❤ragu❤

4.1K 328 18
                                    

Jam 9 malam Gatan mengerjapkan matanya lalu mengedarkan pandangannya kesekitar, ini dikamarnya bukan?

Kepalanya pening, tenggorokannya terasa kosong, ia haus, tapi saat ia mendudukan tubuhnya, bagian bawahnya terasa sedikit perih dan tak nyaman.

"Akhhh" ringgisnya lalu ia memilih untuk tengkurap membiarkan bokong telanjangnya terkena udara.

Cklek

Gatan dengan sigap mengambil selimut untuk menutup bagian bawahnya.

Dari arah pintu ada  Ahn Nakdim yang menggendong Jihoo dan satu lagi maid yang membawa nampan berisi makanan dan satu gelas besar jus mangga.

"Pa pa" oceh Jihoo sambil memakan biskuitnya"

"Iya sayang" jawab Nakdim sambil mencium gemas puta tunggalnya.

'Ta ta ta ta ta"

Balita gempal itu meminta gendong mamanya dengan kedua tangan yang Jihoo rentangkan.

"Mama sedang sakit sayang, Jihoo dengan papa saja ne?"

Gatan yang mendengar hal itu langsung merona, mengingat betapa brutalnya Nakdim menghajarnya beberapa jam yang lalu.

Belakang Gatan memang tidak terlalu sakit tapi hanya sedikit perih saja, dengan susah payah ia mencoba duduk dan minum jusnya rakus serta makan dengan lahapnya, karena ia ingin bermain dengan Jihoo.

Beberapa saat kemudian.

"Aku sudah selesai hyung, berikan Jihoo padaku, dan tolong piringnya hyung, emmm~ belakangku masih sedikit nyeri?"

"Iya baby, maaf ne, hyung terlalu keras?"

Gatan merona mendengar kata itu dari suaminya, tubuhnya seperti tersengat listris kembali saat Nakdim mengusap pipinya lembut.

"Ada Jihoo hyung, jaga bicaramu"

Nakdim terkekeh, " iya baby, sebentar ne"

Nakdim membawa bekas piring Gatan itu kedapur lalu kembali ke kamarnya.

Pemandangan yang nakdim lihat adalah, dimana Jihoo tertawa khas anak anak dengan Gatan yang menciumi si pipi gempal itu.

Perasaannya menghangat, ia senang juga tidak ingin pemandangan itu cepat berlalu. Ia ingin selamanya dengan Gatan dan Jihoo.

"Baby" panggilnya.

Si ibu dan si anak serempak menoleh pada sang kepala keluarga.

"Iya papa" ucap Gatan menirukan suara anak kecil.

"Besok sudah ku izinkan untuk tidak ikut kuliah dan latihan sayang, jadi kau tidak usah khawatir, pelatihmu bilang tidak apa apa?"

"Maaf hyung aku merepotkanmu"

"Tentu tidak baby, kau itu sepenuhnya tanggungjawab hyung"

"Tapi~"

"Tidak ada protes atau kita ulangi yang tadi siang?"

"Ada Jihoo disini hyung, astaga?"

"Hahahahaha, kalau tidak ada Jihoo dikamar kita, berarti kau mau melakukannya lagi dengan suamimu ini sayang?"

Gatan lagi lagi merona tanpa ia sadari tangannya memekul kecil kepala suaminya.

Tuk

"Awww, sakit baby"

Gatan mencebik lucu, mereka lupa dengan jihoo yang sudah terlelap dipangkuan mamanya.

"Baby, kau semakin terkenal diluar sana, hyung bangga padamu"

"Terima kasih hyung, hyung sudah menerimaku apa adanya, padahal aku laki laki, tidak seperti yang hyung harapkan"

Hati Nakdim terasa tercubit kembali, mengingat masa kelamnya dengan Gatan.

"Sshhhtttt, kau itu menyempurnakan hidup hyung baby, lihat, sekarang sudah ada Jihoo diantara kita, kau jangan berbicara seperti itu, hyung sangat bahagia bersama kalian, kalian nyawaku, kalian duniaku"

'Tapi apa kau benar benar mencintaiku hyung, aku hanya takut, kau bertahan denganku karena ada Jihoo diantara kita' batin Gatan Ragu.

'Hyung takut kau berpaling dariku baby, hyung sangat takut' batin Nakdim.


.

.

.

.

.

Side story

Tadi siang.

Nakdim keluar dari ruangannya dengan Gatan digendongannya " Eunha bersihkan ruanganku, bonusmu baru saja ku transfer, jangan menyuruh orang lain, karena banyak berkas penting disana"

Eunha bersorak gembira dalam hati, dia dapat bonus dari bossnya, setidaknya ia dapat mencicil hp keluaran terbarunya tanpa mengurangi gaji bulanannya.

Tapi saat masuk keruangan bosnya itu tercium aroma khas bercinta, bau keringat dan sperma menusuk hidungnya sangat tajam.

Belum lagi kertas kertas yang berserakan dilantai dan



SPERMA

Yang banyak berceceran dimana mana.

"ASTAGA KALIAN BERCINTA SAMPAI MEMBUAT KOLAM SPERMA DIKANTOR" teriak Eunha entah pada siapa.

Ia ingin menangis, tapi saat mengecek HPnya ada 25 juta masuk kedalam rekeningnya, ia tidak jadi menyumpah serapahi bosnya tersebut.

"Tidak apa apa, toh bos tidak pelit" gumamnya sendirian"

Jam 00:15 KST Eunha baru saja keluar dari kantor. Tapi senyumnya tidak luntur.

"25 juta, itu gajiku dua bulan, kekekekeke, sering sering saja kalian bercinta dikantor, maka aku akan semakin kaya, kekekekeke"

Sang satpam yang baru terbangun dari tidurnyapun merinding mendengar suara tertawa seorang gadis ditengah malam.



Tbc 07 Desember 2020



HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang