Empat

4.4K 566 81
                                    

Mobil yangyang sudah memasuki wilayah sekolah, sebenarnya haechan tadi sempat menyuruh yangyang menurunkannya agak jauh dri sekolah, tapi yangyang menolaknya dan memaksa haechan agar tetap duduk tenang hingga sampai di sekolah.

untung nya parkiran sekolah sudah sepi, jadi haechan tidak perlu khawatir.

"huh.. untung nya sepi" lega haechan

yangyang mengerut kan dahinya bingung "tuan, kau ini kenapa?" tanyanya

"a-ah tidak, sudah lah ayo kita masuk. sepertinya jam pelajaran sudah di mulai, eh!! ya ampun!! aku tertinggal kelas!!" panik haechan

"yangyang, apa kau bisa ke ruang kepala sekolah sendirian?? aku sudah tertinggal kelas. aku pergi dulu!" haechan langsung pergi meninggalkan yangyang sendirian di tempat parkir. yang di tinggal hanya memiringkan kepala bingung "apakah majikan ku sudah gila? padahal ini sekolahan milik kakeknya, kenapa harus panik?" yangyang tidak mempedulikan itu, dan langsung pergi untuk mencari ruang kepala sekolah.


haechan berlari di koridor kelas yang sudah sepi, dan langsung memasuki kelasnya.

"oh, shit" pekiknya dalam hati

"Permisi, maaf pak saya terlambat...." katanya sambil ter engah - engah. ternyata di kelasnya sudah ada guru yang mengajar

seketika semua pandangan anak kelas langsung menatap haechan

"kamu dari mana saja nak haechan!? sekarang sudah jam berapa ini, huh!" kata guru itu tegas

"m-maaf pak, s-saya tadi..."

"permisi, maaf meng- lho! ada apa ini pak?" tanya pak Taeil yang tiba - tiba ada di kelasnya haechan.

"hahh.. ini pak, haechan telat masuk sekolah. padahal sekarang sudah jam berapa ini? tidak tahu disiplin!" kesal guru itu lagi.

"huh! padahal aku kan baru telat sekali ini saja" gerutu haechan dalam hati.

Pak Taeil hanya tersenyum ramah, "sudah lah pak heechul. dia kan baru telat sekali, sudah haechan kau boleh duduk di tempat mu" suruhnya.

haechan langsung membungkuk sopan dan berterima kasih, lalu pergi ke tempat duduknya.

di sisi lain, jeno yang melihat itu dengan pandangan tidak suka padahal dia sudah senang - senangnya si haechan akan mendapat hukuman. tapi dia malah di bolehkan duduk oleh pak Taeil.

"Tumben sekali kau telat?" tanya renjun saat haechan sudah duduk di kursinya.

"hah.. akan ku jelaskan nanti"

"oke lah anak - anak, tolong perhatian nya. kalian kedatangan murid baru lagi hari ini" kata pak Taeil

"kenapa kelas ini selalu menjadi tempat penampungan anak baru?" gerutu renjun

"shtt, sudah lah terima saja. mungkin kelas lain sudah penuh" kata haechan

"Silahkan masuk"

"e-eum, A-annyeonghaseo, Liu yangyang-ibnida" yangyang membungkuk sopan

"what the fuc- , kenapa dia sekelas denganku?" ucap haechan dalam hati

"Anak - anak, yangyang ini siswa pindahan dari german. jadi bahasa koreanya agak sedikit kurang lancar, nah yangyang silahkan duduk di sana"

yangyang hanya mengangguk dan pergi ke tempat duduknya, dia melewati tempat duduk haechan dan tersenyum

"apa dia sudah gila??" pikir haechan.

"baiklah, saya permisi dulu ya. silakan pak heechul untuk melanjutkan kegiatan mengajarnya" pak taeil mulai meninggalkan kelas haechan

"ayo kita lanjutkan pelajaran ini, fokus semua" tegas pak heechul

ᶜᵘˡᵘⁿ || ᥣhᥴ • ꪑɾᥣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang