Luvia[1]

339 76 44
                                    

Happy reading💛

Author pov

Kini di sebuah planet, yang terdapat sebuah benua, di sebuah benua yang terdapat sebuah negara, di sebuah negara yang terdapat sebuah kota, di sebuah kota yang terdapat sebuah komplek perumahan, di sebuah komplek perumahan yang terdapat sebuah rumah, di sebuah rumah yang terdapat sebuah ruang tamu, yang didalamnya terdapat sebuah sofa yang diduduki oleh seorang gadis berambut coklat sepinggang yang tergerai bebas sedang berhadapan dengan dua orang paruh baya yang sedang menatapnya dengan tajam, hanya hening, hingga lelaki paruh baya tersebut membuka suara.

"Ekhem kamu tau apa kesalahan kamu!?"tanya lelaki paruh baya tersebut.

"Tau."jawab gadis itu sekenanya.

"Apa?"tanya wanita paruh baya yang berada disamping lelaki paruh baya tersebut.

"Berantem."jawab Luvia.

"Kenapa berantem?"tanya sang lelaki paruh baya.

"Dianya yang nyari masalah duluan Ma Pah, kalo dia gak mancing aku juga gabakal ngegampar dia."ucap gadis itu santai sambil memainkan kuku kuku indahnya.

"Ck selaluu saja."ucap sang Papa sambil menghela nafas kasar.

"Astaga Luviaaa! Tapi gaperlu sampe kamu hajar begitu anak orang Luviaaa! Kamu tuh perempuan sayanggg harusnya kamu tuh anggun, lemah lembut, kalem gitu loh sayanggg. Ini malah apa? Kamu hajar anak laki-laki sampe masuk rumah sakit."tegur sang mama sambil memijat pelipisnya yang terasa pening akibat ulang putrinya tersebut.

"Ya maaf."

"Okey kali ini Papa sama Mama maafin, tapi jangan sekali-kali kamu ulangi lagi perbuatan kamu itu."tegas sang Papa.

"Gajanji."ucap gadis itu sambil berlalu menaiki tangga kelantai 2 menuju kamarnya berada. Sedangkan kedua orang tuanya hanya bisa menghela nafas kasar sambil menggelengkan kepala menanggapi kelakuan anak sulung mereka.

***

Tok tok tok!

"KAAKKK KAKAKK BANGUN WOYY!"

"KAKKKK UDAH SIANG CEPET BANGUN NANTI KALO LO GAK BANGUN UANG JAJAN LO DIPOTONG, TERUS MOBIL LO DISITA, TERUS MOTOR LO JUGA, TERUS-"

Ceklekk

Teriakan Keanno terhenti karna tiba-tiba pintu kamar sang kakak yang sedari tadi ia gedor-gedor terbuka lebar dan menunjukkan seorang gadis yang satu tahun lebih tua darinya sudah siap dengan balutan seragamnya.

"Berisik!"ucap Luvia kesal sambil berlalu turun kearah meja makan dan meninggalkan adiknya yang tengah melongo melihat sang kakak.

"Lah kok gue ditinggalin?"gumam Keanno cengo, sambil berlari mengikuti sang kakak.

"Loh kok tumben jam segini kakak udah bangun udah siap lagi?"ucap Keanno yang telah berjalan beriringan disamping Luvia.

"Bukan udah bangun, lebih tepatnya gue gak tidur."ucap Luvia santai. Sedangkan Keanno hanya menatap kakaknya dengan tatapan bertanya seakan-akan mengatakan 'kenapa'.

Sedangkan Luvia yang mengerti arti tatapan adiknya tersebut hanya menghela nafas dan berkata dengan nada lesu "Insomnia gue kambuh."

Yang hanya dibalas dengan ber'oh'ria oleh Keanno, Luvia memang memiliki penyakit insomnia yang menyebabkan ia sulit untuk tidur di malam hari, bahkan tidak jarang ia mengkonsumsi obat tidur agar matanya cepat terlelap.

Setelah sampai dimeja makan, terlihat Abiyasa dan Amira yang telah menunggu mereka berdua.

"Morning Ma Pa."ucap Keanno dan Luvia berbarengan sambil mengecup kedua pipi Mama dan Papanya.

"Too."ucap Abiyasa dan Amira serempak.

"Via? Kamu tumben jam segini udah siap?"tanya Amira.

"Kakak gak tidur Mah."jawab Keanno.

"Insomnia lagi?"kini giliran Abiyasa yang menyahut.

"Hm."jawab Luvia singkat.

Setelah itu tak ada pembicaraan lagi diantara mereka, hanya ada suara dentingan sendok yang menggema diantara mereka hingga acara sarapan selesai.

"Yaudah Ma Pah Luvia sama Keanno berangkat dulu ya Assalamualaikum."ucap Luvia seraya mengecup tangan dan juga kedua pipi orang tuanya secara bergantian diikuti oleh Keanno yang melakukan hal yang sama.

"Wa'alaikumussalam hati-hati kalian berdua."ucap Amira.

"Kak gue nebeng lo ya?"tanya Keanno

"Lah ngapain?"tanya Luvia, pasalnya biasanya Keanno membawa kendaraan sendiri untuk pergi ke sekolah.

"Gapapa pengen aja, boleh ya kak??"ucap Keanno sembari menunjukkan puppy eyes nya.

"Ck yaudah terserah lo, tapi gue rencananya mau bawa motor."

"Gapapa gue yang nyetir."

"Oke."ucap Luvia seraya melemparkan kunci motornya kearah Keanno yang langsung ditangkap oleh tangannya.

Setelah mengeluarkan motor Luvia dari dalam garasi, Keanno menghampiri sang kakak yang telah menunggunya disamping gerbang rumahnya.

"Naik kak."ucap Keanno pada kakaknya.

"Hm."Luvia langsung naik keatas motor.

"Pegangan kak gue mau ngebut."Luvia langsung berpegangan pada kedua pundak adiknya tersebut.

"Ck kak gue adek lo bukan abang tukang ojek."Luvia langsung memindahkan pegangannya dan melingkarkan kedua tangannya pada perut Keanno.

"Ck kayaknya lo besok harus cari pacar deh biar kagak modusin kakak lo."cibir Luvia yang hanya dibalas kekehan oleh Keanno.

Setelah itu motor Luvia yang dibawa Keanno pun melaju meninggalkan halaman rumah menuju sekolah membelah jalanan ibukota yang ramai dengan lalu lalang para pengendara.

***

Deru motor terdengar memasuki parkiran SMA Bintang Negara, seluruh mata para siswa yang berada disekitar sana tertuju pada dua orang remaja yang baru saja turun dari atas motor itu.

'Eh kak Luvia makin cantik aja'

'Babang Keanno jugaa makin gans ajaa'

'Neng Luvia mau gak jadi pacar abang'

'Kakak ama adek sama sama kinclong'

'Sama sama bad sama sama cakep'

'The mostwanted SMA Bintang Negara nih'

'Cih cakepan juga gue'

Kira-kira seperti itulah kicauan-kicauan dari para netizen, yang mengiringi perjalanan mereka menuju kelas masing-masing, namun hanya dibalas dengan muka datar serta tatapan dingin dari Luvia dan muka sok cool dari Keanno.

Setelah sampai di koridor, mereka pun berpisah karena letak kelas X dan XI tidak searah.

Saat ini Luvia sedang berjalan sendiri melewati koridor yang masih sepi karena waktu yang masih menunjukkan pukul 6.15, karena terlalu gabut akhirnya Luvia pun mengeluarkan benda pipih persegi panjang berlogo apel digigit dari saku seragamnya, lalu menekan aplikasi Instagram dan mengscroll foto-foto cogan untuk menemaninya berjalan kearah kelas.

Sampai-sampai dia tidak memperhatikan jalan, dan akhirnya

Dugh

.
.
.
.
.
Yahh ngegantung😂
Gimana cerita pertama aku??😂
Masih banyak kurangnya ya😂
Next gak nih??😂
Jangan lupa vote, coment, and follow ya💛
Biar aku lebih semangat buat lanjutin ceritanya:)

Luvia [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang