Chapter 16
Sooyoung mengamati mobil Taehyung yang baru saja keluar dari pagar mewah rumah besar miliknya ini melalui jendela kamarnya. Sudah hampir satu minggu setelah pertengkaran terakhir kali yang mereka lakukan, Taehyung tidak menemui Sooyoung. Tidak mengganggu ataupun mendatangi kamar Sooyoung yang selalu tertutup untuk menghukumnya. Padahal biasanya sesibuk apapun Taehyung, ia pasti mengunjungi kamar Sooyoung malam-malam, menyelinap masuk hanya untuk mengecupi seluruh wajah Sooyoung atau bahkan membangunkan Sooyoung (yang hanya sedang pura-pura tidur) untuk melampiaskan gairah lelaki itu. Setelah kejadian menampar dan memberontak hari itu, Sooyoung sebenarnya sudah mempersiapkan mental serta menguatkan dirinya akan hukuman kejam yang mungkin saja akan diterimanya. Tapi nyatanya, Taehyung bahkan tidak berniat melihatnya. Lelaki itu selalu sibuk bekerja. Pergi pagi sebelum Sooyoung turun ke lantai satu untuk sarapan dan selalu pulang dini hari (Sooyoung yang belum tidur terkadang mendengar suara mesin mobilnya Taehyung atau bahkan mengintipi lelaki itu lewat jendelanya).
Dua hari setelah pertengkaran itu, saat Sooyoung masih mengurung diri dan mogok makan, Sooyoung pernah mendengar Taehyung berteriak kencang untuknya sewaktu menimpali perawat Kwon yang sedang membujuk Sooyoung untuk makan waktu itu. BIARKAN DIA MATI KELAPARAN! Itu suara terakhir yang Sooyoung dengar dari mulut Taehyung sampai saat ini. Setelah kalimat kejam itu, Taehyung bahkan tidak mau berteriak atau memanggil namanya lagi. Apa sekarang Taehyung ingin menghukumnya dengan cara mendiamkannya? Entahlah! Justru baguskan kalau Taehyung tidak mau menemui Sooyoung lagi? Baguskan kalau lelaki itu sudah bosan padanya dan tidak memedulikannya lagi?
TOK...
TOK...
TOK...
"Park Sooyoung..." Perawat Kwon yang sedari tadi sudah mengetuk pintu dan tidak mendapat jawaban dari si pemilik kamar, pada akhirnya menerobos masuk dengan membuka sedikit pintu, menyembulkan kepalanya lalu memanggil nama perempuan yang selalu mengurung diri didalam kamar akhir-akhir ini. "Maaf menggangumu, tapi tuan Kim menyuruhku melakukan sesuatu padamu."
Sooyoung menolehkan kepalanya pada perawat Kwon kemudian menyerngitkan dahinya. Taehyung memerintahkan sesuatu pada perawat Kwon untuk melakukan sesuatu pada Sooyoung? Melakukan apa? Apa ini semua adalah awal dari hukumannya?
Perawat Kwon tersenyum kemudian memandang lucu Sooyoung yang sudah berwajah was-was, "Tenang saja, dia tidak sedang menyuruhku untuk menjahatimu! Jadi, bolehkah aku masuk?" Melihat anggukan polos dari Sooyoung, perawat Kwon melangkah memasuki kamar Sooyoung. "Tuan Kim memintaku untuk membantumu bersiap-siap. Dia bilang dia akan pulang dan menjemputmu sekitar pukul tujuh nanti sore. Jadi dari pada membuatnya marah, lebih baik kita segera bersiap-siap dan membuatmu terlihat lebih cantik lagi."
Sooyoung semakin menyerngitkan dahinya bingung, "Bersiap-siap? Menjemputku? Memangnya dia mau membawaku kemana? Kenapa aku harus bersiap-siap?" Sungguh rasanya hati Sooyoung sudah tidak tenang dan penuh curiga. Untuk apa memangnya dia dimintai untuk bersiap-siap? Apa Taehyung akan mengantarkan Sooyoung kembali ke rumah sakit jiwa?
"Sudahlah, jangan berpikir terlalu jauh! Aku yakin tuan Kim tidak punya niatan jahat terhadapmu."
Sooyoung melebarkan kedua matanya dan melotot tajam pada perawat Kwon, jelas sekali tidak setuju. "Tidak punya niat jahat katamu? Dia bahkan berkali-kali memerkosaku, memukul ku dan melakukan hal kasar lainnya padaku. Dia itu penuh dendam dan sangat membenciku."
Perawat Kwon tersenyum tulus kemudian membuka pintu lemari pakaian Sooyoung. Sambil mencari dan memilih-milih pakaian, ia membuka suaranya, "Aku rasa dia tidak membencimu dan justru sebaliknya! Dia sangat mencintaimu makanya dia bertindak seperti itu."
"Tidak mungkin! Tidak ada cinta yang menatap dengan penuh dendam sepertinya. Tidak ada cinta yang bertindak seolah-olah ingin mencabut nyawaku."
Perawat Kwon menghentikan gerakan tangannya dan menoleh pada Sooyoung untuk menatapnya dengan binar penuh sayang. "Selain buta, cinta juga gila! Tuan Kim mungkin masih dibutakan oleh dendamnya, tapi dia juga masih dibuat gila oleh cintanya. Dia bilang dia membencimu, tapi didalam hatinya ia begitu mencintaimu. Dia berusaha menyangkal cintanya, makanya dia memperlakukanmu seperti ini. Tapi ketahuilah, itu juga menyiksanya." Perawat Kwon menjeda kalimatnya sebentar, berkedip sambil memerhatikan wajah Sooyoung baru kemudian melanjutkan, "Setelah dia menamparmu, dia melukai tangannya sendiri bahkan hingga lebih parah dari lukamu. Apapun yang ia lakukan padamu, pada akhirnya akan membuatnya dua kali lebih merasakan rasa sakit yang pernah kau dapatkan darinya. Kau juga sama bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding a Good Person
Fanfiction"Aku akan semakin gila jika aku menerima tawaran untuk menikah denganmu." Lelaki itu tersenyum sambil menjawab santai, "Sayangnya aku tidak sedang memberikanmu sebuah pilihan. Kau tahu kalau aku bukan tipe orang yang bersabar." "Seharusnya kau yang...