1st Phase - Hectic Monday

3.1K 289 68
                                    




"Tan, video ads Erigo udah belom?" tanya Satria ke Tristan yang lagi fokus di depan layar macbook.

"Tannn" panggil Satria lagi dengan nada yang udah mulai naik karena nggak kunjung Tristan gubris.

"TAN!" sekarang Satria berteriak, tapi Tristan masih ga bergeming. Menoleh pun enggak. "SETAN! Gue nanya anjir!" Satria berdiri dari kursinya dan berkacak pinggang ke arah Tristan.

"SABAR BANG SAT" Tristan akhirnya mendongakan kepalanya dari layar.

"LO NGATAIN GUA?"

"BANG SATRIA MAKSUDNYA! Elah" lalu Tristan kembali fokus menatap layar macbook yang menampilkan satu layar terbagi dua, satunya membuka software Adobe After Effect, satunya lagi membuka Adobe Premiere Pro.

"Cepetan, gue udah di teror si Kuncoro anjir, bawel bener" Satria memperlihatkan layar handphonenya yang sedang berdering menampilkan nama 'Coro Traffic' pada layarnya.

"Iya, sabar bang. Kemaren modelnya kaku banget anjir, gue susah nyari footagenya"

"Lagian kenapa gak pake si Bayu aja sih anjir" keluh Satria yang kini menaruh handphonenya dalam keadaan terbalik karena bosan dengan teror dari Kuncoro.

"Mana gue tau, bang, kan gua gak ikut filmingnya?" jawab Tristan bingung.

"Model nya rekomendasi si Jek anj—"

"BANG!" tiba-tiba Aheng—sapaan akrab Hendri— masuk ruangan tim produksi dengan tergesa-gesa sambil menutup pintu.

"Mayday bang, mayday! Kuncoro otewe sini, dia mau nagih ads video Erigo" ucap Aheng dengan nafas yang tersengal-sengal.

"MAMPUSSSS LAH UDAH" Satria menepuk jidatnya, pusing. "Tan buruan tan" pintanya pasrah.

"Sabar bang, tinggal render" Tristan memundurkan kursinya sambil meregangkan badan dan menunjuk layar yang memperlihatkan kalau videonya memang sedang dalam tahap render.

Tepat sekali, tiga detik kemudian pintu ruangan terbuka memperlihatkan Kuncoro yang sudah berwajah kusut. Si capricorn satu ini pasti udah mau meledak kalau tau kerjaan anak produksi ini ngaret dari deadline.

"Gue udah reminder loh, Sat, masa belom kelar?"

"LAGI RENDER, SANTAI" Satria menghampiri Kuncoro sambil menepuk pundak kanannya.

"Santai gimana, gue tuh juga punya timeline schedule loh, nggak bisa tiap ada project sama produksi gue harus terus-terusan nagih. Kesadaran masing-masing lah" cerca Kuncoro dengan dahi berkerut, keliatannya emosi banget.

"Sorry, bang, stock footage-nya agak nyusahin." Tristan tiba-tiba bersuara, "Gue agak bingung cari footage yang paling better-nya, jadi ngaret"

"Gue nggak terima excuse, Tan" jawab Kuncoro, "Gue paham, tapi tolong pada disiplin juga sama timeline. Bukan apa-apa, kalo lo excuse terus, gue juga bisa excuse balik. Tapi kan nggak gitu kenyataan di lapangan"

Berat juga nih pembahasan, padahal baru hari Senin. Fix, It's gonna be a long long week indeed. Satria, Aheng dan Bayu cuma bisa diam tanpa suara.

"Yaudah, Tan" suara Satria menginterupsi keheningan, "Gue minta maaf atas miss hari ini, gue benerin lagi nanti sama tim. Kalo udah kelar render, langsung Tristan upload di gdrive kok. Ntar gue kabarin" ujarnya lagi dengan wajah yang berusaha tenang.

Kuncoro mengiyakan dan akhirnya pamit sambil menepuk pundak Tristan dua kali, tanda ia meminta maaf karena mungkin terlalu berlebihan.

---

Resonance TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang