Luvia[9]

88 13 3
                                    

Vote dulu sebelum baca!!🤗

Pagi ini, tidak biasanya, Luvia bangun pagi, kalian tau apa alasannya? Luvia ingin memasakkan makanan untuk Davian! Sungguh totalitas sekali gadis ini dalam menjalankan misinya. Mungkin, atau ada maksud lain?

Dan jika kalian bertanya bagaimana acara pulang bareng Luvia dan Davian kemarin, jawabannya adalah lumayan. Iya, lumayan kacau, Luvia memang pulang dengan diantar Davian seperti rencananya, tapi masalahnya dalam perjalanan suasana dalam mobil Davian sangat canggung dan membosankan. Bagaimana tidak, Luvia tidak pandai berbasa-basi, apalagi tentang masalah mendekati laki-laki, ia akui ia lemah dalam hal itu. Dulu saja waktu pertama masuk ke bangku SMP ia pernah menyukai seorang kakak OSIS, yang sifatnya tidak jauh beda dengan Davian, kemudian Luvia memberanikan diri dan membuang rasa malu dan gengsinya untuk mendekatinya, caranya sangat mainstream, hanya dengan cara Luvia mengirimi pesan basa-basi lewat WhatsApp, itu saja selalu dibalas singkat dan pada akhirnya tidak ada angin tidak ada hujan kontak Luvia diblokir! Ya, sejak saat itu Luvia sangat-sangat tidak ingin dan tidak akan lagi-lagi mendekati orang jelmaan es batu semacam itu. Ini saja jika bukan karena tantangan dari sahabat-sahabatnya Luvia bersumpah ia tidak akan pernah menyukai apalagi mendekati Davian.

Oke, kembali ke Luvia yang sedang memasak.

Setelah beberapa lama berkutat di dapur akhirnya nasi goreng spesial buatan Luvia telah selesai, buru-buru ia memasukkan sebagian nasi goreng itu ke dalam kotak bekal berwarna biru dengan gambar doraemon itu.

"Eh neng Via lagi ngapain?"ucap Bi Inah, yang tak lain dan tak bukan adalah salah satu ART di rumah ini.

"Ini Bi Via habis masak sarapan, jadi Bibi gausah masak lagi ya?"ucap Luvia seraya menunjukkan cengirannya.

"Tumben neng? Atau jangan-jangan si eneng sengaja masak buat bawain pacarnya ya?"goda si Bibi sambil melirik kotak bekal ditangan Luvia.

"Hehe bukan Bi ini buat bekal Luvia kok."ucap Luvia setengah jujur, benarkan? Luvia kan memang tidak memiliki pacar? Ini kan untuk Davian, dan Davian belum resmi menjadi pacarnya, eh tunggu-tunggu apa tadi? Belum? Berarti akan dong? Ah tidak-tidak jangan sampai batin Luvia.

"Ah masaaa???"goda Bi Inah lagi, pantas Bi Inah menaruh curiga pada putri majikannya ini, pasalnya sedari Luvia masuk SMP sampai sekarang gadis ini sama sekali tidak mau membawa bekal makanan dari rumah, ribet katanya.

"Ish iya Bi astaghfirullah Luvia ini jomblo tau."

"Hehe iya iya Bibi percaya kok neng."ucap Bi Inah masih dengan tatapan menggodanya.

"Yaudah Bi Luvia minta tolong ini disajikan ya? Luvia mau mandi sama sholat subuh dulu."ucap Luvia sembari berjalan menuju tangga untuk naik ke kamarnya, tidak lupa dengan membawa kotak bekal yang tadi sudah ia isi nasi goreng buatannya itu untuk ikut naik bersamanya.

***

Setelah mandi dan bersiap Luvia menuruni tangga menuju ruang makan dengan tas ransel biru laut tersampir di bahu kirinya, tak lupa bekal yang tadi ia siapkan juga sudah ia masukkan ke dalam tasnya.

"Morning Ma Pa!"ucap Luvia sembari mencium kedua pipi Mama dan Papanya, hal ini memang sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga ini.

"Morning juga sayang!"ucap Mama dan Papanya berbarengan.

"Ciee Mama sama Papa perasaan kompak terus deh jawabnya."ucap Keanno menggoda, yang hanya ditanggapi dengan kekehan kecil oleh kedua orangtuanya.

Luvia mendudukkan dirinya di salah satu kursi dihadapan adiknya, dan mulai menyidukkan nasi goreng kedalam piringnya.

Luvia [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang