Bab 2

15 6 0
                                    

Jaemin menggerakan badannya. Kepalanya sangat berat sekali. Jaemin menggelengkan kepalanya untuk mengusir rasa sakitnya. Namun, bukannya berhenti kepalanya semakin berat. Ahh, ini sungguh sangat menyiksa dirinya. Jaemin mengedarkan pandangannya sebelum mengerut kan keningnya.

Damn it! Sialan! Kenapa dia ada di sekolah? Tujuannya menghindari sekolah tapi oh yang benar saja, ia malah ada di sekolanya sekarang. Sial. Jaemin meninju kursi di depannya.

Bukk bukk

Renjun tersentak saat mendengar suara pukulan. Ia segera membuka matanya, dan mengedarkan pandangan matanya. Namun sedetik kemudian, Renjun mendengus kesal. Sialan. Ia pikir ada perkelahian ternyata Jaemin yang sudah gila.

"Ya! Bisakah kau diam? Aku ingin tidur! Kepala ku sakit!" Teriak Renjun kesal. Ia benar-benar butuh tidur saat ini.

Jaemin mengehentikan kegiatan meninjui kursi. Ia menatap tajam ke arah Renjun yang dibalas tidak kalah tajam oleh Renjun.

"Ya! Bagaimana kau bisa tidur tenang? Apa kau tidak tahu kita ini sedang dimana?" Tanya Jaemin kesal.

Renjun menatap Jaemin dengan dongkol. Apa temannya ini bodoh?

"Ya! Lalu apa masalahnya? Lagian mau ini dimana juga kita tidak akan bisa keluar dari mobil ini!" Seru Renjun. Ia benar-benar ingin memukul Jaemin saat ini jika saja sakit kepalanya menyerangnya lagi. Dengan sikap acuh nya, Renjun memejamkan matanya tanpa mempedulikan Jaemin yang terdiam disampingnya.

Jaemin terdiam. Ahh, kenapa ia benar-benar bodoh. Lagian ia harusnya tenang karena meskipun ini disekolah atau ditempat ramai sekalipun, tidak akan ada yang bis mengetahui kalau di dalam mobil mewah ini ada orang. Ahh, Jaemin menghela napas oanjang sebelum akhirnya tertidur kembali.

  ✨✨✨

Hyun Sun saat ini sedang berada di kantin bersama teman-temannya. Ditambah 3 kampret yang seperti jalangkung.

"Yang-yang, aku kemarin ketemu sama Jaehyun loh." Kata Hye Mi yang sedang menyatap banana split nya.

"Jaehyun hyung ada di korea sekarang?" Yang-yang bertanya balik dengan nada terkejut yang tidak bisa ditutupi.

"SERIUSAN?" Seru Haechan dengan heboh nya.

Hyun Sun merotasikan matanya saat melihat kehebohan Haechan. Tepat saat itu, ia menangkap perubahan muka Lucas namun itu hanya sebentar sebelum Lucas kembali menampilkan wajah biasanya. Hyun Sun mengerutkan dahinya, ia bingung dengan perubahan muka Lucas. Seperti ada yang ditutupi. Hanya saja sedetik kemudian, ia sadar untuk apa dirinya peduli. Biarkan saja, itu juga urusan Lucas.

"Benar. Aku bertemunya. Aku pikir hanya samchon dan imo saja yang pulang, ternyata Jaehyun juga pulang." Jelas Hye Mi.

"Wah benar-benar nih orang. Pulang tapi tidak memberitahu. Kayak jalangkung aja." Desis Haechan yang langsung di hadiahi tatapan Sinis dari Hye Mi.

"Hei! Sadar dong. Ngatain orang jalangkung, emang kau tidak merasa dirimu juga jalangkung?" Sinis Hye Mi.

Yang-yang yang mencium bau-bau keributan berusaha menengahinya. Namun usahanya gagal.

"Udahlah. Tidak usah ribut! Hye Mi-ya, berhentilah. Ya! Lee Haechan berhenti memancing keributan."

"Apa? Aku tidak memancing keributan. Lagian dia duluan yang memulainya." Bantah Haechan.

"YA! Aku tidak memulainya, kau duluan. Kau tidak sadar apa kalau kau juga jalangkung. Ha?" Seru Hye Mi dengan nada naik satu oktaf.

"apa maksud mu ha? Aku jalangkung? Kau Annabelle!" Balas Haechan dengan nada mengejek.

"Kau..." Hye Mi yang melihat itu langsung menjambak rambut Haechan dengan keras.

"Damn it! KAU GILA? YA! SHIN HYE MI, KAU GILA, HA? ARGHHHH!" Teriak Haechan. Dengan menahan sakit, Haechan menjambak balik rambut Hye Mi.

"ARGHHHH! YA! AKU MEMANG GILA. MEMANG NYA KENAPA HA? ARGHHH , LEE HAECHAN. KAUU MAU MATI? LEPASKAN, SIALAN?" Teriak Hye Mi yang tidak kalah kencangnya.

Yang-yang, Lucas, Hyun Jin serta Hyun Sun hanya bisa pasrah. Kini mereka menjadi tontonan satu kantin. Ahh, sepertinya mereka semua akan mendapat masalah.

"YA! LEE HAECHAN AKU TIDAK TAKUT DENGANMU!" Teriak Hye Mi degan muka yang sudah memerah, rambutnya yang pada awalnya digerai dengan indah kini sudah berantakan.

"YA! APA KAU PIKIR AKU JUGA TAKUT DENGAN MU? KAU HANYA UPIL!" Balas Haechan dengan tidak kalah kencangnya.

Hye Mi yang mendengar itu, langsung mengganas. Beruntung sebelum Hye Mi dan Haechan semakin brutal, Ten berhasil menarik Hye Mi.

"YA! LEPASKAN AKUU!!" Seru Hye Mi yang berusaha berontak. Ten semakin erat memeluk Hye Mi ketika gadis itu memberontak.

Haechan yang langsung ditahan oleh Lucas dan Yang-yang juga berusaha memberontak. Tenaga Haechan benar-benar besar, terlihat dari Lucas dan Yang-yang yang kesusahan menahan Haechan.

"Ten, lepaskan aku. Aku belum menghajar bocah tengil itu!" Pinta Hye Mi dengan masih berusaha melepaskan diri, walaupun itu sia-sia karena Ten benar-benar memeluk erat dirinya.

"Tidak! Aku tidak akan melepaskan mu. Jadi berhentilah!" Tolak Ten dengan nada tegas.

"Tidak! Lepaskan aku, Ten. Aku ingin memberi anak itu pelajaran."

"Cukup Shin Hye Mi! Berhenti atau aku akan melakukan cara kasar!" Bisik Ten dengan nada mengancam. Hye Mi yang mendengar itu, langsung terdiam. Ia tahu jika Ten tidak main-main dengan ucapannya.

"Good girl!" Bisik Ten tepat di telinga Hye Mi. Ten tersenyum melihat Hye Mi yang tidak memberontak.

Sementara itu,  Haechan sudah diseret oleh Lucas, Yang-yang, dan dibantu Hyun Jin. Mereka harus memisahkan keduanya sebelum terjadi keributan ronde ke dua.

"YA! Kenapa kalian menyeret ku ke sini?" Omel Haechan, ia tidak terima ini. Ia belum puas membalas gadis bar-bar itu. Sebaiknya ia pergi sekarang.

"Lee Haechan berhenti! Atau kau tahu akibatny!" Ancam Hyun Jin yang berdiri di depan Haechan dengan kedua tangan dilipat ke dada. Mata elang Hyun Jin menatap tajam ke arah Haechan yang terdiam. Sebelum akhirnya, Hyun Jin menyuruh Haechan untuk duduk.

"Duduk lah!" Perintah Hyun Jin yang langsung diikuti oleh Haechan.

Yang-yang dan Lucas juga mengikuti perintah Hyun Jin tanpa sadar. Sedangkan cewek itu berjalan ke arah bawah ring mengambil bola basket yang ada disana. Hanya keheningan yang tercipta sampai suara pantulan bola yang mengisi keheningan itu. Tidak ada yang berani membuka percakapan, tidak ada alasan. Hanya saja, aura Hyun Jin saat ini sangat mengintimidasi siapa pun yang ada di sekitarnya.

Hingga seruan seseorang memecahkan keheningan. Jeno.

✨✨✨

-Happy Reading-

Maaf typo bertebaran...
Jangan lupa vote and comment ....

See You

Vs. ❤️

Remember Me: The beginning of storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang