V

726 73 11
                                    

Belum sempat (y/n) bergerak, (y/n) tiba-tiba terkena hantaman telak di daerah perut.

"Ughk," ucap (y/n) diikuti keluarnya cairan dari mulut (y/n). "Kau tak berdaya sekarang," bisik orang tersebut di dekat telinga (y/n). "Huh, kau meremehkanku," balas (y/n) diikuti tawa kecil.

Baru saja (y/n) ingin menghantam balik orang tersebut, rahang (y/n) dihantam oleh manusia bertopeng. Pandangan (y/n) mulai kabur dan kelopak matanya sudah hampir tertutup sempurna. Suara-suara disekitar (y/n) terasa sunyi dan semuanya terlihat suram dan gelap.

Ceroboh
Itulah hal terakhir yang sempat terlintas dipikiran (y/n).

Kepala (y/n) terjatuh di bahu manusia bertopeng tersebut. Ninja tersebut langsung mengangkutnya dan berjalan.
"Waktunya membawa manusia merepotkan ini ke Orochimaru-sama," ujar orang tersebut.

[Kakashi's POV]
Ke mana perginya (y/n)? Tadi aku dan dia berpisah dan sekarang aku tak kunjung menemukannya. Aku tak bisa terlalu membuang waktuku mencarinya karena nanti aku kehilangan Tsunade-sama.

"Pakkun, temukan (y/n) sekarang!'' perintahku kepada Pakkun, anjing kuchiyose-ku. "Kau perlu memberikanku makanan enak setelah ini, Kakashi," sahut Pakkun dan berlari ke arah yang berbeda denganku.

Diriku terus berjalan tanpa arah. Pakkun belum menemuiku. (y/n) tak tahu berada di mana.

Jangan-jangan ia tewas
Pikiran negatif mulai merasukiku. Aku masih mencoba untuk berpikir positif.

Tiba-tiba, terdengar suara ledakan yang cukup besar. Aku langsung menoleh ke arah ledakan tersebut dan melihat beberapa sosok makhluk hidup yang besar dan sedikit samar karena adanya asap ledakan. Tanpa berpikir panjang, aku langsung berlari menuju ledakan tersebut. Entah kenapa aku yakin bahwa Tsunade-sama ada di sana.

[Di sisi lain]
"Kau lemah, Naruto," ujar Kabuto.
"Jangan meremehkanku, Kabuto-san!" teriak Naruto dengan diikutinya kepalan tangan.
"Sudahlah, aku tak mau membuang-buang waktuku untuk mengurusimu," ujar Kabuto dan berbalik menuju ke arah Orochimaru.
"Urusan kita belum selesai-ttebayo!" pekik Naruto dengan emosional.

"Tsunade! Kenapa kau menyembuhkan tangannya?!" teriak Jiraiya kepada Tsunade di tengah-tengah pertarungan. "Aku tidak tahu. A-aku terlalu naif dan terbuai oleh bualannya," kata Tsunade dengan penuh penyesalan.

"Jangan melamun, Jiraiya," ujar Orochimaru dan langsung melancarkan serangan. Jiraiya masih sempat menghindar dari serangan mematikan Orochimaru.

Setelah bertarung beberapa lama, akhirnya Tsunade terpojok dan terluka cukup parah. Melihat itu, Jiraiya bergegas menuju ke arah Tsunade. Sialnya, Jiraiya terkena serangan Orochimaru. Walaupun tidak terlalu fatal, tetapi tetap membuat Jiraiya terluka.

Jiraiya tetap dengan posisi siaganya di dekat Tsunade. Orochimaru mendadak menghilang dari hadapan mereka berdua.

"Kau masih bisa bertahan kan, Tsunade?'' tanya Jiraiya cemas. "Masih. Yang utama bukanlah diriku, melainkan bocah berambut kuning itu dan....". Tsunade tak sanggup melanjutkan kataa-katanya. "To-shi-ko," ucap Orochimaru di tengah-tengah Jiraiya dan Tsunade.

Jiraiya langsung berbalik dan menyerang, sedangakan Tsunade terdiam sesaat. Orochimaru sangat cepat sehingga serangan Jiraiya tak mengenainya.

"Kau berhutang banyak cerita padaku, Jiraiya. Ceritakan detailnya nanti," ujar Tsunade yang sedang mencoba bangkit. "Tak usah, Tsunade. Aku bisa menghabisinya sendiri. Kau istirahat saja," balas Jiraiya.

"Jangan kehilangan fokus, Jiraiya".
Belum sempat Jiraiya menghantam Orochimaru, Orochimaru sudah lebih duluan menghantamnya dan membuat Jiraiya bertekuk lutut.

IN LOVE WITH PERVY GUY [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang