[(y/n)'s POV]
Ketika aku menoleh ke kanan, aku melihat sepucuk kertas." Jika kau sudah bangun, itu berarti makanan yang kuberi mempunyai efek samping pada tubuhmu, sehingga kau tak dapat bangun keesokan harinya.
- Manda - "
"Oh hanya efek samping." gumamku dalam hati.
[3rd POV]
(y/n) beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan keluar ruangan. Efek sampingnya masih berpengaruh pada tubuh (y/n). (y/n) masih merasa sedikit pusing ketika berjalan, tetapi ia bisa menahan hal itu. (y/n) berencana pamit kepada Manda-sama dan Kabuto-san.(y/n) mencoba mencari mereka berdua, tapi hasilnya nihil. Mereka tidak ada dimana-mana. Satu-satunya hal yang terlintas di kepala (y/n) hanyalah menulis di sepucuk kertas yang ia baca sebelumnya.
" Jika Manda-sama dan Kabuto-san membaca kertas ini, berarti aku sudah pergi dari Otogakure. Terima kasih atas makanan dan tempat tinggalnya. Makanan itu memberikan efek samping pada tubuhku, tapi tak apa.
- (y/n)- "
Setelah menulis, (y/n) menaruh kertas tersebut di tempat kertas itu ditemukan. (y/n) berjalan keluar dari terowongan itu dan menuju Konoha.
[Di Konoha]
Setelah Jiraiya berbincang dengan daimyo, ia mencari Naruto. Seseorang yang ingin ia bawa dalam percakapannya dengan daimyo adalah Naruto.Jiraiya menemukan Naruto di Ichiraku. Naruto sedang mencari kupon ramen untuk diberikan ke pemilik kedai ramen itu, Teuchi. Melihat itu, Jiraiya ikut mampir dan membayar ramen Naruto.
Jiraiya memberitahu Naruto perihal misi mereka untuk mencari seorang sannin bernama Tsunade. Awalnya Naruto menolak, tetapi Jiraiya punya sesuatu untuk membujuk Naruto.
"Aku akan mengajarkanmu jurus baru," ucap Jiraiya. "Jurus baru?" balas Naruto dengan mata berbinar. "Tunggu aku di sini, ero sennin," kata Naruto dan langsung berlari menuju apartemennya.
Naruto bertemu dengan Jiraiya di gerbang Konoha. Jiraiya terkejut karena Naruto membawa tas yang sangat besar. Tas itu bahkan berkali-kali lipat lebih besar dari Naruto. Jiraiya yakin Naruto tidak bisa membawa tas itu selama perjalanan.
Akhirnya Naruto memutuskan untuk membawa beberapa barang saja dan meninggalkan tas besarnya di depan gerbang Konoha (/fp). Entah bagaimana nasib tas besar itu...
Perjalanan Naruto dan Jiraiya menempuh waktu yang cukup lama. Mereka berjalan terus-menerus dan akhirnya memilih untuk beristirahat di sebuah penginapan.
Jiraiya yang melihat seorang perempuan cantik langsung tergoda untuk bergerak ke arah perempuan itu, lalu meninggalkan Naruto sendiri di penginapan itu. Naruto tak tinggal diam, ia langsung bergerak ke kamar penginapan mereka dan berlatih sendiri.
Naruto mencoba untuk tetap fokus dalam latihannya, tetapi suara ketukan pintu menganggu latihannya. " Ero sennin?" gumam Naruto. Naruto mulai mendekat ke arah pintu. "Sabarlah. Aku datang," sahut Naruto sembari membuka pintu. Naruto tercengang karena bukan Jiraiya yang berdiri di balik pintu tersebut.
"Ia memiliki mata seperti Sasuke... jangan-jangan..."
Ucapan Naruto terpotong dengan datangnya Sasuke dari arah yang berbeda. "Uchiha. Itachi," sahut Sasuke. Lelaki bernama Itachi tersebut melihat ke arah Sasuke. Sasuke sudah membuat chidori di tangannya. Ia bergerak dengan cepat menuju Itachi, berharap chidori itu mengenai Itachi. Itachi menangkis serangan itu. Penangkisan itu sukses membuat dinding di sebelah mereka berlubang. Sasuke masih belum menyerah. Sasuke tetap melancarkan berbagai serangan ke Itachi hingga Sasuke dipojokkan oleh Itachi. Itachi membuat Sasuke mengingat lagi kejadian pembantaian satu klannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN LOVE WITH PERVY GUY [COMPLETE]
Fanfic● I do not own Naruto (it belongs to Masashi Kishimoto) ● Jiraiya X Reader (y/n) merupakan gadis muda yang brilian. Ia bahkan sudah mendapat gelar jonin di usia muda. Ia merupakan salah satu teman dekat naruto bahkan bisa dikata 'saudara tidak sedar...