Diperjalanan Nakdim sesekali melirik pada benda indah yang dipakai Gatan dipergelangan tangannya.
Ia yakin itu barang mahal, ia bahkan tidak merasa membelinya, atau mungkin mommynya yang membelikan untuk Gatan.
Perasaan bersalah menghinggapi hatinya, ia terlalu sibuk mencintai dan menjaga Gatan dan Jihoo sampai ia lupa dengan kebutuhan lahir istrinya.
Gatan pasti menginginkan sesuatu yang tidak ia ketahui. Nakdim hanya memberi beberapa kartu miliknya untuk kebutuhan Gatan dan semua keperluannya.
Tapi semacam hadiah seperti itu, Nakdim tidak terpikirkan sama sekali, jika dulu mantan kekasihnya selalu meminta dan Nakdim memberi tanpa berpikir panjang.
Nakdim menghela nafasnya lelah.
"Ada apa hyung?"
Nakdim menoleh sejenak pada Gatan, "tidak ada apa apa baby"
"Hyung ada masalah dikantor?"
Nakdim melihat perubahan mimik wajah Gatan yang menggambarkan kalau ia sedang khawatir.
Nakdim tersenyum "ada masalah kecil tapi sudah hyung selesaikan dengan Joe"
"Benarkah?"
Nakdim mengangguk, ia sebenarnya ingin bertanya dengan mommynya tapi dia harus sabar, karena tidak mungkin Nakdim bertanya didepan istrinya. Karena hal lain kemungkinan jika Gatan membeli itu sendiri, ia akan amat teramat sakit, harusnya ia memperhatikan hal hal kecil tersebut.
.
.
.
.
.
"Jihoo-ya, mama merindukan Jihoo" Gatan meraup bocah berpipi gempal tersebut dari maid yang ia pekerjakan.
Seakan tahu jika mamanya datang, Jihoo mencium Gatan dengan air liur yang menempel pada pipi Gatan.
"Pa-pa? Ucap Jihoo terbata melihat Nakdim berjalan menghampirinya.
"Hyung, Jihoo bilang papa, itu kata pertamanya hyung" Gatan tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya kala mendengar putranya memanggil papanya.
Nakdim langsung melepas jasnya lalu dilempar kesembarang, ia juga sama bahagianya dengan Gatan.
"Jihoo ya, coba ucap lagi, pa-pa?" Ucap Nakdim dengan senyum yang bisa membuat banyak orang jatuh hati.
"Pa-pa" Jihoo dengan susahnya mengikuti ucapan papanya.
"Sekarang coba ucapkan ma-ma?" Suruh Gatan tidak sabar.
"Ma ma"ucap Gatan.
Jihoo melah menatap polos Gatan, mungkin bocah itu belum mengerti apa yang dimaksud mamanya.
"Ma-ma" ucap Gatan sekali lagi.
"Pa-pa" Jihoo berucap kembali tapi tidak menuruti ucapan Gatan.
"Bukan papa tapi ma-ma?" Gatan mencoba kembali berharap Jihoo bisa mengucapkan kata itu.
"Pa-pa" ucap Jihoo desertai dengan senyum yang menampilkan gigi susunya.
Gatan cemberut melihat Jihoo yang dimata Gatan seperti menjahilinya.
"Hyung~, apa Jihoo cuma sayang denganmu, kenapa tidak mau memanggilku?"
"Astaga baby, Jihoo masih bayi, kita bisa melatihnya besok lagi?"
"Tapi aku mau Jihoo memanggilku hyung~?
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
Teen Fiction"Hidup hanya sekali. "Bertemu denganmu juga hanya satu kali" "jangan pergi" Ahn Nakdim. Bxb Part sangat pendek. Dan pahami setiap kalimatnya biar paham.