio.
Karma:"Rio, terima kasih"
Rio:"untuk apa?"
Karma:"terima kasih karena kamu sudah memperkenalkanku dengan sesuatu yang disebut dengan keluarga"
Karma:"aku yakin kamu sudah dengar dari Nagisa tentang keadaan di rumahku bukan"
Rio terdiam, dan sedikit merasa bersalah. Tapi Karma tersenyum kepadanya.
Karma:"tidak apa apa kok, sejujurnya aku tidak keberatan sama sekali jika kamu mengetahuinya"
Rio:"maaf Karma"
Karma lalu menyikut Rio dengan pelan.Karma:"sudah aku bilang aku tidak keberatan kok, beneran"
Karma:"tapi kalo boleh aku tau, kenapa kamu sampai mau membawaku bertemu dengan keluargamu?"
Rio:"um, anggap saja sebagai rasa terima kasihku karena kamu sudah menyiapkan kejutan saat ulang tahunku"
Karma:"hanya karena itu?"
Rio:"walaupun kamu bilang hanya, tapi bagiku itu sesuatu yang sangat berharga"
Rio:"terima kasih"
Karma:"tidak tidak, harusnya aku yang berterima kasih"
Karma kembali tersenyum kearah Rio, dan senyuman Karma sangatlah menawan hingga membuat Rio terpesona. Lalu tanpa berpikir terlebih dahulu, mulut Rio mengatakan sesuatu yang membuat dia sendiri terkejut.
Rio:"aku menyukaimu Karma"Rio kemudian kembali sadar setelah dia mengatakan itu, dan muka dia langsung memerah. Saat dia melihat kearah wajah Karma, dia terkejut karena wajah Karma juga sangat memerah, dan Karma terlihat sangat terkejut. Karma lalu kembali tersenyum.
Karma:"aku juga menyukaimu Rio"
Rio:"benarkah?"
Karma:"benar"
Rio:"jadi kita sekarang pacaran?"
Karma:"hanya jika kamu mau"
Mereka berdua kemudian langsung berpelukan di tengah jalan, dan aura romantis muncul di sekeliling mereka.
Karma:"Rio"
Rio:"iya Karma?"
Karma:"bisakah kita menghentikan momen romantis ini? Aku tidak suka di kelilingi oleh warna pink"
Rio:"aku juga sama"
Mereka kemudian melepas pelukan mereka sambil tertawa, lalu melanjutkan perjalanan mereka ke minimarket dengan bergandengan tangan.Sementara itu, Nagisa dan teman temanya yang lain yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan mereka melalui ponsel Rio yang disadap oleh Ritsu langsung bersorak kegirangan.
All:"WOOOOAAAAHHH, AKHIRNYA"
Isogai:"Maehara, Okajima bayar bayar"
Maehara dan Okajima sempat menggerutu dan membayar taruhan mereka ke Isogai, tapi mereka kemudian langsung kembali ceria bersama teman teman mereka yang lain. Sampai Karasuma-sensei mengatakan sesuatu.
Karasuma:"kalian sadar bukan, kalau mereka berdua mengetahui kalian menyadap ponsel mereka, mereka pasti akan sangat marah kepada kalian?"
Setelah itu semua orang langsung terdiam dan sedikit ketakutan.Rest in peace semuanya😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassination Classroom Reunion (Hiatus)
FanfictionBeberapa tahun setelah kematian Koro sensei Nagisa, Karma dan teman teman mereka lainya memutuskan untuk mengadakan reuni di kelas lama mereka, dan terjadilah hal yang tak terduga. Disclaimer : Assassination Classroom dan seluruh karakter di dalam n...