Aku hanya merindukan kehidupanku yang dulu, kehidupanku yang sekarang tak se-indah kehidupanku yang dulu.***
"Vin, lo merasa ada yang aneh gak si dari Kayra?" Tanya Risa sambil berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelas.
"Iya, sering pulang tiba-tiba gitu, dia juga lebih banyak diam kalau lagi kumpul, kemarin gue mampir kerumahnya buat main PS, biasanya juga dia ikut main, tapi dia lebih milih ngurung diri dalam kamar."
"Terus sekarang Kayranya mana?"
"Tadi gue jemput dia buat pergi sekolah bareng, dia bilang gak masuk dulu hari ini, kurang sehat katanya."
"Jadi hari ini lo yang traktir gue bakso ya," lanjut Kevin sambil senyum penuh harapan.
"Ogah, beli sendiri lah."
"Pelit lo, sekali-kali traktir gue dong, Kayra aja gak pelit tuh."
"Bodo amad emang gue pikirin," jawab Risa lalu melangkahkan mendahului Kevin.
"Bidi imid iming gii pikirin," gumam Afthar menye-menye.
***
"Han? Menurut lo, gue harus apa supaya Kayra bisa kayak dulu lagi?" Tanya Afthar pada Raihan yang sedang bermain game di ponselnya. Posisi mereka di kantin, karena bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu.
"Pacarin," pendapat Raihan tanpa menatap Afthar dan fokus pada gamenya.
"Gue serius, Han."
Raihan Adhitama syahreza, pria tampan yang katanya so cool itu memang sangat tidak suka untuk mencampuri urusan orang, walaupun hanya sekedar memberi saran. Karena ia takut ujungnya akan jadi masalah, karena Afthar yang meminta, jadi terpaksa ia harus lakukan.
Raihan menaruh handphone nya ke dalam saku bajunya. Menatap Afthar dingin, "bikin dia luluh, lo kan jagonya ngerayu cewek, siapa tau dengan cara itu terus dia mau berubah jadi dirinya yang dulu, dengan alasan atas kemauan lo, kalau semuanya udah beres lo tinggalin gampang 'kan?"
"Gue tau gue playboy, tapi gue gak sehajat itu, Han."
"Masa? Lagian kenapa si lo mikirin banget Kayra? Lo suka sama dia?"
"Mungkin," jawab Afthar sambil mengangkat bahunya.
"Seriusan? Lo suka sama Kayra?" Tanya Raihan penasaran.
Afthar menghela nafas panjang dan pandangan lurus ke depan, "dia lagi ada masalah yang gak ada satupun orang tau soal itu, masa iya gue deketin dia habis itu gue tinggalin."
"Masalah apa?"
"Gue gak tau, Kayranya gak masuk hari ini, mau nanya Kevin, dia gak ada di kelas di jam pertama tadi."
"Risa?"
"Belum ketemu,"pandangan Afthar berpindah pada 3 wanita yang berjalan melewati kantin dengan seragam yang jelas dari sekolah lain. Lebih tepatnya almamater itu seperti anak kuliahan.
"Astaghfirullah cantik banget tuh cewek, asli," Afthar memandang ketiga wanita itu.
Raihan memutar bola mata malas, Afthar menghampiri ketiga wanita asing itu.
"MasyaAllah, lihat cewek cakep bilang astaghfirullah ada juga subhanallah, lo kali tuh astaghfirullah," Perhatian Raihan berpindah pada 1 orang pria dan 1 orang wanita berjalan beriringan memasuki area kantin. Kevin dan Risa maksudnya.
Raihan menoleh ke arah Afthar yang sedang meminta nomor telefon pada 3 wanita itu. Lalu ia berdecak pelan dan menggeleng- gelangkan kepalanya lirih.
![](https://img.wattpad.com/cover/241631020-288-k349185.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam [Hiatus]
Подростковая литератураTetap diam atau ungkapkan? Rasanya sulit untuk Kayra jelaskan. Jika di ungkapkan, Kayra tidak siap dengan jawaban Afthar. Jika tetap diam, sampai kapan ia pendam? Kayra sempat berfikir, apakah Afthar merasakan hal yang sama seperti dirinya? Atau per...