7. HAL KECIL

80 5 0
                                    

Andara berjalan gontai menuju kamarnya. Ia baru saja menaruh es krim yang dibelikan Adam ke dalam freezer. Ia selalu butuh camilan ketika malam. Entah itu hanya sekedar buah, ciki, ataupun kesukaannya es krim. Yang penting nonton film tetep lanjut. Ah iya Andara juga tidak terlalu suka drakor. Kalau bagus ditonton kalo nggak ya nggak nyari.

Sore ini ia berdiri di balkon kamarnya sambil menatap arah barat. Di sana terdapat tersaji senja yang sangat indah. Andara menghela napas sambil tersenyum. Wajahnya terpantul cahaya senja.

Andara suka dengan senja. Damai, indah, dan menenangkan. Ia selalu menunggu senja di balkon kamar. Hampir setiap hari. Entah itu sambil membaca novel ataupun sambil mendengarkan musik.

Ia lantas mengambil ponselnya. Senja hari ini sangat indah untuk diabadikan, matahari sudah tenggelam, tapi langit-langit itu semakin cantik.

"Cantik bangett, mo meninggoyy"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik bangett, mo meninggoyy"

Andara tidak mengalihkan pandangan pada langit senja itu. Ia terus memandangnya. Langit itu sangat indah dengan warna unggu berpadu dengan pink. Serta bagian matahari yang berwarna oranye menyala tajam.

"Andara?"

Andara membalikkan badan. Itu Aland, ia sudah berpakaian rapi dengan baju koko dan sarung berwarna hitam.

"Kak Aland? Ada apa?"

"Belum mandi?" tanya Aland.

"Belumm, sini liat ini. Liat deh, cantik bangett,"

Aland melihat pemandangan di depannya. Ia juga melihat senja waktu di kamarnya. Kamar Andara dan Aland bersebelahan jadi bisa tahu dari cendela kaca.

"Udah habis, cepet mandi."

"Yah, Kak Aland nggak seru ihh,"

Aland menggeleng. Sudah tau hampir magrib. Andara pun segera mandi. Aland menunggu sholat magrib dan adiknya yang mandi.

"Cepet mandinya habis itu sholat."

"IYA,,, KAK ALAND TUNGGUIN AJA" teriak Andara dari dalam kamar mandi. Astaga padahal di kamar mandi dilarang bicara. Namanya juga Andara.

---

Setelah siap, Andara segera menuju ruang sholat. Walaupun bandel ia tetap ingat kewajibannya. Tadi waktu bersama Adam ia juga berhenti di masjid untuk sholat. Bahkan gara-gara keasyikan muter-muter kota, mereka hampir pulang magrib.

"Lama ya?" tanya Andara.

Aland menggeleng. Ia sudah siap dengan peci di kepala.

"Bi Siti sama Bi Hanik mana?"

"Lagi wudhu."

"Maaf, Den, Neng kami terlambat."

"Bi, nggakpapa, kitakan mau ibadah bareng pasti kita tungguin kok. Ga ada kata terlambat." Andara tersenyum.

ANDARA (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang