Tepat 6 tahun yang lalu saya mengenalnya.
Di salah satu kantor yang sangat ramai ditengah pusat kota.
Dia manusia yang membuat saya jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Jatuh cinta dengan tatapan matanya yang sangat dalam, begitupun dengan senyumannya.----------
Hari itu, jam istirahat kantor. Saya tidak memilih untuk langsung turun ke kantin. Saya memilih bersantai sejenak diruang kantor. Karena tau, pasti akan ramai karyawan yang langsung mendatangi lift untuk turun, lalu pergi ke kantin yang berada di lantai paling dasar.
Bersantai dengan bermain handphone dan membalas beberapa pesan yang ada di kontak handphone saya. Bersantai dengan semua aktivitas sosial media yang saya miliki. Sembari menyiapkan bekal yang sudah saya bawa untuk hari ini.
Sampai dimana, saya merasa bahwa sudah tidak ada lagi yang mendatangi lift. Saya langsung berjalan dari ruang kantor menuju lift. Dan benar, sudah tidak ada karyawan yang mengantri didepannya. Tetapi saya melihat posisi lift berada di lantai 7, sementara saya ada di lantai 4.
Saya menekan tombol bawah, agar lift menjemput dan membawa saya turun menuju kantin. Lift bergerak turun dari lantai 7, kemudian lantai 6, dan berhenti sejenak di lantai 5. Lalu lift sampai di lantai 4, dimana tempat saya menunggu.
Pintu lift terbuka dengan perlahan. Saya pun terkaget, ketika pintu lift benar-benar terbuka. Ada manusia dengan bentuk sempurna di dalamnya, yang menatap saya dengan amat dalam. Menatap dengan senyuman yang bisa membuat setiap orang jatuh cinta disaat melihatnya.
Saya pun menatapnya dan tersenyum kembali padanya. Kemudian masuk ke dalam lift, dengan perasaan yang sangat berdebar. Baru ini saya melihat manusia seperti dia, manusia yang tidak ada saingannya bagi saya.
Di dalam lift hanya berdua. Dan hanya keheningan yang ada, karena mata ini tidak sanggup untuk melihatnya. Dan bibir ini beku untuk sekedar menyapanya. Saya hanya tertunduk dari lantai 4 hingga lantai paling dasar.
Sampai di lantai paling dasar, saya langsung bergegas keluar terlebih dahulu meninggalkan manusia sempurna itu. Saya berjalan dengan sangat cepat menuju kantin, lalu mencari tempat duduk yang kosong. Saya duduk dan memakan bekal. Sembari memakan bekal yang saya bawa. Pikiran saya selalu terbayang manusia sempurna itu.
Sungguh.
Pertemuan awal yang sangat singkat.
Tatapan dan senyum nya, tidak bisa terlepas sedikitpun dari ingatan saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam.
Novela JuvenilAnanta adalah seorang laki-laki yang sedang merasakan indahnya jatuh cinta. Merasakan indahnya dicintai. Merasakan hal yang sebelumnya belum pernah ia rasakan. Bicara cinta bagi Ananta adalah hal yang biasa saja, bahkan sia-sia. Tetapi setelah ia me...