Sembilan

3.6K 426 54
                                    


hari mulai pagi, seperti biasa haechan pergi ke sekolah dengan menggunakan transportasi umum, tapi bedanya dia tidak pergi sendiri sekarang melainkan bersama yangyang. katanya yangyang sedang malas membawa mobil makanya dia ikut haechan saja

"haechan, apa lukamu sudah mendingan?" tanya yangyang, haechan memegang lukanya "eum, sepertinya sebentar lagi sembuh" jawabnya

"kau masih belum ingin cerita?"

"hahh..mina yang melakukan nya" ucap haechan, yangyang tentu saja bingung kenapa mina membully haechan? mereka kenal saja tidak, kenapa tiba - tiba membully haechan?

"jadi apa yang ingin kau lakukan? mau balas dendam?" tanya yangyang

haechan hanya diam, dam menatap lurus ke luar jenda bus "nanti saja, akan ku urus semuanya sendiri" ucapnya datar. haechan kalau sudah dalam mode tidak mood nada bicara nya seketika berubah menjadi dingin

yangyang hanya mengangguk paham, mungkin sahabatnya ini sedang tidak mood pikirnya

-oOo-

"haechann!"

"eoh, jaeminn"

"hei, kepalamu kenapa? " tanya jaemin bingung

"tidak apa - apa, hanya terjatuh saja kemarin" elak haechan , "sudah lah jangan di omongin lagi, kau kenapa datang ke kelas ku jaem? tumben sekali"

jaemin pergi menghampiri haechan dan menduduki kursi kosong di sebelah nya.

"yak na jaemin, itu kursi ku" omel yangyang yang sedang menyenderkan dirinya di tembok

"shtt.. salah sendiri kau tidak duduk" kata jaemin, "aku bosan di kelas terus" ucapnya lesu.

"hei, bukan kah sekolah akan mengadakan acara musik tahunan?" ucap renjun tiba - tiba. "huh? benarkah?" jaemin kepo

renjun mengangguk antusias, "acara musik tahunan?" bingung haechan

"iya, acara ini menampilkan musik dan tari nanti nya yang akan di persembahkan oleh masing - masing kelas. kau mau ikut chan?" tanya renjun

"tidak tahu"

"ikut saja, kau bukannya pintar menyanyi ya? dan bermain piano juga. pasti akan mengagumkan" seru jaemin

haechan hanya menghela nafas pasrah mendengar celotehan teman - temannya itu. lebih baik dia tidur saja, hari ini haechan sangat mengantuk karena kurang tidur kemarin.

"heh, jen. bukan kah kau menyukai si na jaemin itu?" tanya hyunjin ke jeno yang sedang fokus ke hp nya. jeno hanya berdeham saja

"kulihat si culun itu dekat dengan gebetan mu itu jen , jangan - jangan dia juga menyukai si jaemin" heboh hyunjin yang penuh drama.

"hais, mana mungkin. mereka sama - sama manis, mana mungkin si culun itu menyukai jaemin" felix ikut menimbrung

hyunjin langsung menoleh ke arah felix "hah? kau bilang si culun itu imut? apa mata mu bermasalah lix?" tanya hyunjin tidak percaya.

felix hanya menaikkan bahu nya tak peduli, "jadi bagaimana menurut mu jen? "

"hah? bagaimana apanya?" tanya jeno bingung tanpa mengalih kan pandangannya dari hp

"kau tidak ada rencana untuk menjauh kan si culun itu dari jaemin?"

jeno menghentikan acara bermain game nya, dan menatap hyunjin dan felix bergantian.

"lihat saja nanti"

-oOo-

"aduh, aku males ke kantin yangyang.. " ucap haechan lemas, sedari tadi yangyang memaksa nya untuk menemani nya pergi ke kantin, tapi haechan sedang tidak mood sekarang.

ᶜᵘˡᵘⁿ || ᥣhᥴ • ꪑɾᥣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang