"Aku tahu bahwa kau menyimpan perasaan terhadapnya," ucap Gamabunta, menutup kedua matanya sesaat lalu menghembuskan nafas diikuti dengan terbukanya kedua mata kodok tersebut. "HAHA. Sejak kapan kau suka bercanda?" tanya Jiraiya sembari berbaring di atas Gamabunta. "Dasar bodoh. Jika saja aku adalah manusia biasa sepertimu, aku pasti sudah memacarinya," gerutu Gamabunta. "Kau menyukainya juga?" tanya Jiraiya.
Jiraiya tidak percaya dengan perkataan Gamabunta sebelumnya. Sepengetahuan Jiraiya, Gamabunta tidak terlalu menyukai manusia ber-gender perempuan, kecuali Toshiko.
"Dia memperlakukanku dengan lembut dan penuh kasih sayang dulu. Padahal aku sangat dingin padanya. Ia membuatku teringat dengan Toshiko. Ia betul-betul seperti reinkarnasi Toshiko".
Jawaban Gamabunta membuat Jiraiya tersadar."Aku bahkan sempat bingung, kenapa dulu kau lebih memilih Tsunade daripada Toshiko. Aku tidak terlalu suka dengan gaya manusia bernama Tsunade tersebut. Adiknya lebih menarik perhatianku. Itulah mengapa aku lebih bersikap ramah terhadap Toshiko yang tidak lain merupakan bekas pacar Orochimaru," lanjut Gamabunta panjang lebar untuk membuat Jiraiya sadar.
"Aku sudah melupakan Tsunade," balas Jiraiya yang masih berbaring di atas Gamabunta.
"Sampai kapan kita akan berdebat? Kau butuh waktu berapa lama untuk jujur bahwa kau menyukai (y/n)?" protes Gamabunta.Gamabunta bergerak-gerak agar Jiraiya terjatuh karena ia kesal dengan Jiraiya. Jiraiya tak mau kalah. Ia tetap bertahan di aats Gamabunta sekuat mungkin.
"Sudahlah. Lupakan saja," kata Gamabunta yang sudah lelah memberi nasihat kepada Jiraiya.
"Aku memang menyukainya, tetapi ia menyukai Kakashi," balas Jiraiya. "Dia menyukaimu bodoh," balas Gamabunta lagi. "Tidak!" balas Jiraiya lebih lantang. "Aku tak tertarik berdebat denganmu. Intinya jangan sakiti dia," kata Gamabunta.Gamabunta masih belum menghilang dari hadapan Jiraiya.
"Kenapa kau begitu peduli dengan (y/n)?" tanya Jiraiya.
Jiraiya sangat penasaran dengan Gamabunta. Kenapa bisa Gamabunta sangat peduli dengan (y/n)."Karena ia merupakan gadis pintar yang ceroboh. Ia pernah berkata bahwa ia dapat ceroboh ketika ia sedang badmood. Sebenarnya, ia bisa menggunakan chakra, tetapi ia sangat malas menggunakan chakra-nya. Ia selalu berkata, 'jika bisa menggunakan pikiran, kenapa harus menggunakan chakra'. Aku tahu lebih banyak tentang dia daripada kau, Jiraiya. Banyak-banyaklah bertanya dariku," jelas Gamabunta panjang-lebar.
Jiraiya tersenyum mendengar hal itu. Ternyata, ninja yang ia sukai bukanlah ninja biasa dan ia tidak pernah menyesal menyukai (y/n).
[(y/n)]
(y/n) ingin meminta penjelasan atas apa saja yang terjadi ketika ia sedang tidak dalam keadaan sadar. (y/n) menghabiskan banyak waktu untuk mengumpulkan keberanian. (y/n) tidak tahu kenapa ia tidak berani berhadapan dan berbicara langsung di depan Jiraiya. (y/n) masih terbayang-bayang kejadian mereka berdua di kamar penginapan.(y/n) masih tetap mengumpulkan keberaniannya. Entah butuh waktu berapa lama, hingga ia mendapatkan keberanian itu.
Jadi pada akhirnya, (y/n) memutuskan untuk mengisi perut kosongnya. Ia tidak mau sakit hanya gara-gara mengumpulkan keberanian untuk berhadapan dengan Jiraiya.
(y/n) mencoba mengecek persediaan makanan yang ia punya. Membuka satu-persatu lemari-lemari makanan. Membuka pintu kulkas. Hasilnya nihil. Setelah beberapa saat, (y/n) teringat kejadian beberapa waktu lalu. Ternyata, ia sudah menghabiskan last stock ramen yang ia punya. (y/n) pun berencana untuk keluar, mencari ramen.
(y/n) membuka pintu apartemennya, meninggalkan jejak kaki di dalam ruangan. Ia berjalan keluar dan tidak lupa menutup pintunya. Memutar kunci berlawanan arah jarum jam, sebanyak dua kali. Ketika kunci tersebut sudah tidak dapat diputar lagi, (y/n) menyimpan kunci itu ke dalam sakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN LOVE WITH PERVY GUY [COMPLETE]
Fiksi Penggemar● I do not own Naruto (it belongs to Masashi Kishimoto) ● Jiraiya X Reader (y/n) merupakan gadis muda yang brilian. Ia bahkan sudah mendapat gelar jonin di usia muda. Ia merupakan salah satu teman dekat naruto bahkan bisa dikata 'saudara tidak sedar...