Will help you with the best service and the best visual with 23 people here.
https://curiouscat.qa/ResonanceTeam_
https://www.instagram.com/resonance.team/
Senin pagi hari ini disambut oleh terik mentari di Jakarta, membuat Resonance HeadRes Office yang terletak di lantai 27 itu turut terasa hangat.
Ben yang baru saja duduk dan meletakkan tasnya di samping kursi segera mengunlockhandphonenya yang tadi berdering tanda pesan masuk.
from: Radit Ben, gue kirim brief dari traveloka tolong di garap agak cepet ya, thx.
Setelah membaca pesan dari Radit, Ben langsung membuka inbox emailnya. Ia membuka email dari Radit dengan subject 'Brief Traveloka' dan membacanya perlahan.
Baru sampai di baris kedua, alis Ben sudah berkerut. Di baris-baris selanjutnya, alis Ben sudah menyatu. Pada baris terakhir email, Ben menghela nafas berat.
"Aduh, anjinggg" Ben bergumam sambil memijat pelipisnya.
Tama yang mendengar umpatan Ben menoleh, "Baru Senin, Ben..." sahutnya.
"Sumpah, ya, gua nggak paham dah?" Buka Ben dengan nada yang sebal. "Dia ngerti nggak sih dimensi instagram post tuh cuma 1080 x 1080 pixel??? Bisa-bisanya ngasih brief 2 lembar???" keluh Ben lagi.
Joni yang baru saja kembali dari pantry dengan dua gelas kopi french press buatannya tiba-tiba ikut menimbrung, "Lo bikin beberapa slide aja, Ben"
Ben memutar bola matanya malas, "Dia udah kasih note gede banget tuh ampe radius dua meter juga gue masih bisa baca kali. CUMA 1 POST! alasannya 'orang sekarang kayaknya males ya slide post, nanti yang penting malah gak kebaca, dibuat jadi 1 post aja ya semuanya' ngehe nggak, tuh?"
"Gila" kali ini Tama langsung ikut menyerah sambil menggelengkan kepalanya tanda tak habis pikir.
"Emang." jawab Ben singkat sambil meregangkan otot-ototnya di kursi, "Antik banget anjing client si Radit yang satu ini. Lama-lama gila gue." lanjut Ben.
"Jump into the creative industry means you are signing up for jadi gila, Ben" tambah Joni sambil menyodorkan segelas kopi untuk Ben.
Ben mengangguk pelan—mungkin diam-diam mengiyakan statement Joni—sambil menerima kopi tersebut lalu menyeruputnya, "Thanks."
"Kagak ngarti desain tapi bacotnya gede bener." kata Ben lagi sambil berdiri dari kursi lalu melipat MacBooknya.
"Ke mana lagi lo?" tanya Tama heran.
"Ke ruang AE"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh, well...
--
Di lantai 29, Radit menarik napas panjang sebelum mengetuk pintu ruangan petinggi Resonance, his CMO, to be exact.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.