1st Phase - Intern

1.4K 214 21
                                    



"Dan," panggil Jek sambil mengeluarkan iPad dari tasnya, "Ini deck yang udah Jek siapin sesuai sama requestnya Daneera kemarin. Media plan nya udah aman, harga estimasi juga udah diitungin karena kan cuma di instagram aja yah ads nya?" jelas Jek sambil mulai mencari file yang dibutuhkan. "Cuma, cukup atau nggaknya budget Daneera kemarin tergantung sama creative plannya, mau kayak gimana konsep campaignnya nanti" Jek memberikan iPadnya ke Daneera.

Daneera fokus mempelajari deck yang disiapkan oleh Jek dan team untuk Act.Ink sembari sesekali menyeruput green tea latte-nya.

Sedangkan Bayu yang duduk di antara Jek dan Daneera malah sibuk curi-curi pandang ke arah perempuan berambut panjang tersebut, yang hari ini tampaknya memberi kesan di matanya. Bahkan ekspresi muka Bayu ketara banget nunjukin kalau dia lagi berbunga-bunga.

"Ih, keren deh lo, Jek" puji Daneera setelah ia selesai mempelajari deck dari Jek, "Gue suka nih konsep yang daily gini. Karena ini kan Tie Dye set yang unisex gitu yah, jadi kepakenya emang kapan aja. Terus gue kayaknya pengen ada beberapa konsep homey gitu tapi tetep ada playfulnya juga kali yah?" pinta Daneera sambil Jek mencatat request teranyarnya.

Ada rasa senang, lega bercampur bangga yang Jek rasakan setelah mendengar respon Daneera— yang saat ini posisinya sebagai clientnya. Biarpun ini project 'bantu temen' tapi Jek tidak menganggap project ini main-main dengan memberikan semua effort yang ia bisa.

"Nah, Dan, buat ngakalin budget talent, Jek sama team sepakat mau pake si Bayu ini." Jek menunjuk Bayu yang ada di sebelah kanannya, "Tenang, Bayu ini emang udah biasa kok jadi talent buat photoshoot local brand lainnya juga. Kalo Daneera cocok sama Bayu, Jek sama team kayaknya udah bisa garap mulai minggu depan sih" jelas Jek dengan yakin.

Daneera mengangguk mendengar penjelasan Jek, "Mmm... Bay boleh berdiri bentar nggak?" pinta Daneera tiba-tiba. Bayu cukup responsif dengan langsung menaruh minumannya di meja lalu berdiri.

Setelah bayu berdiri, Daneera ikut berdiri di sebelah Bayu lalu mengeluarkan handphonenya dari saku celana dan memberikannya ke Jek.

"Jek, tolong fotoin kita berdua dong. Full body ya." Pinta Daneera.

Bayu agak clueless dan salting—sedikit—tapi berusaha profesional.

Setelah selesai mengambil beberapa gambar, Jek mengembalikan handphone Daneera ke pemiliknya. Perempuan cantik itu langsung melihat hasil foto Jek barusan sambil terlihat berpikir.

"Cool. Gue nggak masalah kok pake Bayu. Call."

Yes, project pertama Jek deal!

"It's so hard though" Joni meregangkan tangan nya sambil berdiri dari kursi yang sudah ia duduki sejak tadi. Sekarang sudah jam delapan malam tapi Joni, Radit, Malvin, Reza, Dewa, Satria dan Tama masih betah meeting room.

"Otak gue udah nggak bisa mikir" Radit melempar apple pencilnya ke meja.

"Konsep apa anjir yang belum pernah beauty e-commerce buat sebelum nya" Dewa berkomentar, sama gusarnya.

"Anjirrr, Resonance isinya lakik tulen semua gini dikasih project beauty brand. Nggak kurang ngarang sih lagian" Satria berkomentar yang langsung dibalas dengan tatapan sinis dari Radit di pojok sebrang.

"Yaudah lo aja yang cari client, Sat" balas Radit sengak. Satria yang sedikit tersinggung sontak berdiri dari kursinya seperti akan membalas ucapan dari Radit.

Resonance TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang