TUJUH

33 6 0
                                    

Haii.. Happy Reading 🍒
Jangan lupa vote and comment :)
...
Kara POV

Hari ini keluarga gue dan keluarga Bagas mulai mempersiapkan pernikahan kita. Mulai dari baju akad, baju resepsi, dekor dan lain-lain.

Yang paling rempong pasti para Mama. Karena kalau sudah urusan begini wanita jagonya. Para pria hanya perlu menyiapkan dana.

"Sayang, kamu hari ini izin sekolah dulu ya.. Kamu harus fiting baju sama Bagas," mama menghampiri gue yang baru selesai mandi.

"Kok dadakan sih bilangnya? Kan hari ini Kara ada kuis ma." gue protes karena hari ini memang ada kuis.

Mama menghela nafas sambil tetap membujuk "Cuma hari ini kok, lagian kamu bisa ikut susulan kan?"

Gue cuma ngangguk dan nurut. Percuma juga protes gak bakalan dituruti. Mama tuh orangnya kalo udah A ya A. Gak bisa dibantah, cocok deh sama Papa.
...

Bagas POV

Hari ini gue sama Kara harus fiting baju pernikahan. Masih gak nyangka sih kalo gue beneran nikah sama Kara. Rasanya masih kayak mimpi. Tapi sayang, ini benar adanya. Alias nyata.

Bayangin aja, kalian kenal sama orang sejak kecil. Bahkan udah sahabatan dari ingusan sampe kalian SMA terus tiba-tiba dijodohin. Ya walaupun kata orang tua udah dijodohin dari dulu.

Gue udah anggap Kara kayak adik sendiri. Apa bisa gue nerima dia sebagai istri?
Tapi, bisa gak bisa. Mau gak mau gue harus belajar nerima dan ikhlas. Mungkin ini emang takdirnya sih, jodoh juga gak ada yang tau.

"Mah Bagas jemput Kara dulu ya," gue pamit ke Mama yang lagi santai di ruang keluarga dengan majalah di pangkuannya.

"Iya gas, hati-hati. Jagain menantu Mama jangan sampai lecet." lihat? Dia mungkin lebih sayang Kara daripada gue yang anaknya sendiri.

"Siap bu boss."

...

Author POV

"Kar, mau langsung ke butik atau mau mampir kemana dulu gitu?" tanya Bagas kepada Kara yang saat ini sedang menggunakan earphone.

Merasa diabaikan Kara, Bagaspun mencabut earphone yang ada di telinga Kara "Lo denger gue gak sih?" ujarnya kesal.

"Hehe maap maap, kenapa?" ucap Kara disertai cengiran polosnya.

Bagas menghela nafas "Mau langsung ke butik atau mau mampir kemana dulu?" ulangnya

"Langsung ajalah biar cepet selesai. Nanti aja pulangnya kita mampir makan siang" ucap Kara yang diangguki Bagas

Kara melihat postingan di instagram untuk menghilangkan rasa bosan saat di perjalanan.
Matanya membulat melihat sebuah postingan yang menandai sahabatnya.

Matanya membulat melihat sebuah postingan yang menandai sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disukai oleh anggita77 dan 15.780 lainnya
m.yusran be mine ♥️ @Asilaaz

Kara hanya menutup mulutnya. Dia tidak berani memberitahu Bagas karena takut Bagas sakit hati.
Kara melirik Bagas yang fokus ke jalanan di depannya.

"Kenapa lo liatin gue kayak gitu?" ujarnya sewot saat Kara memperhatikannya.

"GR banget lo odading," cibir Kara

"Bukan GR monyet. Tapi emang lo daritadi liatin gue mulu, gue tau kok gue ganteng," ujarnya PD

"Ihh jijik." Kara meledek. Walaupun di dalam benaknya dia membenarkan perkataan Bagas bahwa Bagas itu tampan. Dia gengsi kalau ngomong jujur, hehe.

...

"Eh Bagas, Kara.. Yuk masuk. Tante udah siapin beberapa gaun yang menurut tante cocok untuk tubuh ideal Kara." sambut Tante Kinan sang pemilik butik.

Kara dan Bagas mengikuti Tante Kinan yang menggiring mereka ke sebuah ruangan yang dipenuhi gaun berjejeran rapi.

"Menurut tante ini cocok buat kamu. Coba aja dulu ya," Tante Kinan memberikan sebuah gaun berwarna putih untuk Kara.

Kara masuk ke ruang ganti diikuti pegawai butik Tante Kinan yang akan membantu Kara mengenakan gaunnya.

Setelah merasa puas dengan penampilannya, Kara keluar dari ruang ganti menemui Bagas dengan gaun yang sedang dikenakannya.

"Gimana menurut lo Gas? Jadi yang ini gaunnya?" tanyanya pada Bagas.

Bagas yang sedang memainkan ponselnya mendongak saat mendengar suara Kara. Matanya membola melihat penampilan Kara yang menurutnya lebih cantik daripada biasanya.

"Hmm boleh deh, cocok juga sama badan lo." ujarnya.

Kara mengangguk dan kembali ke ruang ganti diikuti pegawai butik untuk mencoba gaun untuk resepsi.

"Kak, ini yang warna pink pastel ada ngga?" tanyanya kepada pegawai. Karena warna pastel adalah warna favoritnya.

"Ada kak, sebentar ya." ucapnya kemudian pergi ke luar ruang ganti.

Pegawai kembali dengan membawa 2 gaun pengantin untuk resepsi berwarna pink pastel. Satu diantaranya langsung menarik perhatian Kara.

"Kak saya mau nyoba yang ini." ucapnya sambil menunjuk satu gaun yang dipegang pegawai.

Kara dibantu dengan pegawai karena ekor gaunnya cukup panjang jadi agak susah saat memakainya.
Dia kembali keluar menemui Bagas untuk menunjukkan gaunnya.

"Gimana, Gas?" ujarnya

Bagas kembali mendongak lalu menatap Kara dari ujung kaki sampai ujung kepada seolah menilai penampilan Kara "Terserah lo aja," ucapnya.

"Serius dong. Gue butuh pendapat lo." kesal Kara mendengar jawaban Bagas.

"Iyaiya... Yang itudeh, bagus kok gak terlalu terbuka."  ujarnya dan kembali memainkan ponsel.

Kara kembali ke ruang ganti lagi untuk mengganti gaunnya dengan dress santai yang tadi dikenakannya.

...

Saat ini, Kara dan Bagas sudah ada di Mall yang tak jauh dari butik tadi. Mereka berjalan bersisian dengan tangan Bagas menggandeng tangan Kara.

"Gas makan dulu ya, laper gue," ajak Kara karena memang waktunya makan siang.

Bagas hanya mengangguk dan mengajak Kara ke salah satu restoran yang ada di dalam mall.

Kara mencari tempat duduk sedangkan Bagas memesan makanan untuk mereka berdua. Saat matanya melirik sekitar, dia melihat Sila dengan seorang cowok keluar dari restoran ini juga.

Kara mencoba mengejar langkah mereka yang sangat cepat. Tapi sayang, dia kehilangan jejak mereka karena keadaan mall yang sangat ramai.

Kara penasaran, sudah dua kali dia melihat Sila dengan seorang cowok. Dan cowoknya juga seperti tidak asing.

Ada hubungan apa mereka?
Pria itu siapa?
Apakah pria yang sama saat di kedai es cream?
Apakah pria yang sama dengan pria yang menandai sahabatnya di instagram?

Semua pertanyaan ada di benak Kara saat ini. Biarlah dia akan cari tahu bagaimana kebenarannya.

...

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah 👇

Sudah? Dapet angka berapa?

Follow my instagram @_salsabilafaii

BASKA (BagasKara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang